Share

Rasakan Akibatnya!

"Mana mobilnya?" tanya Bang Tirta sambil menoleh sejak tadi. 

Aku juga harap-harap cemas. Jangan sampai kami datang terlambat. Itu sepertinya tidak lucu. 

"Sebentar lagi. Sabar aja." Suara Mawar juga terdengar gelisah.

"Nah itu." Bang Tirta menunjuk mobil pick up yang membawa kue pernikahan. Aku menganggukkan kepala. Yang membawa mobil itu adalah teman Mawar. Kami bisa menebeng di sana. 

Buru-buru Bang Tirta keluar dari mobil. Menyetop mobil itu, membawa ponselku juga. 

"Ayo, angkut, Nin."

Aku mengangguk, Kafka membantuku membawa beberapa barang masuk ke dalam pick up itu. Kami akan sedikit aman nanti. 

"Abang ngomong apa tadi?" tanyaku sambil menolehnya. 

"Mawar yang ngomong."

Kami melewati pemeriksaan sebenarnya, tapi karena mobil sudah terlambat, jadi dibebaskan. Aku menganggukkan kepala, ini lebih seru. 

"Asik gak, Nin?" tanya Bang Tirt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status