Share

84. Menipu

Penulis: kirito
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-15 10:24:04

“Yah… Lalu menurutmu bagaimana pria ini kalau bukan dia sangat baik?” We Yan terdiam saat ditanya seperti itu karena dia sendiri tidak tahu harus menjawab bagaimana kepada sang raja. Tiba-tiba pada saat mereka masih bingung, seorang melapor kepada mereka kalau mereka bertemu dengan Tuan muda Tian saat sedang memeriksa kediaman tuan kota. Dan mereka menemukan semua ini di dalam kantong semesta milik Tian Sen, saat mereka melihat benda-benda aneh dan kotak berisi koin emas mata keduanya agak aneh. Mereka saling pandang lalu menghela nafas tidak berdaya, tentu dalam artian yang sama dan pikiran sama.

“Baiklah, sekarang dimana tuan muda itu?” Tanya Raja dengan agak cemberut menatap ke arah prajurit itu.

“Yah…. Kami pergi ke tempat bisnis yang akan dijalankan pagi tadi. Tapi saat kami sampai tuan muda tidak ada disana, para wanita disana juga tidak tahu kapan tuan muda Tian pergi. Jadi…!” Saat keduanya mendengar kalau Tian Sen sudah menghilang, mereka berdua hampir saja jantungan. Jelas sekali kalau Tian Sen memang pelaku atas semua yang terjadi dan tampaknya ia sengaja melakukannya agar mereka sadar tidak ada di dunia ini yang gratis.

“Lalu, kami baru tahu dari para wanita yang di tahan oleh tuan kota kalau yang memotong jari, lidah serta pita suara dan saraf dari tuan kota adalah tuan muda Tian sendiri. Jadi…. Sekarang tuan kota yang kita tangkap benar-benar sudah tidak berguna atau…”

“Cukup! Kamu bisa pergi sekarang dan berikan kotak di tanganmu pada Marques We!” Raja tidak lagi mau mendengar tentang saudara jauhnya yang kejam dan tidak berperasaan itu. Dia telah memberikan kedudukan bagus serta harta yang melimpah agar dia bisa hidup tanpa rasa khawatir sepanjang hidupnya tapi ternyata kebaikan yang dia berikan malah membuat saudara jauhnya bertindak terlalu jauh.

Menculik, membunuh, bahkan menjual wanita serta anak-anak adalah sesuatu yang sangat dia benci sejak dulu. Bahkan orangtuanya saja sudah menegaskan kalau hal tersebut benar-benar tidak layak bagi seorang penguasa biarkan. Karena itulah jual beli budak tidak pernah terjadi lagi di kerajaan Chu, tapi siapa sangka bajingan itu melakukan semuanya dalam diam. Tentu masalah ini akan dia usut lagi sampai semua bajingan yang ikut ambil bagian dalam masalah ini lenyap sepenuhnya dari kerajaan Chu. We Yan yang melihat raja pusing karena anak angkatnya menoleh ke arah lain, dia paham kalau tidak akan dapat lepas dari tanggung jawab karena dia adalah ayah dari Tian Sen. Raja mengambil kotak di tangan We Yan lalu membukanya, saat itu ada tulisan yang agak membuat raja tersenyum.

“Ambil buku ini, setidaknya bisa membantu raja untuk berlatih!” Kata-kata itu tertulis sangat santai seolah yang dilakukan oleh Tian Sen hanyalah masalah ringan.

“Anakmu benar-benar bisa saja menenangkan ku, dia memberiku buku kultivasi. Menurutmu apakah ini pantas?” Tanya Sang raja memberikan kultivasi itu pada We Yan yang langsung membuka dan membacanya dengan hati-hati. Saat We Yan membuka halaman demi halaman, jantungnya langsung berdetak lebih kencang bukan karena bentuk bukunya tapi isinya benar-benar luar biasa. Sampai matanya tidak bisa lepas dari satu halaman ke halaman lain sebelum bisa mencerna semuanya. Sang raja yang terus berbicara tentu mengerutkan kening saat We Yan tidak menjawab dirinya, dia akan menegur tapi matanya penuh kejutan saat melihat tubuh We Yan melepaskan energi yang luar biasa.

