Share

BAB 13

Auteur: Jw Hasya
last update Dernière mise à jour: 2025-10-27 07:03:00
Tatapan Kama betul-betul merah padam. Gadis itu kembali membangunkan sisi liar sang majikan.

Sutra memundurkan langkahnya perlahan, hingga punggungnya menyentuh tembok. Kama menukikkan sebelah bibirnya, sebelah tangannya mengepal lalu menonjok sesuatu. Itu tembok, sedangkan kedua mata Sutra terpejam rapat.

“Aku sudah berusaha berdamai dengan segalanya. Dan kau—“ Giginya mengerat sempurna. Pria itu seperti sedang dikendalikan oleh iblis. “Jangan pernah ikut campur urusanku! Kau hanya pelayan!” Suaranya rendah tapi tegas. Setiap kata mengandung ancaman yang bisa menghentikan tiap denyut nadi Sutra.

“M-maaf, T-Tuan.” Air matanya meruah, bibirnya gemetar hebat.

“Kau boleh melakukan apa pun sesuka hatimu di sini. Tapi, jangan pernah lagi menyebut nama wanita itu! Aku bisa saja mengusirnya dari mansion kapan pun aku mau! Dan kau!” Matanya menatap dalam. “Kau dan ibumu bahkan bisa menjadi gelandangan saat ini juga!”

Setelah itu, Kama beranjak pergi. Dia masuk dalam kamar lalu me
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (9)
goodnovel comment avatar
Vaizaholshop
dasar si sutra diam2 kau mulai nakal ya... jngn bilang kau mulai ketagihan sama ciuman maut si Komo ...
goodnovel comment avatar
Masruroh Masruroh
sutra,,,,udah mulai nakal kau ya.....
goodnovel comment avatar
fatmawati
Sutra kamu mulai berani menggoda bosmu ya wkwkwkwk tapi setidaknya godaanmu bisa membuat kama terhibur
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Kama Sutra    BAB 31

    Seminggu sudah Sutra tinggal di daerah terpencil itu tanpa sepengetahuan siapa pun. Hari ini, gadis cantik itu berinisiatif akan melamar kerja di sebuah perusahaan yang cukup terkenal di daerah tersebut. Meskipun tak sebesar Deodola Company, tapi untuk ukuran perusahaan daerah bangunan itu cukup megah karena menjulang di tengah kota. “Apa kau punya pengalaman kerja sebelumnya?” Saat ini gadis itu tengah berada di salah satu ruangan PT Lazuand, kebetulannya yang menginterview dirinya adalah pemilik langsung perusahaan yang berherak di bidang logistik tersebut. Sutra diam beberapa saat. Ia memang belum pernah memiliki pengalaman kerja di bidang logistik sebelumnya. Bahkan, setelah lulus sekolah menengah atas, Sutra bekerja sebagai pelayan di kediaman Deodola. “Hei, aku sedang bertanya padamu. Apa kau punya pengalaman kerja sebelum ini?” Pria yang berstatus sebagai seorang CEO itu kemudian mengibas-ngibaskan sebelah tangannya di depan wajah Sutra, hingga membuat gadis itu sedikit

  • Kama Sutra    BAB 30

    Brengsek!” desis Kama saat tiba di apartemen. Dirinya tidak pernah menyangka jika hubungan yang pernah terjalin dengan Sutra akan berakhir seperti ini. Jujur saja, dia frustrasi. Bagaimana jika apa yang dikatakan dokter Arif benar adanya. Jiwanya sudah tidak mau lagi mengenal sosok lain. Lalu, bagaimana dengan Angsa Putih, yang dengan segenap jiwanya akan selalu dicintainya. “Tuan, Sutra tidak pergi ke kota itu. Saya sudah mengecek semua penerbangannya, Tuan.” Suara Hans terdengar nyaring dari balik telepon genggam Kama. Wajah pria itu memerah, kedua rahangnya mengeras tegas. Sebelumnya, ia tidak pernah segila ini dalam menanggapi persoalan wanita. Sekarang, giliran wanita itu hanya berstatus sebagai pelayan, dia seperti ingin gila memikirkannya. “Kau sudah benar-benar mencarinya?” Kama menekan ucapannya. “Sudah, Tuan.” Kama kemudian mematikan ponselnya, lalu melempar tepat ke kaca berbentuk oval di hadapannya. “Rupanya kau ingin bermain-main denganku, Sutra!” gerutunya de

