Home / Fantasi / Kaisar Sejati / Chapter 5. Mengerikan

Share

Chapter 5. Mengerikan

Author: ChimungKing
last update Huling Na-update: 2024-04-29 17:28:45

Kedatangan Boby dan Winter sangat mencolok, Winter menendang pintu hingga hancur dan Boby dengan bangga mengatakan kata-kata kasar yang seharusnya tidak diucapkan seorang bangsawan. Dia menendang barang-barang berharga di rumah Rony hanya untuk meluapkan emosinya.

"Saudaraku, apa yang kau lakukan?" tanya Rony dengan santainya. 

Boby yang disulut api amarah langsung berkata dengan nada tinggi, "Tinggalkan tempat ini, kau susah mencoreng nama Keluarga Baskoro!"

"Apa yang kamu katakan? Aku tidak melakukan apa-apa."

"Jangan pura-pura bodoh, bandit pengedar obat-obatan itu belum angkat kaki dari wilayah ini!"

Rony menghela nafas, dia tidak percaya punya sepupu yang begitu ceroboh. "Tugasku sudah selesai, kelompok bandit itu sudah pindah. Kalau ada anggota dari kelompok itu masih di wilayah ini berarti bukan tanggungjawabku. Justru sebaliknya, bukankah keluargamu yang bertugas mengamankan wilayah kota?"

"Bedebah sialan, aku sudah mengadu ke ayahanda. Kau harus angkat kaki dari rumah ini!"

"Baiklah jika itu maumu." Rony dengan santai keluar rumahnya. Semua pelayan di belakang bukan sekutunya, jadi Rony meninggalkan mereka. 

Setelah melewati Winter, Rony tersenyum tipis dan berkata lirih, "Malangnya nasibmu melayani tuan muda yang begitu bodoh!"

Winter terbelalak tak percaya, dia ingin sekali memukuli wajah Rony tapi tidak bisa. Statusnya hanya sebagai Ksatria, tidak seharusnya dirinya ikut campur. 

"Apa yang kau tunggu, bunuh sialan itu!" teriak Boby dengan emarah menggebu-gebu. 

Winter reflek langsung menarik pedangnya, tanpa perasaan takut dia langsung mengayunkan pedangnya. Matanya terbelalak saat melihat Rony yang sudah berjongkok. Senyuman tipis Rony terlihat jelas, Winter memandangnya dengan tatapan tidak percaya. Pisau berwarna hitam menusuk jantungnya dengan begitu cepat. 

"Kau…" Winter tidak bisa menyelesaikan kata-katanya, tubuhnya terjatuh dengan ekspresi kebingungan, dia seorang Ksatria Aura tapi kekuatannya benar-benar hilang. 

"Tidak mungkin! Bodoh cepat bangun kau Ksatria bintang 2!"

Rony sedikit menyempitkan matanya, istilah bintang sedikit asing di telinganya. Kata Ivan, kekuatan seorang kesatria dihitung dengan tingkatan angka.

Perlahan kulit Winter menegang dan semua ototnya lemas. Racun di darah Rony bukan main, seorang ksatria bintang 2 akan lumpuh total selama 5 menit. 

Rony dengan tatapan dingin mengambil pedang Winter. "Seorang ksatria yang menyerang bangsawan harus dihukum. Aku sendiri yang akan mengeksekusinya!"

Pedang ditanganinya segera berayun dengan cepat dan menebas leher Winter. Rony tidak menggunakan Energi apapun, dia hanya mengandalkan fisiknya.

"Sial, aku terlalu mendramatisir keadaan." Rony baru menyadari fisiknya sangat lemah, jadi ayunan pedangnya hanya sedikit menggores leher musuh. 

Tanpa menunggu aba-aba lainnya, Rony dengan cepat mengeksekusi Winter dengan menusuknya di bagian jantung. Winter tergeletak tak berdaya, Rony dengan santai melempar pedangnya ke arah Boby yang masih membatu tak percaya.

"Ivan urus mayatnya!"

"Baik, Tuan Muda," jawab Ivan dengan tegas. Meski begitu dia kagum dengan kemampuan Rony membaca situasi. Memanfaatkan kelemahan Winter yang mengayunkan senjata sembarangan, Tuan Mudanya dengan tepat merespon dan menyerang balik. Hanya dengan satu serangan Winter tumbang dan berakhir mengenaskan.

