Share

Memberi Dukungan

Ceklek! Pintu pun dibuka.

"Ada apa Pa?" tanya Lea. Adiva pun memegang tanganku.

Aku nggak tahu apa yang diucapkan Mas Ray pada anak-anak. Aku tidak bisa fokus. Aku tetap menangis, tiba-tiba pandanganku menjadi gelap. Yang kuingat hanyalah suara Adiva memanggilku.

"Ibu," panggil Adiva, ketika aku membuka mata. Mas Ray dan anak-anak ada di dekatku. Aku masih mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi. Aku pun menangis ketika mampu mengingat lagi apa yang terjadi.

"Ayo ke rumah Bapak," ajakku pada Mas Ray.

Mas Ray menggelengkan kepalanya. Aku mencoba beranjak dari tidurku, tapi kepalaku sangat sakit.

"Kenapa, Bu?" tanya Arya.

"Pusing."

"Aku mau ke rumah Bapak. Arya, antar Ibu ke rumah Akung," kataku dengan kesal karena Mas Ray tidak menuruti permintaanku.

Kulihat Arya seperti kebingungan, mungkin dia ingin mengantarku, tapi takut pada Mas Ray.

Mas Ray menatap tajam padaku, aku segera memalingkan wajahku.

"Sayang, lihat Mas."

Aku masih kesal dengannya.

"Lihatlah Ibu kalian kalau mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status