“Kamu ….! Kenapa terlihat aneh begitu?”

“Rajaku, ini bukan buku biasa. Setidaknya anakku tidak berbohong padamu, bagaimana dengan begini saja jika anda tidak suka berikan saja padaku!” Ucap We Yan langsung dan berterus terang serta ekspresi wajahnya sangat bersemangat. Raja Chu langsung mengambil buku itu dengan cepat, jika memang berguna seperti itu maka dia harus mencobanya dulu. Melihat itu We Yan mencoba untuk merayu sang raja tapi sang raja memberikan satu lembar kertas yang ada di bawah buku tersebut padanya.

“Ayah, buku ini tidak cocok untukmu. Sembuhkan saja lukamu dulu, nanti saat aku kembali mungkin aku punya cara untuk meningkatkan kultivasi ayah. Tenang saja, anggap ini sebagai hadiah dariku untuk raja dan tolong jaga wanita di rumah malam iya ayah!”

“Tidak akan ada yang percaya kalau anakmu bisa melakukannya!” Ucap raja Chu merasa tidak akan ada yang akan percaya kalau Tian Sen bisa melakukan hal seperti itu. Mereka benar-benar kalah cepat dari seorang pemuda yang ternyata memiliki kecerdasan lebih daripada para orang yang lebih dulu punya pengalaman.

We yan hanya dapat mengangkat bahunya, memang buku yang ada di tangan Raja Chu sangat bagus tapi memikirkan begitu banyak harta yang ada di tangan Tian Sen entah kenapa dia masih merasa kalau mereka menderita kerugian besar dari masalah ini. Jadi mereka hanya mendapatkan bukti mengenai para wanita yang disiksa lalu dijadikan budak di luar kerajaan. Dan untuk memperkuat masalah ini, tampaknya raja akan menggunakan sistem lama dimana memberikan laporan palsu yang tidak terlihat kepada rakyatnya, tentu alasan terbesar karena Tian Sen menyebabkan mereka harus melakukan hal tersebut.

“Lain kali jangan pernah libatkan bocah itu!” UCap Sang raja kepada We Yan, meski mereka menganggap Tian Sen jenius tapi jangan coba-coba melibatkan pemuda tersebut dengan urusan kerajaan. Akan repot jika anak itu melakukan apapun yang ia inginkan di belakang mereka.

“Yah, aku juga tidak berani memberikan tugas lagi padanya. Raja sendiri sudah melihat betapa buruknya tuan kota karena perlakuan anakku itu!” Sahut We Yang dengan ekspresi canggung dan juga agak takut, bahkan saat dia mendengar berita tersebut entah kenapa kedua kakinya tidak bisa untuk tidak menutupi miliknya. Dia juga berkeringat mendengar berita kekejaman para wanita tersebut, tentu saja bahkan raja yang memberi hukuman mati kepada para penjahat pun merasakan hal sama dengan mereka yang mendengar bahkan melihatnya sendiri.

…….

Tian Sen sudah berhasil keluar dari kota dengan menyamar menjadi seorang pria paruh baya serta identitas baru yang didapatkan melalui nyonya rumah malam tersebut. Dengan apa yang ada di tangannya, sekarang ia bisa bergerak bebas masuk ke dalam hutan, merasakan energi di dalam tubuhnya yang mulai meledak Tian Sen langsung memasuki hutan lalu mencari tempat untuk menaikan ranahnya ke tingkat kedelapan. Sudah lebih dari tiga hari berlalu semenjak Tian Sen keluar dari kota dan kali ini ia sudah berada di sebuah hutan yang sesuai dengan peta di tangannya.

