Share

Hanya Ingin Terbaik

“Oma, kenapa paman itu bilang kalau Kai anaknya?” tanya Kainan setelah Mark menyeret Hanzel keluar.

Cantika bingung menjawab pertanyaan Kainan, belum lagi terdengar suara ribut dari luar.

“Kai tidak usah mendengarkan ucapannya. Paman itu hanya bercanda dan tidak serius mengatakan itu,” ucap Cantika mencoba mengalihkan perhatian Kainan.

Baru juga Cantika berhenti bicara, terdengar suara bertengkar di luar hingga membuat Cantika memejamkan mata sejenak.

“Apa pun yang Kai dengar dari luar, jangan dianggap. Itu urusan orang dewasa, jadi Kai tidak usah mendengarnya,” ucap Cantika karena takut Kainan memasukkan dalam pikiran setiap ucapan yang didengar.

Kainan hanya mengangguk-angguk mendengar ucapan Cantika meski mendengar keributan di luar.

“Kai mau nonton kartun? Biar oma nyalakan televisinya,” ucap Cantika lantas menyalakan televisi dengan volume lumayan keras agar Kainan tak lagi mendengar pertengkaran di luar kamar.

Ranjang bagian kepala agar dinaikkan agar Kainan bisa menonton
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
wardah
keluarin semua unek unekmu Mark biar leha
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Dengarin dulu lah penjelasan Hanz juga milea jgn hajar2 aja
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Mark harus sabar jgn emosi ,semua udah terjadi emang dgn menghajar Hanz urusan kelar malahan tambah masalah kalo Hanz pingsan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status