Kematian Winter tersebar luas, Boby tampak tertekan karena adik yang selalu dia ganggu bisa membunuh orang dengan begitu kejam. Ini pertama kalinya dia melihat Rony dengan tatapan menyeramkan seperti itu, jadi Boby tanpa sadar ketakutan. 

Sebelum berita kematian Winter tersebar luar, Rony dan kelompoknya mulai meninggalkan Wilayah Keluarga Count Baskoro. 

Meski Count Baskoro sangat kaya tapi infrastruktur dan teknologi di wilayah ini sangat sederhana. Rony bisa memahaminya karena itu adalah bentuk dari Pertahanan Militer. 

Memanfaatkan wilayah yang luas dan tidak ada teknologi yang muntahir, Count Baskoro bisa memaksa lawan menggunakan kekuatan murni. Baik itu Sihir maupun Aura, keluarga Baskoro tidak kekurangan satupun. 

Hanya untuk meninggalkan wilayah Baskoro, Rony harus berjalan kaki selama seminggu.

"Tuan Muda, kita akan memasuki wilayah Merah. Sebaiknya Anda berhati-hati, banyak monster yang agresif di malam hari." Ivan memberi peringatan.

"Bos, sepertinya ada yang aneh. Monster di wilayah ini seperti sedang menghindari sesuatu, kita harus cepat pergi!" ucap Thomas dengan ekspresi panik. 

"Sudah terlambat, kita hanya bisa bertarung." Rony sudah menyadarinya dari tadi, dia tahu ada monster kuat yang sedang mengintai kelompoknya.

Ivan dan dua lainnya langsung maju ke depan, mereka siap bertarung dengan monster ular bermata kuning. Rony menepuk pundak Ivan dan berkata, "Berikan aku panggung juga."

Rony dengan percaya diri melangkah maju melewati barisan depan. Tangan kanannya segera mengepal dan tubuhnya mulai merendah.

Monster Ular mendesis dan langsung menerjang ke arah Rony, mulutnya terbuka lebar dan melahap tangan musuhnya.

Rony meringis kesakitan melihat tangannya tergigit Monster Ular yang begitu ganas, tepat setelah tergigit ada semburan bisa yang langsung masuk ke aliran darahnya. "Hemb, racunnya tidak terlalu kuat. Aku sedikit kecewa," katanya sambil menarik tangannya dengan santai.

Monster Ular yang begitu ganas tiba-tiba terjatuh dengan kondisi mengenaskan, tubuhnya kaku dan matanya terbelalak. Rony dengan santai mencongkel mata dan menguliti monster ular tanpa kesusahan, darah yang berserakan di tanah tidak menghentikannya sama sekali.

Zuko yang penasaran langsung mendekat. "Bos bahan-bahan apa ini?"

"Monster ular tingkat D ini punya racun kuat. Jika menambahkannya dengan bahan lain, pasti kita bisa membunuh beberapa ratus orang dengan satu botol darahnya."

Perkataan Rony terlihat tenang, tapi mengandung kengerian yang membuat bulu kuduk semua orang berdiri. Zuko tertawa keras dan berkata, "Aku mulai tertarik dengan racun-racun, Bos ajari aku lebih banyak!"

"Aku hanya tahu sedikit," jawab Rony sambil berdiri. Dia merasa perlu untuk menaikkan staminanya. Status sistem tidak menunjukkan detail dari kekuatannya, kemampuan racunnya tidak dimasukkan dalam poin apapun, jadi Rony bisa sedikit lebih tenang.

Rony dan kelompoknya sampai di kota kecil. Mereka kali ini cukup beruntung karena tidak dihadang bandit atau sesuatu yang mengerikan. Jadi memutuskan untuk bermalam di tempat yang telihat aman ini.

"Paman, aku ingin menyewa 10 kamar."

"Teman kecil, tidak ada kamar sebanyak itu. Aku hanya bisa memberimu 7 kamar."

Rony melirik ke arah seorang pria yang sedang duduk makan, dia bisa lihat niat mereka.

