1 Minggu kemudian...
Terlihat, Li Fan sedang duduk di sebuah kursi batu yang ada di dalam rumahnya. Di depannya ada beberapa piring kosong.Sudah di pastikan bahwa Li Fan baru saja selesai makan."Ugh!"Li bersendawa, dia tampaknya sangat menikmati apa yang dia makan."Jika aku tahu kalau makan dapat memanjakan lidah seperti ini, sejak aku di hutan tantangan sudah ku makan daging-daging binatang yang ku bunuh!" Kata Li Fan sedikit menyesal"Tapi, bagaimana bisa daging singa api yang dulu aku ambil masih segar dan enak seperti ini? Bukankah itu sudah 12 tahun di dalam tungku ruang? Kenapa tidak membusuk?" Li Fan bertanya dengan heran."Apakah hukum ruang di sana berbeda dengan dunia luar?" Lanjut Li Fan lagi sembari memijit dagunya.Ketika Li Fan sedang berpikir, tiba-tiba ada sebuah gelombang yang menerpa dirinya, hingga membuatnya berdiri."Mmm, sudah waktunya pergi." Kata Li Fan. Dia kemudian mengambi“Jangan!” Teriak Mie Langjui. Kini, hanya dia yang tersisa di kastil miliknya. Istri, putra, dan putri nya, telah di bunuh.Yang membunuhnya adalah seseorang yang dulu ia lindungi dan selalu di utamakan.“Sialan! Jika kau ingin membunuhku, maka kau tidak boleh tanpa luka! Matilah bersamaku!” Teriak Mie Langjui dengan putus asa.Dia sebenarnya masih ingin hidup, namun Li Fan terlihat tidak ingin melepaskan nya. Jadi, lebih baik mati bersama dari pada mati sendirian.Di tangannya, muncul sebuah pedang. Pedang itu sangat besar, panjangnya sekitar 3 meter dan berat 1000 ton.“Hahah! Jika kau menginginkan aku mati, maka kau juga harus ikut mati, sialan!”Dia mengangkat pedang itu tinggi-tinggi, dan aliran energi Qi kuning mulai membentuk pusaran di ujung pedang, seperti energi Qi kuning itu tengah terhisap masuk ke dalam pedang.“Hmm, kau sangat percaya diri sekali, pak tua. Kau pikir kau bisa melukai ku?” Li Fan tersenyum Sm
Swish!Setelah ruang robek dengan 3 celah, muncul 3 sosok.3 sosok itu melangkah keluar dengan anggun dan penuh wibawa.Ketiganya sebenarnya adalah Li Fan, Zhu long, dan Xiao Yu.Mata dingin Li Fan menyapu ke segala arah, dan terakhir matanya menatap Mie Langjui dan Mie Jensyu.Senyuman dingin terbentuk di sudut mulutnya. “Kita ketemu lagi, Raja Dewa Mie Langjui”Mendengar itu, wajah Mie Langjui berubah. “Ka-kau? Siapa kamu!” Dia mundur selangkah.Sedangkan Mie Jensyu, wajahnya langsung berubah pucat sepucat kertas. Dia hanya bisa terdiam seperti patung, tak bergerak. Otot-otot nya terasa kaku dan tidak bisa di gerakkan.Buk!Mie Langjui menabrak tubuh Mie Jensyu tanpa sadar, hingga membuat sang putra tersungkur.“Ayah!” Sentak Mie Jensyu marah.Namun, Mie Langjui tidak menanggapi hal tersebut, seolah-olah ia tidak perduli.“Kau kenapa, Mie Langjui? Padahal kita sudah tidak pe
“Tidak! Tolong lepaskan aku!” Wang Lingxiao menjerit dengan menyedihkan. Dia dapat melihat bahwa dia kini sedang di rantai seperti anjing. Kaki, tangan, leher, dan perutnya di rantai. Semua Dewa juga mengalami hal yang sama.“Melepaskan mu?” Li Fan langsung tertawa lucu. “Kau pikir sepadan dengan apa yang kau perbuat selama ini? Dosa yang telah kau buat?”“To-tolong. Itu hanya masa lalu, jadi lupakan saja. Aku sangat menyesal” Wang Lingxiao menggeleng dengan menyesal. Dia memohon dengan wajah yang Penuh menyedihkan.Jika ada seseorang yang berhati lembut, mungkin dia akan merasa iba dengan Wang Lingxiao. Namun tanpa di duga, itu hanya tipu muslihat. Dalam hati pria tua itu, dia ingin membunuh Li Fan saat itu juga.Dia masih belum bisa melupakan kejadian di mana Li Fan membantai habis klannya.Mendengar itu, Li Fan sontak tertawa terbahak-bahak. “Kau pikir dengan wajahmu itu, aku merasa iba? Kau sungguh salah besar”Di tangan Li F
