Beranda / Fantasi / Kaisar Sejati / Chapter 4. Pagoda Raja

Share

Chapter 4. Pagoda Raja

Penulis: ChimungKing
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-28 23:51:42

Markas rahasia tampak cukup bagus untuk mengembangkan diri, 7 budak yang belum menunjukkan bakatnya maju dan berlutut.

"Tuan Muda, tolong gunakan kami!" kata mereka serentak. Mereka semua sudah merasakan hasil latihan yang disarankan Rony, tidak hanya bakat tapi mereka berhasil mempelajari beberapa gerakan pamungkas.

Rony mengangkat tangannya dengan santai. "Jangan berlebihan, aku jadi malu."

7 orang itu berhasil mendapatkan bakat dan memiliki spesialis senjata masing-masing. Dua orang menggunakan perisai dan pedang, satu orang menggunakan tombak, 3 orang menggunakan pedang dan 1 orang menggunakan panah.

"Ivan aku serahkan mereka padamu. Oh jangan lupa bawa Kevin, Rocky dan Chriss kesini." Rony berjalan menuju ruangan Zuko yang sedang melakukan penelitian, tapi sebelum masuk Rony berhenti dan berbalik.

"Ingat, jangan sampai ketahuan. Kita butuh lebih banyak waktu."

Ivan mengangguk dan mengajak Thomas serta Clarissa untuk mengamankan jalurnya. Jecki adalah pria licik yang bisa menyadari sesuatu yang tidak wajar, jadi untuk menghindari masalah kedua orang itu solusi terbaik.

Rony melihat Zuko sedang menulis sesuatu dan mencampurkan berbagai bahan. "Dua bahan itu punya sifat berbeda, itu tidak akan bisa bersatu."

Tepat setelah Rony mengatakannya, eksperimen Zuko gagal dan meledak. Asap hitam langsung menampar wajah Zuko yang penuh dengan keyakinan.

Sembari membuka kacamatanya, Zuko dengan penuh semangat menghampiri Rony dan bertanya, "Bagaimana kau bisa tau?"

Wajah Rony tampak canggung, dia tidak pernah melihat peneliti yang begitu bersemangat. "Karena dua bahan itu mirip seperti air dan minyak."

"Minyak?"

"Lupakan soal itu, yang pasti dua bahan itu tidak bisa dicampur langsung. Membutuhkan bahan lain untuk mencampurnya, coba gunakan Batu Mana untuk mengikat energinya."

Karena tidak ada Batu Mana di markas rahasia, Zuko tampak lemas. "Apa kau tidak punya Batu Mana Bos?"

"Apa yang tidak bisa aku dapatkan? daripada itu bagaimana pesananku kemarin?" tanya Rony dengan santainya.

"Tentu saja sudah jadi. Racun terbaik yang bisa aku buat!"

Rony dengan santai mengambilnya, dia membuka tutup botol dan mencium aromanya. "Tanpa bau dan memiliki konsentrasi racun yang padat. Aku menyukainya, tapi aku ingin kau buat racun yang lebih mematikan daripada ini."

Zuko sedikit bingung sambil memiringkan kepalanya. "Racun kuat itu sudah mampu membunuh Ksatria tingkat 3."

Rony dengan santai meminum racun itu tanpa berkedip. Kulitnya memerah, matanya terbelalak serta tangannya menegang.

Tubuh Rony jatuh dan menatap langit-langit seperti seorang yang akan mati kapan saja, Zuko dengan panik langsung keluar tapi kakinya di pedang sesuatu.

"Jangan berlebihan, racunmu tidak terlalu berpengaruh padaku." Rony dengan santai berdiri dan kulitnya mulai normal.

Zuko bingung dengan pernyataan bosnya. "Apa yang kau lakukan Bos? bagaimana kau selamat?"

"Tubuhku sudah terbiasa dengan racun, aku membutuhkan racun yang lebih kuat untuk meningkatkannya. Kau sekarang tau kenapa aku selalu mengkonsumsi obat-obat itu."

Rony membuat propaganda di kalangan rekannya, dia sebenarnya hanya ingin bermain-main dengan Zuko. Namun kenyataan tidak seindah bayangannya, Zuko dengan santai menceritakan kejadian Rony meminum racun ganas buatannya.

