Share

Tantrum

Bulan terus saja memanggil Langit. Telinga Langit risih mendengar istrinya menyebut namanya terus menerus. Dia berpikir Bulan akan muntah di mobilnya, sehingga dia memilih menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

Dia membuka pintu dan mendapati Bulan yang sudah terduduk dengan mata terpejam.

“Kamu mau muntah?” tanya Langit pada istrinya.

Walaupun Bulan tak sadar, dia tetap saja bertanya padanya. Bulan menggeleng. Dia malah melingkarkan kedua lengannya pada leher suaminya.

“Kapan kita pulang?” tanyanya manja.

Langit terkekeh, dia merasa terhibur dengan wajah istrinya yang tampak menggemaskan saat mabuk.

“Iya, kita pulang, jadilah baik. aku akan memindahkanmu duduk di depan. Jangan berulah, mengerti?"

Langit seperti seorang ayah yang sedang memberi perintah pada anaknya. Bulan mengangguk seraya mengerucutkan bibirnya.

“Jangan menggodaku, Setan.”

Langit menggerutu kesal, dia tak menyangka kalau ucapannya barusan membuat Bulan membuka matanya agak lebar.

“Kamu memanggilku Se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status