"Baiklah, aku hanya bisa membayarmu setengah. Selanjutnya aku bayar besok siang." Rony dengan santai menyerahkan 40 koin perak untuk 7 kamar.

Ivan sedikit mendekat ke arah Rony. "Tuan Muda, aku merasa ada yang aneh."

"Thomas aku serahkan mereka padamu. Jangan membuat banyak keributan!"

Thomas memberi hormat dan langsung menggunakan sihirnya. Sebuah kubah Mana muncul menutupi penginapan, Thomas segera menggunakan Blink untuk memindahkan tubuhnya.

7 Ksatria pengawal juga bersiap, mereka ingin menguji kekuatannya. Namun Rony tidak mengizinkannya.

"Jangan ikut campur, ini panggungnya. Kalian akan dapat kesempatan besok pagi, sekarang istirahatlah."

7 Ksatria segera menurunkan kewaspadaannya, mereka masuk ke 3 kamar berbeda. Clarissa dan Zuko juga masuk ke kamar berbeda, keduanya tidur dan melanjutkan belajarnya di pagi hari.

"Ivan jangan kemana-mana, ikuti aku!"

Rony dengan santai mendekati pertarungan Thomas dan 10 perampok yang ingin menjarah hartanya. Ivan tampak khawatir melihat Thomas yang terluka parah, tubuhnya dipenuhi luka sayatan benda tajam.

"Seorang penyihir circle pertama ingin melawanku, jangan bercanda pak tua!"

Thomas mengingat pengajaran Rony tentang memaksimalkan penggunaan Mana, dia mencoba menempatkan Mana di sekitar tubuhnya. Matanya menjadi tajam dan segera berlari ke arah musuh.

Dengan kepungan para perampok serangan Thomas bisa dihentikan dengan mudah, seorang pria muda dengan cepat menendang perut Thomas yang terbuka.

"Ugh…"

Thomas memuntahkan darah, matanya terbelalak saat menyadari kelemahan dalam fisiknya. "Tidak, aku tidak bisa kalah lagi!"

Thomas bangkit dengan tatapan penuh tekad, dia segera mengendalikan Mana dan mulai menyerang membabi buta. Sayang serangannya tidak membuahkan hasil, Thomas terjatuh dengan kondisi yang sangat parah.

Lingkaran Sihir di jantungnya memudar dan pecah, padahal itu adalah kekuatan satu-satunya. Jika sudah hancur maka Thomas tidak mungkin lagi menjadi Penyihir.

"Matilah!"

Perampok dengan kuat mengayunkan pedangnya. "Tingg!"

Suara benturan pedang terdengar keras, Ivan menghentikan serangan perampok dengan mudah. Rony dengan cepat memberi Thomas obat penyembuh. "Kerja bagus, kau berhasil melakukannya!"

"Maafkan aku Tuan Muda!"

"Perhatikan aku!"

Rony dengan santai melangkah ke arah 9 perampok. "Ivan aku serahkan pria itu padamu!"

Ivan mengangguk setuju, dia bisa mengalahkan ketua perampok dengan mudah jika langsung membunuhnya. Namun Rony tampak tidak ingin membunuh semua perampok.

Rony melangkah pelan, tubuhnya pelan-pelan menghilang dan tiba-tiba muncul di depan musuh. Pedang di tangan kanannya dengan cepat berayun dan memotong salah satu musuh tanpa ada perlawanan.

"Bajingan!" teriak seorang perampok.

Serangan datang dari kanan, Rony dengan santai menghindar dan membuat serangan balik. Satu ayunan pedangnya langsung mengarah ke jantung musuh. Rony mengibaskan pedangnya hingga darah segar menciprat.

"Majulah, aku ingin menguji kekuatan Ksatria Bintang 1!"

"Jangan takut, serang semua!"

7 orang menyerang bersamaan, Rony mengepalkan tangan kirinya. Sebuah energi aneh berwarna hitam muncul dan membentuk sebuah duri menusuk semua musuhnya.

"Ugh…"

Semua musuh muntah darah dan mulai kejang-kejang. Rony mendekati salah seorang perampok dan memeriksa lehernya.

"Konsentrasi racunnya masih terlalu rendah. Ini sedikit mengecewakan!" ucapnya dengan santai.