Ivan akhirnya mengerti kenapa tuan mudanya selalu mengkonsumsi narkoba, ternyata dia menyimpan rahasia yang sangat besar.

Rony yang menjadi pusat pembicaraan pergi meninggalkan markas. Sudut bibirnya terangkat karena merasakan kehadiran seseorang yang sedang mengawasinya.

"Sepertinya aku tidak bisa menunggu terlalu lama," ucapnya dalam hati.

Seorang prajurit dengan paras menyeramkan datang. "Tuan Muda, anda harus segera menemui Kepala Keluarga!"

"Apa yang terjadi?"

"Jangan tanya hal yang tak penting!"

Prajurit itu adalah bawahan setia Boby, pria itu bernama Winter. Pria dengan wajah menyeramkan yang telah menyelesaikan puluhan Dungeon Monster. 

Pengalamannya sebagai prajurit tidak dapat diremehkan, tetapi pandangannya memilih tuan muda terlalu buruk. 

"Baik," jawab Rony ketus. Dia segera menuju kediaman utama dan bertemu dengan Kepala Keluarga. 

"Ayahanda?" tanya Rony dengan santainya.

"Ternyata kau bisa santai juga." Tomi berdiri dari kursinya, dia mengibaskan tangannya dan sebuah kubah Mana tercipta. Kubah itu bisa memblokir semua suara keluar dari ruangan.

"Aku akan langsung pada intinya, untuk apa pasukan di bawah tanah itu?"

Rony tersenyum tipis, dia sudah menyadari ada yang aneh. "Untunglah, ternyata mata-mata itu dari Anda."

Tomi sedikit bingung, padahal dia sudah menyuruh bawahannya untuk tetap bersembunyi. Bahkan seorang ksatria tingkat 4 tidak akan bisa menyadarinya.

"Jadi selama ini kau menipu semua orang!"

"Sebenarnya tidak, hanya saja fisikku tidak sebanding dengan otakku." Rony dengan sedikit emosi mengepalkan tangannya ke depan. 

Tomi mengeluarkan sebuah kotak berwarna hitam dengan ornamen emas. "Ambillah, ini warisan dari kakekmu."

Rony mengambil dan langsung membukanya, sebuah kalung dengan bentuk menara terlihat. 

[Artefak Pagoda Raja. Efek tidak diketahui.]

"Benda misterius itu tidak bisa dinilai siapapun. Bahkan Penilai Kerajaan tidak tahu."

"Terus kenapa anda memberikannya padaku, Ayah?"

"Kakekmu berpesan untuk memberikan benda itu pada keterunannya yang memiliki tubuh lemah dan berbudi luruh. Rencanamu menghancurkan kelompok Tank sangat brilian.” Tomi berbalik dan menatap keluar jendela.

"Aku harap kau tidak sepertiku."

Rony tersenyum tipis. "Aku tidak mungkin mengambil jalan sepertimu ayah!"

Tomi berhasil menjadi kepala keluarga dengan cara yang paling kejam. Dia menyingkirkan 6 saudaranya untuk bisa duduk di kursinya sekarang. Tomi harus melakukannya karena dialah yang paling terampil, jika tidak dia maka keluarga Baskoro akan runtuh. 

"Untuk sekarang pergilah ke Akademi, aku yang akan mengurus orang-orangmu."

Rony menggelengkan kepala. "Aku bisa membawa mereka, lebih baik Anda mengawasi Jecki dan komplotannya."

"Aku tidak bisa, kau pasti sudah tahu siapa yang yang berada di balik Tank."

Rony mengangguk dengan tenang, padahal dia tidak mengetahuinya sama kali. "Tunggulah aku Ayah, menunggu 4 tahun tidak akan terlambat."

Tomi mengeluarkan sebuah gulungan sihir. "Bawa ini dan tunjukkan pada pengurus Akademi," katanya dengan tatapan dingin. 

"Lebih baik aku memulainya dari awal, rekomendasi ini bisa membuatku semakin pusing."

"Apa kau tahu isinya?"

Rony tersenyum tipis dan berkata, “Rekomendasi untuk melindungiku dan memberikan fasilitas terbaik.”

Tomi berbalik dan tersenyum. "Pergilah tanpa rekomendasi, aku bisa menunggumu. Ingat batas waktumu 4 tahun."

