Share

Bantuan Tak Terduga!

"Pantas." Fajar mengangguk-anggukkan kepala. Dia paham sekali dengan apa yang dikatakan oleh Kafka. 

"Saya tau kamu pintar. Gak mungkin seceroboh itu sampai memberitahukan sesuatu tidak penting."

"Nah, itu tau." Kafka menjentikkan jarinya. 

"Baik. Saya akan membantu kalau bisa. Kalau saya merasa keberatan, gak bakalan saya bantu."

Kafka menoleh ke aku. Dia kemudian mengangkat bahu. Menatap Fajar dalam-dalam. 

Beberapa detik diam, Kafka akhirnya mengangguk. 

Adikku itu memberitahukan semua rencananya. Sementara Fajar menyimak. Kami juga ikut menyimak, tanpa memotong penjelasan Kafka sedikit pun. 

"Ah, cerdas sekali." Fajar menggelengkan kepalanya. "Sayangnya, umur kamu belum mencukupi. Bisa-bisa, saya yang kena masalah."

"Begitu." Kafka menganggukkan kepala. Dia menatap Fajar serius sekali.&nbs

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status