“Semakin sulit ditekan, aku harus segera mencari tempat untuk bersembunyi!” Ucapnya bergerak terus masuk ke arah dalam hutan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Agus Tri Naurasyah
ceritanya sangat menarik cuman bagian yang horor terlalu vulgar
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin misterius
goodnovel comment avatar
es070684
Terima kasih bonusnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   504. Perubahan total Tian Sen

    “Kau ingin mati?” Tanya kucing putih dengan wajah geram melihat kura-kura hitam tersebut yang mengatakan omong kosong lain. Jelas tidak bertanggung jawab dalam kata-katanya tersebut, bagaimana kucing putih itu akan percaya dengannya? “Ahaha, kawan. Aku memang sudah mati, jadi tenang saja dan tidak perlu khawatir untuk membunuhku!” Jawab jiwa kura-kura seolah mendengar sesuatu yang lucu dari mulut kucing putih tersebut. Mendengar ucapan dari kura-kura membuat kucing putih sangat marah dan ingin sekali memukul. Tapi apa yang dikatakan oleh kucing itu ada benarnya, makhluk ini sudah mati dan bagaimanapun dia ingin membunuh ataupun mencincangnya mana mungkin bisa dia lakukan. Matanya benar-benar berharap bisa melakukan itu semua bahkan itu membuat kura-kura tersebut agak takut. Dia pernah mendengar dari sesama kalau makhluk seperti kucing putih ini sangat pendendam dan sangat suka melakukan apapun yang mereka sukai. Jika ada yang tidak mereka sukai, mereka tidak akan segan-segan untuk

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   503. perebutan tubuh

    Budak? Tian Sen menatap dingin kepada pria berpakaian hitam, makhluk asing selalu menganggap manusia sebagai budak mereka dan mereka tidak peduli apakah manusia atau makhluk lain itu mati atau tidak. Dan dikatakan mereka juga sangat suka memakan manusia sebagai nutrisi, bahkan ada naga petir mengatakan makhluk ini menggunakan manusia seperti banteng. Laki-laki di adu seperti banteng lalu wanita di jadikan sapi ternak untuk di peranakan dan di ambil susu mereka. Tian Sen menarik nafas dalam-dalam, dengan tenang berkonsentrasi untuk mengumpulkan energi mentalnya di satu tempat. Ia ada di soul master simbol, mana mungkin dapat di tahan oleh seembun jiwa jahat in? Dengan konsentrasi yang dalam, lautan mental energi dan juga kekuatan petir berkumpul. “Nak, apa yang akan kamu lakukan? Tidak ada yang dapat kamu lakukan sekarang, selama kamu ada disini kamu akan jadi mainanku. Hahahaha, dengan menyerap jiwamu aku yakin bisa pulih lima puluh persen dari kekuatanku! Bagus, bagus!” Ucap sosok t

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   502. Di tangkap oleh sesuatu yang jahat

    “Apa? Bagaimana benda ini ada dalam perut kura-kura?” Tanya Tian Sen terkejut kristal elemen Devouring ternyata ada di dalam perut kura-kura yang telah mati. Dan lagi, jika memang benda itu adalah kristal dari elemen Devouring, kenapa tidak ada yang mencoba untuk mengambilnya? Tidak ada jebakan dan tidak ada bahaya disini, tapi memang berbahaya karena ada badai serta pusaran air laut yang sangat besar di bawahnya. Sekali terjerumus masuk, kamu akan di bawa sampai ke dasar dan mati di dalamnya. Kucing putih menggelengkan kepala, ia tidak tahu bagaimana elemen Devouring ada disini. Tapi yang jelas itu memang adalah elemental Devouring tidak ada keraguan karena dia sudah memeriksanya dengan sangat hati-hati. Tian Sen menghela nafas, perjalanannya memang tampak sangat mudah karena ada yang membantunya. Tian Sen bergerak mendekati kristal elemen tersebut tapi saat itu telur biru tampak ingin menghentikan Tian Sen. Hanya saja telur biru terlambat dan pada saat itu Tian Sen menyadari kalau

