Share

Masih Sayang

"Mas, ada fans berat tuh," kataku pada Mas Ray.

"Boleh Mas samperin dia?"

"Boleh, siapa takut."

Kami pun berjalan menuju ke arah dokter Vanya yang sedang berbincang dengan dokter Ismail dan seseorang.

"Gandengan terus," ledek seseorang yg tidak aku kenal.

"Iya, dong. Truk aja gandengan, masa kita enggak." Mas Ray berkata sambil tertawa.

Dokter Ismail dan orang itu tertawa, sedangkan dokter Vanya hanya terdiam saja.

"Selamat ya Ray, bentar lagi punya bayi?" kata dokter Ismail.

"Terimakasih dokter."

"Cepet bener hamilnya, jangan-jangan sudah…." Dokter Vanya menggantung ucapannya.

"Hush nggak boleh ngomong gitu," potong dokter Ismail.

"Biarlah dokter, hanya kami berdua dan Allah yang tahu. Kami menikah sudah tiga bulan dan istri saya hamil dua bulan." Mas Ray menjelaskan.

Kami pun berpamitan pada dokter Ismail.

Sampai dirumah sudah ada Mama sama Papa yang duduk di ruang keluarga. Adiva sedang menghidangkan minuman.

"Diminum Opa, Oma," kata Adiva.

"Terima kasih ya sayang," jawab Mama.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status