"Jangan khawatir Ayahanda, aku tidak akan mengecewakanmu. Satu lagi Ayahanda, tolong jangan tempatkan orang-orang itu di dekatku, mereka terlalu mengganggu."

Tomi menggangguku dan berkata pelan, "Lakukan sesukamu!"

Rony meninggalkan tempat, dia segera menuju markas rahasianya. "Kemasi barang-barang kalian, kita harus pindah."

Rony tidak menyangka harus masuk ke Akademi Militer, dia sebenarnya ingin menikmati kehidupan mewahnya. Tetapi Akademi Militer dapat membuatnya semakin leluasa bergerak dan memperkaya diri. 

Ivan dan Thomas bisa pergi tanpa persiapan, Clarissa dan Zuko membutuhkan waktu yang lebih lama. Ivan juga harus mengatur Chris, Rocky, dan Kevin untuk bisa ikut. 

Rony yang sendirian di dalam kamar memakai kalung pemberian ayahnya. "Benda aneh apa ini?"

Cahaya terang yang menyilaukan langsung menusuk matanya, kesadaran Rony tiba-tiba pudar. Setelah bangun, dia tiba-tiba berada di sebuah ruangan luas tanpa ada seorangpun. 

Rony perlahan membuka matanya, dia tampak bingung melihat ruangan kosong yang cukup luas untuk berlatih.

"Apa yang terjadi? Ini dimana?" katanya kebingungan. 

[Selamat datang pemilik baru, bagaimana aku harus memanggilmu?] 

Sebuah suara lembut terdengar bergema di seluruh ruangan. Rony langsung waspada dan melihat sekelilingnya. 

"Siapa kau?"

[Pemilik, aku adalah kesadaran buatan Padoga Raja.] 

"AI?"

[Bisa dibilang aku seperti AI, tapi kemampuanku jauh melebihi itu dizamanmu.]

"Jadi kau tahu aku bukan dari dunia ini?"

[Tentu saja saya tahu, Pemilik baru selalu memiliki latar belakang misterius. Sebelum anda masuk, aku sudah mengambil sebagian ingatan anda. Jadi aku bisa mengetahuinya.]

"Menarik-menarik, jawab pertanyaanku. Apa aku bisa kembali ke duniaku?"

[Secara teori bisa saja, tapi itu tidak akan membuatmu puas. Pasalnya duniamu adalah dunia kecil yang hampir musnah, itu hanya tebakanku.]

"Itu cukup, sekarang apa yang harus aku lakukan?"

[Anda sangat cerdas. Tugas inti anda adalah mencegah kehancuran dunia ini, jika tidak dunia ini akan sama seperti dunia anda sebelumnya.] 

"Itu sangat merepotkan!"

[Anda ditakdirkan untuk menjadi salah satu penyelamat dunia, jadi tolong penuhi takdirmu.]

"Takdir? Aku bisa membuatnya sendiri. Jangan membuatku mengulanginya lagi!"

[Sebenarnya anda hanya tidak memiliki motivasi saja.]

[Sistem ditingkatkan, kemampuan sistem pengguna berubah menjadi tingkat 0.] 

Jendela sistem berwarna merah muncul di sebelah kiri dan warna biru di kanan. Dua sistem itu menunjukkan informasi yang berbeda. 

[Rony Baskoro

Level : 7

Umur : 18 tahun

Status : Normal

Kekuatan : 16

Stamina : 20

Energi : 5

Bakat Bawaan : 

Pelahap Segalanya (Ex).]

“Kemana Mata Penilai ku?”

[Mata Penilai hanyalah skill yang tidak penting, jadi aku menghapusnya. Anda bisa melihat seluruh detail informasi hanya dengan Sistem Kaisar.]

"Jadi ini keistimewaan Pagoda Raja. Oh iya, kenapa namanya Raja dan Kaisar?"

[Anda akan mengetahuinya setelah mencapai lantai 12. Untuk sekarang anda tidak bisa mengakses informasinya.]

"Jadi aku harus lulus ujian Pagoda ini untuk naik lantai, aku mulai tertarik dengan tantangan pertama!"

[Sebaiknya Anda tidak menyesalinya!] 