Thomas mulai melihat Rony dengan cahaya yang berbeda, tidak hanya menggunakan pedang tapi kemampuan sihirnya sangat unik dan tanpa rapalan mantra.

Ivan melumpuhkan lawannya dan segera melihat ke belakang. "Tuan Muda…" sebelum menyelesaikan perkataannya dia ternganga tidak percaya.

"Apa Anda yang melakukan semua ini?"

"Siapa lagi kalau bukan aku, cepat selesaikan aku akan mengurus mereka."

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kaisar Sejati   Chapter 43 Informasi

    Rony menyembunyikannya energinya sebaik mungkin, dia bertanya kembali dengan nada santai.“Apa sudah semua?”“Ada beberapa hal kecil yang mungkin perlu diketahui.” Johan menjelaskan beberapa kejadian kecil yang tidak terlalu berpengaruh pada perubahan dunia.Erwin Baskoro secara resmi menjadi putra mahkota, dia yang akan meneruskan kepemimpinan Keluarga Baskoro. Flora mendapatkan wilayahnya dan mempekerjakan salah satu orang kepercayaan Rony, Jessica.“Bagus, semua berjalan baik. Katakan padaku pergerakan Kerajaan Serbia dan Kekaisaran.” Rony mulai memperluas pengaruhnya.Kekaisaran sudah menunjukkan taringnya sejak beberapa tahun terakhir. Mereka melahap kerajaan disekitarnya dengan kecepatan yang gila. Di benua Salamander hanya ada tiga kekuatan, mereka adalah Kerajaan Cronos, Serbia, dan Kekaisaran Valhalla.Rony menyipitkan matanya. “Bagaimana dengan aliansi kerajaan Timur?”“Mereka hancur karena perang saudara dua tahun lalu, Kekaisaran Valhalla memanfaatkannya. Jadi mereka menja

  • Kaisar Sejati   Chapter 42 Perubahan Besar

    Segel itu adalah salah satu sub teknik dari Prinsip Jiwa, para anggota Iron Blood menyebutnya Pengekang Jiwa.Bos Man tidak bisa menolak dia hanya bisa hidup di bawah perintah Rony. Matanya tampak terkejut saat mengetahui kenyataan.“Tuan, apa perintahmu?” tanyanya yang cepat menerima keadaan.Rony menggelengkan kepala, dia tersenyum tipis dan mulai memberi perintah. “Temukan semua koneksi dagang Tank. Buat asosiasi dagang bernama Bunga Mawar, dirikan pusatnya di wilayah Count Baskoro.”“Sesuai perintahmu.” Bos Man segera pergi dengan kemampuan kakinya. Dia merasa tubuhnya jadi semakin ringan dan fisik lemah seorang Penyihir mulai menghilang.Rony menyuruh pasukannya membersihkan tempat kejadian. Mereka melakukannya dengan sangat cepat, bahkan sekilas mata tidak ada kejadian apa-apa.Setelah membereskan kelompok Tank, Rony mendatangi Kepala Keluarga. “Aku sudah menyelesaikannya. Sekarang bagaimana dengan kakak Flora?”Tomi Baskoro menggelengkan kepala. “Dia tidak mau menyerah, keputus

  • Kaisar Sejati   Chapter 41 Pembantaian

    Rony terdorong beberapa meter, dia langsung menstabilkan pijakannya dan tersenyum. Sihir angin menebas ke arahnya, Rony dengan gesit menghindar. Matanya menatap tajam ke arah Bos Man.“Cepat selesaikan, Bocah ini berbahaya!” teriak Bos Man.Paul menerima pesan, dia dengan cepat mengayunkan pedangnya. Pedangnya berkelebat, tapi tidak ada yang bisa mengenai target sedikitpun.“Sial, apa yang terjadi!” teriaknya yang mulai frustasi.Tank mengarahkan tinjunya, dia menggunakan kemampuan terkuatnya untuk satu serangan. Namun serangannya meleset lagi, muka menjadi merah karena marah.“Bang*at!” umpatnya.Rony hanya menghindar dari tadi, dia tidak ingin mengambil resiko. Pengalamannya melawan monster di dunia ini sudah cukup untuk membiasakan tubuhnya dengan kondisi apapun.“Kawan-kawan, apa kalian tidak ingin melihat sekitarmu?” kata Rony dengan santaiSayangnya tidak ada yang termakan omongannya, serangan demi serangan terus mengarah padanya. Rony mengelak dengan gesit, dia melihat sosok Jo

