Share

Kakak Gangster, Adik Polisi
Kakak Gangster, Adik Polisi
Author: Nyemoetdz Kim

Prolog

Disoroti lampu dari gang di gedung tak terpakai, kedua orang pria saling berhadapan satu sama lain. Langit di atas kepala tampak gelap, mendung, serupa perasaan berkecamuk di hati dua orang tersebut. Rintik-rintik hujan membasahi keduanya, namun kedua pria itu memilih mengabaikan sekitar dan tetap mempertahankan posisi masing-masing sedari tadi, saling menodongkan senjata. 

Pria berseragam polisi itu, Genta, dihadapkan pada pilihan sulit ketika dia harus menodongkan senjata kepada pemimpin mafia yang selama ini polisi cari. Kenapa? Dari sekian banyaknya manusia di muka bumi, harus orang di depannya yang dia ingin musnahkan keberadaannya. Kenapa harus orang ini? 

"Ternyata ini kau." ujar Genta dengan suara serak dan sepasang mata berkaca-kaca. Dia masih belum bisa menerima fakta yang baru saja ditemukan. Bahwasanya seseorang yang dia pedulikan, yang sangat dipercaya merupakan seseorang yang seperti ini. Seorang penjahat, buronan yang dirinya cari-cari. 

Pria itu tidak berbicara. Raut wajahnya yang dingin dan arogan menatap polisi di depannya dengan acuh tak acuh. Penampilan lembutnya yang biasa ditunjukkan pada sang adik sepenuhnya menghilang. Namun, dari kepalan tangan di sisi tubuh sudah membuktikan bahwa dia juga merasa kesakitan. Pada akhirnya, pertemuan mereka dalam kondisi begini tak terhindarkan. Meski dia memiliki kesempatan untuk menghentikan semuanya, dia tidak bergerak dan hanya menjadi pengamat, secara diam-diam melakukan pekerjaannya di belakang sang adik yang dia sayangi. 

Akan tetapi sayangnya, dia terlalu naif dengan mengira bahwa semua rencana berjalan dengan semestinya, seperti yang dia mau. Tak sampai pada hari ini mereka bertemu, dia tahu semua rencananya gagal dan usahanya untuk terus bersembunyi hanya jadi lelucon semata. 

"Aku sudah menyuruhmu saat itu, agar fokus dengan studi kedokteranmu, tetapi apa yang kau lakukan pada akhirnya, Genta?" Gala bertanya dengan nada kecewa dan di saat bersamaan merasa tak berdaya, "Bukankah kakak sudah melarangmu agar tidak masuk ke akademi kepolisian?" 

Seluruh tubuh Genta gemetaran dan raut wajahnya terlihat pucat pasi. Dari kejauhan, dia dapat mendengar suara sirine mobil polisi. Menyadari hal itu, pegangannya pada senjata laras panjangnya semakin menguat. 

"Cita-citaku ingin menjadi pahlawan__," ucapnya tercekat tangis saat dia mengingat alasan dibalik dirinya menjadi polisi, "__ waktu aku kecil, bukankah kakak lah yang menceritakan aku banyak dongeng tentang menjadi super hero?"

Dengan masa lalu menyedihkan seperti itu, tanpa harapan dan hanya ada keputusasaan saja, kisah yang diceritakan oleh pria di depannya ini membuat dia seolah melihat harapan dan cahaya. Tetapi kini…? 

Gala memalingkan muka, dadanya naik turun saat dia akhirnya mengambil sebuah keputusan. Ia mendongak, melihat ke sekelilingnya di mana banyak korban dari pihak sang adik dan dari pihaknya tergeletak dengan darah berceceran di bawah tubuh. 

Sudah tidak bisa diperbaiki, batinnya merasa pahit. Ia mengambil langkah mundur, memberi isyarat pada anak buahnya yang tersisa agar pergi dari gedung tak terpakai tersebut. 

"Genta, ada satu hal penting yang tidak kakak katakan padamu saat itu…" Gala berucap seraya mengokang pelatuknya. Dia hanya perlu menarik trigger dan peluru seketika itu akan menembak orang di depannya tersebut. 

Genta yang tadinya linglung lantas menatap kembali pada sang kakak laki-lakinya. 

"... jangan pernah ragu dan berbelas kasih pada musuhmu!" 

Suara mendecit tajam terdengar dari mobil polisi yang baru saja tiba di lokasi. Puluhan petugas polisi keluar dan bersiap di posisi masing-masing mengamankan lokasi kejadian. Sebelum para polisis ini pergi untuk melihat rekan-rekan mereka yang lebih dulu tiba, mereka dikejutkan dengan suara tembakan berulang-ulang yang sangat keras tak jauh dari tempat itu. 

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Eriskamouchan22
masih awal nggak boleh nangis kak maaf ni, saya paling nggak bisa baca beginian mau nya nangis ...
goodnovel comment avatar
Ichira Sherry
Lanjut, semangat kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status