Seorang pria tua muncul layaknya sebuah program AI, matanya yang tajam dan ekspresinya yang dingin menatap Rony. Tanpa peringatan kakek itu langsung menyerang dan membelah tubuh Rony. 

" Ugh…" Rony muntah darah dan kesadarannya kembali ke dunia nyata. "Sialan, apa itu tadi? Aku tidak bisa bereaksi sama sekali!"

Seorang pelayan masuk dengan wajah khawatir. "Tuan Muda, Tuan Boby menghancurkan pintu depan!"

"Bersihkan ini, aku bisa menyelesaikannya!" katanya dengan ekspresi tenang. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kaisar Sejati   Chapter 43 Informasi

    Rony menyembunyikannya energinya sebaik mungkin, dia bertanya kembali dengan nada santai.“Apa sudah semua?”“Ada beberapa hal kecil yang mungkin perlu diketahui.” Johan menjelaskan beberapa kejadian kecil yang tidak terlalu berpengaruh pada perubahan dunia.Erwin Baskoro secara resmi menjadi putra mahkota, dia yang akan meneruskan kepemimpinan Keluarga Baskoro. Flora mendapatkan wilayahnya dan mempekerjakan salah satu orang kepercayaan Rony, Jessica.“Bagus, semua berjalan baik. Katakan padaku pergerakan Kerajaan Serbia dan Kekaisaran.” Rony mulai memperluas pengaruhnya.Kekaisaran sudah menunjukkan taringnya sejak beberapa tahun terakhir. Mereka melahap kerajaan disekitarnya dengan kecepatan yang gila. Di benua Salamander hanya ada tiga kekuatan, mereka adalah Kerajaan Cronos, Serbia, dan Kekaisaran Valhalla.Rony menyipitkan matanya. “Bagaimana dengan aliansi kerajaan Timur?”“Mereka hancur karena perang saudara dua tahun lalu, Kekaisaran Valhalla memanfaatkannya. Jadi mereka menja

  • Kaisar Sejati   Chapter 42 Perubahan Besar

    Segel itu adalah salah satu sub teknik dari Prinsip Jiwa, para anggota Iron Blood menyebutnya Pengekang Jiwa.Bos Man tidak bisa menolak dia hanya bisa hidup di bawah perintah Rony. Matanya tampak terkejut saat mengetahui kenyataan.“Tuan, apa perintahmu?” tanyanya yang cepat menerima keadaan.Rony menggelengkan kepala, dia tersenyum tipis dan mulai memberi perintah. “Temukan semua koneksi dagang Tank. Buat asosiasi dagang bernama Bunga Mawar, dirikan pusatnya di wilayah Count Baskoro.”“Sesuai perintahmu.” Bos Man segera pergi dengan kemampuan kakinya. Dia merasa tubuhnya jadi semakin ringan dan fisik lemah seorang Penyihir mulai menghilang.Rony menyuruh pasukannya membersihkan tempat kejadian. Mereka melakukannya dengan sangat cepat, bahkan sekilas mata tidak ada kejadian apa-apa.Setelah membereskan kelompok Tank, Rony mendatangi Kepala Keluarga. “Aku sudah menyelesaikannya. Sekarang bagaimana dengan kakak Flora?”Tomi Baskoro menggelengkan kepala. “Dia tidak mau menyerah, keputus

  • Kaisar Sejati   Chapter 41 Pembantaian

    Rony terdorong beberapa meter, dia langsung menstabilkan pijakannya dan tersenyum. Sihir angin menebas ke arahnya, Rony dengan gesit menghindar. Matanya menatap tajam ke arah Bos Man.“Cepat selesaikan, Bocah ini berbahaya!” teriak Bos Man.Paul menerima pesan, dia dengan cepat mengayunkan pedangnya. Pedangnya berkelebat, tapi tidak ada yang bisa mengenai target sedikitpun.“Sial, apa yang terjadi!” teriaknya yang mulai frustasi.Tank mengarahkan tinjunya, dia menggunakan kemampuan terkuatnya untuk satu serangan. Namun serangannya meleset lagi, muka menjadi merah karena marah.“Bang*at!” umpatnya.Rony hanya menghindar dari tadi, dia tidak ingin mengambil resiko. Pengalamannya melawan monster di dunia ini sudah cukup untuk membiasakan tubuhnya dengan kondisi apapun.“Kawan-kawan, apa kalian tidak ingin melihat sekitarmu?” kata Rony dengan santaiSayangnya tidak ada yang termakan omongannya, serangan demi serangan terus mengarah padanya. Rony mengelak dengan gesit, dia melihat sosok Jo