  • Kaisar Sejati   Chapter 40 Penyerangan

    Seorang pria berbadan besar dan pria kurus berkacamata sedang berbincang, mereka sedang membicarakan bisnis haram obat-obatan terlarang. Pria besar itu adalah orang yang disebut sebagai pria paling berpengaruh di bidang ini, dia adalah Tank. Pria kurus di depannya adalah seorang pedagang kaya rasa yang menyelundupkan semua barangnya ke Kerajaan lain, dia adalah Bos Man.“Untung besar, untungnya para bajingan itu tidak menyadarinya,” ucap Bos Man sambil menyodorkan gelas anggurnya.Tank mengangguk setuju. “Aku tidak mengira mereka benar-benar bodoh. Memang uang bisa menggerakkan segalanya.”“Aku dengan salah satu tanganmu berkhianat, apa tidak masalah?” tanya Bos Man dengan ekspresi serius.Tank menjawab, “Tenang saja. Semua sudah dibereskan.”“Maksudku lulusan terbaik Akademi Militer. Aku dengar dia berkhianat.”“Aku tidak suka membicarakannya. Bagaimana jika ganti topik?”Bos Man menatap Tank dengan perasaan curiga. Meski badannya kurus, dia seorang Penyihir lingkaran 6, jadi tidak m

  • Kaisar Sejati   Chapter 39 Kembalinya Iron Blood

    Kemenangan mutlak didapatkan, tidak ada yang berani mendekati monster seperti Rony. Bahkan Daniel menghindarinya dan memilih membuat kelompok baru, begitu pula dengan kelompok sebelumnya.Rony tidak murung, dia sudah terbiasa sendiri. Justru sendiri membuatnya semakin termotivasi untuk bertambah kuat.Seorang wanita cantik mendatanginya, dia adalah Dinda tunangannya.“Ada apa?” tanya Rony dengan ekspresi dingin.“Masih saja dingin, tahun depan aku pasti melamarmu.”“Sejujurnya aku tidak tertarik.”Dinda menggelengkan kepala. “Ya kamu tidak, tapi aku butuh.”“Lakukan sesukamu, aku anggap hutan kita impas.”Dinda tersenyum manis, tidak ada laki-laki yang akan membuang muka saat melihat senyumannya. Namun Rony benar-benar berbeda, dia dingin dan penuh misteri. Hal itu membuat hati Dinda bergetar.Karena tak kuasa menahannya, Dinda memilih berpaling dan pergi. Dia ingin segera menyelesaikan administrasi dan pergi dari Akademi Militer.Rose mendatanginya bersama seorang wanita tua. Rony te

  • Kaisar Sejati   Chapter 38 Penentuan

    Rony segera menghindar ke kanan, tapi sisi kanannya sudah menunggu seorang pria berbadan kurus. Serangan Justin mengarah ke jantungnya, tapi Rony segera bermanuver untuk menghindari serangan.“Sial, ini namanya pengeroyokan!”Meski ingin protes, wasit tidak menghentikannya. Festival ini hanya ingin melihat pertunjukan yang menarik, bukan yang terkuat.Roman dan Fransisco bertarung satu lawan satu, mereka mengerahkan seluruh kemampuannya karena arena pertarungan cukup luas. Penonton bersorak setiap ada benturan keras dan ledakan energi.Sisi lain ada pertarungan tiga sisi antara Tommy, Mario, dan Servant. Pertarungan mereka juga tidak kalah seru, ketiganya mengerahkan semua kekuatan demi menjadi yang terbaik.“Hei, apa kalian…”Sebelum Rony menyelesaikan perkataannya, Yuri sudah menyerangnya dengan sihir angin. Terpaksa Rony mengeluarkan senjatanya dan membelai sihir musuh dengan mudah. Tidak lupa sebelum melompat dia memasan formasi jebakan di kakinya.Seperti yang dipikirkan, Freya d

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status