Share

17. Kalimat Ibu

Di halaman rumah keluarga Bagaskara banyak pengawal berjaga, tidak menyapa Rizal yang duduk di tangga teras ditemani angin malam. Matanya melihat ke langit. Awan hitam di antara bulan yang hampir hilang. Sebentar lagi memasuki bulan suci ramadhan.

Sejak dibawa oleh Husna dan Yuno, tangisan Cheril tetap tidak berhenti. Dia merengek minta dipulangkan ke ibunya. Terlihat jelas bahwa bocah itu kecewa pada Rizal, tidak mengharapkan bersama lagi seperti sebelumnya.

Husna mengusir Rizal keluar supaya Cheril mau berhenti menangis. Masih ditenangkan dan Rizal menunggu di luar rumah selama berjam-jam. Tidak berani masuk meskipun ingin membawa Cheril pulang ke apartemen.

"Bang," panggil Yuno.

Pria yang sudah dia anggap adik itu mendekat, duduk di sampingnya. Ikut merasakan angin malam.

"Gimana Cheril?"

"Dia udah tidur bareng Husna. Biarin malam ini dia nginep di sini."

Rizal mengembuskan napas berat, kepalanya menunduk. Melihat lantai di antara dua kakinya. Dia sangat menyesal.

"Suer, ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rida Silviani
pendek x bab nya
goodnovel comment avatar
Daniel Rio
Menarik certanya k
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status