  • Kaisar Sejati   Chapter 40 Penyerangan

    Seorang pria berbadan besar dan pria kurus berkacamata sedang berbincang, mereka sedang membicarakan bisnis haram obat-obatan terlarang. Pria besar itu adalah orang yang disebut sebagai pria paling berpengaruh di bidang ini, dia adalah Tank. Pria kurus di depannya adalah seorang pedagang kaya rasa yang menyelundupkan semua barangnya ke Kerajaan lain, dia adalah Bos Man.“Untung besar, untungnya para bajingan itu tidak menyadarinya,” ucap Bos Man sambil menyodorkan gelas anggurnya.Tank mengangguk setuju. “Aku tidak mengira mereka benar-benar bodoh. Memang uang bisa menggerakkan segalanya.”“Aku dengan salah satu tanganmu berkhianat, apa tidak masalah?” tanya Bos Man dengan ekspresi serius.Tank menjawab, “Tenang saja. Semua sudah dibereskan.”“Maksudku lulusan terbaik Akademi Militer. Aku dengar dia berkhianat.”“Aku tidak suka membicarakannya. Bagaimana jika ganti topik?”Bos Man menatap Tank dengan perasaan curiga. Meski badannya kurus, dia seorang Penyihir lingkaran 6, jadi tidak m

  • Kaisar Sejati   Chapter 39 Kembalinya Iron Blood

    Kemenangan mutlak didapatkan, tidak ada yang berani mendekati monster seperti Rony. Bahkan Daniel menghindarinya dan memilih membuat kelompok baru, begitu pula dengan kelompok sebelumnya.Rony tidak murung, dia sudah terbiasa sendiri. Justru sendiri membuatnya semakin termotivasi untuk bertambah kuat.Seorang wanita cantik mendatanginya, dia adalah Dinda tunangannya.“Ada apa?” tanya Rony dengan ekspresi dingin.“Masih saja dingin, tahun depan aku pasti melamarmu.”“Sejujurnya aku tidak tertarik.”Dinda menggelengkan kepala. “Ya kamu tidak, tapi aku butuh.”“Lakukan sesukamu, aku anggap hutan kita impas.”Dinda tersenyum manis, tidak ada laki-laki yang akan membuang muka saat melihat senyumannya. Namun Rony benar-benar berbeda, dia dingin dan penuh misteri. Hal itu membuat hati Dinda bergetar.Karena tak kuasa menahannya, Dinda memilih berpaling dan pergi. Dia ingin segera menyelesaikan administrasi dan pergi dari Akademi Militer.Rose mendatanginya bersama seorang wanita tua. Rony te

  • Kaisar Sejati   Chapter 38 Penentuan

    Rony segera menghindar ke kanan, tapi sisi kanannya sudah menunggu seorang pria berbadan kurus. Serangan Justin mengarah ke jantungnya, tapi Rony segera bermanuver untuk menghindari serangan.“Sial, ini namanya pengeroyokan!”Meski ingin protes, wasit tidak menghentikannya. Festival ini hanya ingin melihat pertunjukan yang menarik, bukan yang terkuat.Roman dan Fransisco bertarung satu lawan satu, mereka mengerahkan seluruh kemampuannya karena arena pertarungan cukup luas. Penonton bersorak setiap ada benturan keras dan ledakan energi.Sisi lain ada pertarungan tiga sisi antara Tommy, Mario, dan Servant. Pertarungan mereka juga tidak kalah seru, ketiganya mengerahkan semua kekuatan demi menjadi yang terbaik.“Hei, apa kalian…”Sebelum Rony menyelesaikan perkataannya, Yuri sudah menyerangnya dengan sihir angin. Terpaksa Rony mengeluarkan senjatanya dan membelai sihir musuh dengan mudah. Tidak lupa sebelum melompat dia memasan formasi jebakan di kakinya.Seperti yang dipikirkan, Freya d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status