"Hehaha..!" Li Fan tertawa terbahak-bahak ketika melihat lengan naga iblis miliknya terus menerjang seluruh bangunan dan menghancurkan nya seperti memukul puding."Hentikan!" Teriak Long Buo dengan marah. Walaupun dia jahat, tetapi dia masih peduli dengan klannya. Namun entah kenapa, dia mengorbankan cucunya sendiri untuk menajuan kultivasinya.Entah karena kebaikan klannya atau, hanya menginginkan keuntungan dirinya sendiri semata.Mata pria tua itu memerah ketika melihat kehancuran wilayah klannya. Apalagi ketika melihat para anggota klannya berteriak dan meraung dengan kesakitan di bawah sana."Tolong hentikan!" Teriakannya lagi, kali ini dia mengaliri suaranya dengan energi Qi, membuat suaranya menggelegar di seluruh area klan.Namun, Li Fan berpura-pura tuli dan sama sekali hanya menghiraukan permintaan dari Long Buo, leluhur klan Dewa Naga.Long Buo menggertakkan giginya, wajahnya memerah, amarah yang sedari tadi ia tahan a
Dalam sekejap, 3 jam telah berlalu. Dan dalam 3 tersebut, Alam Dewa telah terguncang.Terguncangnya Alam Dewa adalah ketika mendapatkan kabar bahwa wilayah 6 klan kuat, telah rata dengan tanah. Klan Dewa Phoenix, Dewa raksasa, Dewa Semut api Hitam, Dewa Kalajengking racun biru, Dewa Harimau api, dan Dewa Elang Agung. Wilayah mereka Telah rata dengan tanah.Hal tersebut membuat Alam Dewa terguncang dengan berita tersebut.Saat ini, di klan Dewa Naga, terlihat 2 orang pria tua sedang duduk dengan perasaan cemas di dalam sebuah ruangan yang terlalu besar, seperti ruang keluarga."Bagaimana ini, leluhur? Firasat ku mengatakan bahwa selanjutnya yang akan rata dengan tanah adalah klan kita!" Seru patriak klan Dewa Naga, Long'er."Kau tenang saja, Long'er. Bukankah kau tidak ingat dengan pengorbanan kultivasi dan kejeniusan anakmu 50 tahun lalu, membuat kultivasi ku meningkat?" Sahut leluhur klan Dewa Naga, Long Buo.Dia adalah leluhur
"A-apa?" Bibir Wang Lingxiao gemetar. Dia menatap sosok didepannya dengan mata terbelalak. Ketakutan mulai terpancar di kedua matanya."Kau? Bagaimana mungkin?" Dia mundur selangkah dengan wajah yang masih menunjukan ketidak percayaan dan keterkejutan."Humph! Tentu saja mungkin. Apa yang tidak mungkin?" Pemuda itu kemudian menginjakkan kakinya di tanah. Aura di tubuhnya tidak sedikitpun terasa, membuat sosoknya terkesan sangat misterius."Ini klan Dewa apa?" Tanya Zhu Long."Hmm, kalau tidak salah. Ini adalah klan Phoenix" ujar Li Fan."Klan Phoenix?" Bibir Xiao Yu melengkung membentuk senyuman aneh. "Kalian para dewa kecil sungguh tidak tahu malu! Kalian hanya sampah ini, sudah mempermalukan klan Phoenix! Kalian tidak pantas mati, melainkan siksa!" Teriak Xiao Yu dengan penuh amarah. Dadanya kembang kempis ketika meluapkan segala emosinya."Siapa kamu! Beraninya kau memarahiku?" Teriak Tong Wangxiao dengan marah juga.