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   501. elemen Devouring yang di cari muncul

    Tian Sen tersenyum, membentuk segel sambil menghindari serangan bom lontar dari monster ikan. Saat segel pertama selesai, mata Tian Sen sedikit berwarna keunguan lalu saat itu matanya menatap ke arah mata monster yang sontak membeli di tempat dengan sendirinya. Tidak lama setelah itu, ikan tersebut menutup mata dan mulai tenggelam ke dasar laut. Kucing putih yang melihat hal tersebut sedikit memuji akal Tian Sen, pemuda ini benar-benar menemukan cara untuk membunuh lawannya yang memiliki kulit sekeras besi. Saat ikan monster itu mulai tenggelam, telur di dalam cincin Tian Sen keluar dengan sendirinya dan bergerak ke arah ikan tersebut. Perlahan energi yang ada di dalam monster terserap dan sebuah bola seukuran kepalan tangan keluar dari tubuh si monster. Itu adalah Pill, Pill itu di serap oleh telur biru yang membuat warna cangkangnya menjadi biru sepenuhnya. “Ho, tampaknya aku harus mengumpulkan core monster laut jika ingin membuatmu menetas lebih cepat. Bukankah begitu teman kecil?

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   500. Monster yang berkulit tebal

    Tian Sen tersenyum, memang kalau itu orang lain akan sulit untuk lewat tapi Tian Sen berbeda dengan orang lain. Ia bisa melihat celah dari tempat yang disebut berbahaya tersebut, tentu juga ada kucing putih bersamanya. Sehingga Tian Sen tidak ragu untuk menggerakan tubuhnya ke arah tempat itu, lalu telur yang tidak bergerak di dalam cincinya mulai bergerak, itu seolah mengatakan kalau yang ada di depannya adalah makanan. Tian Sen tidak memaksa putri laut untuk ikut dan mengatakan kalau ia akan bergerak sendiri setelah ini. Putri laut menatap Tian Sen dengan penuh kejutan kenapa pemuda ini tidak menyerah? Tapi malah sangat tertarik untuk mencoba masuk ke dalam tempat berbahaya tersebut. Tian Sen melihat sang putri menolak dan mengatakan kalau Tian Sen tidak boleh pergi apalagi sang ayah mengatakan untuk membawa Tian Sen kekaisaran empat lautan. Jika sampai Tian Sen tidak kembali dengannya, mungkin dia sebagai putri laut akan dimarahi oleh sang ayah. Tian Sen tidak peduli bertemu denga

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   499. Sampai di laut misterius

    “Bagaimana mungkin? Tekanannya bahkan lebih kuat daripada rubah ekor lima itu!” Ucap si pelayan tidak percaya kalau pemuda itu mempunyai monster mengerikan di sisinya. Dengan kekuatan seperti itu, siapapun mungkin tidak akan berani untuk melawannya tapi kenapa pemuda ini bisa melarikan diri dari wilayah benua barat? Bukankah dengan kekuatan kucing putih itu saja cukup melindunginya dari bahaya?Tentu saja ini semua bukan karena mereka tidak bisa keluar membantu tapi membantu Tian Sen saat itu hanya akan membuat pemuda ini menjadi bergantungan dengan mereka dan saat itu juga hanya satu di antara mereka dapat keluar. Kekuatan yang mereka bisa keluarkan juga hanya di atas immortal, sulit untuk mengeluarkan kekuatan di atas immortal kecuali jika mereka menggunakan tubuh Tian sen seperti yang dilakukan oleh naga petir. Sama halnya dengan rubah putih, meski bisa menggunakan kekuatan di tingkat immortal, itu tidak bisa bertahan lama dan akan menguras energi mereka terlalu banyak. Jika tidak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status