Share

Aku Cemburu

Langit berusaha memasang telinganya dengan baik, sebab perempuan dalam pelukannya itu sama sekali tak mau diam. Bulan terus saja menggeliat sejak tadi.

“Lagi di mana?”

“Langit nggak pulang malam ini, Ma.”

“Kamu di mana!”

Awalnya Langit mengira itu mama mertuanya, tapi suara lantang yang tak asing di telinganya membuatnya melihat layar ponsel miliknya.

“Baby? Ada apa?”

“Nothing, cuma ingin tahu keberadaanmu saja. Bagaimana soal tawaranku kemarin? Seperti biasanya aku akan membayarmu dengan harga yang cukup menarik.”

“Argh, bukankah aku sudah mengatakannya padamu, aku tak bisa melakukannya. Aku masih terikat pekerjaan dengan yang lain.”

“Siapa?” cecarnya yang mulai kesal.

Tak biasanya Langit menolaknya. Biasanya Langit akan selalu siap saat dia membutuhkannya dalam keadaan apa pun. Mungkin karena itulah Baby selalu menggantungkan harapan pada Langit.

Seolah tahu Langit sedang berbincang dengan perempuan lain, Bulan yang berada di ambang kesadarannya malah memanggil Langit den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status