  • Kama Sutra    BAB 29

    Benar saja, sesampainya di tempat praktek seorang dokter, Kama langsung masuk dan meminta agar pria yang bergelar dokter dengan nama Arif tersebut segera memeriksanya. “Jadi, maksudmu, aku impoten?” cicit Kama, telapak tangannya menggebrak meja konsultasi hingga dokter Arif terkejut. Wajahnya menegang, sorot matanya menusuk, rahangnya menegas. Dokter Arif menganjur napas, mencoba untuk tetap tenang. “Bukan begitu, Tuan. Organ reproduksimu baik, tidak ada kerusakan. Hanya saja, ada hal yang tidak beres dengan otak Anda.” “Apa kau bilang? Otakku?” Kama mengulang dengan wajah mengerut. Sebelah tangannya menunjuk sisi bagian kepalanya sendiri. Dokter Arif mengangguk. “Jika boleh tahu, kapan Anda berhubungan? Kapan dan dengan siapa?” tanyanya dengan nada cukup penuh kehati-hatian. Kama mendengus kesal, kemudian melirik Hans yang berdiri di sampingnya dengan malas. “Haruskah aku menjelaskan hal itu juga? Bukankah kau seorang dokter, yang seharusnya lebih tahu kondisi pasiennya!

  • Kama Sutra    BAB 28

    Kama memutuskan untuk menemui Nerezza sebelum gadis itu kembali ke London. Awalnya, Nerezza hendak kembali dua hari lalu, tapi karena merasa waktunya dengan Kama masih kurang, ia memutuskan untuk kembali besok. “Sebelum aku pergi, apa kau tidak ingin memberiku hadiah? Anggaplah sebagai perpisahan kita untuk sementara waktu.” Nerezza kemudian meneguk sedikit anggur yang yerauguh di atas meja. Kama memicingkan senyumnya. “Aku bahkan tidak sempat membelikanmu hadiah. Jika kau mau, minta antar Hans. Kau bisa memilih hadiah apa yang kau inginkan.”“Aku tidak ingin kau membeli sesuatu. Aku hanya ingin kau memberikan hatimu untukku. Itu saja, Kama.” Nerezza menunjuk dada Kama dengan telunjuknya. “Maksudmu?”“Aku tahu, jika selama ini kau begitu mencintai Angsa Putih, dan kau tahu jika itu adalah aku. Tapi, entah kenapa aku merasa jika kau tidak sepenuhnya mencintaiku.”“Nerezza, aku sudah menjadi kekasihmu jauh sebelum aku tahu jika kau adalah orang yang selama ini aku cari, dan kau masih

  • Kama Sutra    BAB 27

    Kama memundurkan langkahnya. Ia sadar, jika permohonannya pada Sutra tidak akan pernah merubah keputusan gadis itu. Gadis tersebut lebih memilih untuk pergi jauh karena memang menganggap apa yang telah terjadi di antara mereka hanyalah sebuah mimpi. Mimpi buruk yang tak akan pernah dibiarkannya kembali singgah. “Baiklah, aku akan melepaskanmu. Tapi dengan satu syarat!” Sutra membulatkan kedua matanya. “Apa?” “Jangan pernah lagi kau berani menampakkan batang hidungmu di kota ini. Jika tidak, aku tidak akan segan-segan membuat hidupmu tertindas! Bahkan, wanita yang kau anggap sebagai ibumu selama ini, akan kubuat menderita.” “T-tapi, Tu—“ “Terserah kau mau pergi ke mana. Jangan pernah menginjakkan kakimu di kota ini lagi. Sekarang, PERGI!” Sutra benar-benar memundurkan langkahnya, kemudian berbalik arah dan berjalan dengan limbung. Kenapa? Kenapa pria itu mengancmanya begitu? Jika tidak kembali ke kota ini, lantas Sutra harus kembali ke mana? Sedangkan ibunya juga masih beke

  • Kama Sutra    BAB 26

    Kama berdiri tak jauh darinya. Memakai sebuah hans man panjang lengkap dengan syal yang melingkar di lehernya. “Setelah apa yang kau dapat dari hidupku, kau akan pergi begitu saja?” Langkahnya mendekat, sangat dekat, hanya berjarak beberapa centimeter di hadapan Sutra, pria itu menganjur napas panjang, hingga aroma napasnya menerpa anak rambut Sutra yang menutupi bagian dahinya. Sutra segera mengundurkan langkahnya karena tak ingin terlalu dekat dengan Kama. “T-Tuan, kau—“ Ia menatap dalam. “Kenapa? Apa kau terkejut karena aku bisa berdiri di sini? Hmm?”Sutra mengangguk pelan-pelan. “Maaf, Tuan. Tapi—“Belum sempat melanjutkan kata-katanya, pria itu langsung menarik pergelangan tangan Sutra, menyeretnya untuk ikut melangkah ke suatu tempat. “Lepaskan saya, Tuan!” Sampai di parkiran, Kama menyuruh Sutra masuk dalam mobil. “Tidak.” Sutra menggeleng. “Kau betul-betul ingin membangkang? Baiklah, aku akan membuat semua orang di sini menyaksikan bagaimana aku menciummu dengan pana

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status