Share

37. Pengkhianatan Sesungguhnya

"Sudah puas menemui wanita lain?" Pertanyaan dengan nada dingin, sedingin es batu

“M-maksud kamu?”

“Kamu makan malam dengan wanita lain bukan?”

Fahmi gelagapan. Tidak berani beradu mata dengan Alia. Sumpah demi apapun. Alia menyeramkan bila sedang marah.

"Ti-t-tidak. A-aku dari rumah teman. Erza memintaku untuk menemani makan malam," jawabnya gugup. "Ya ... karena sudah lama tidak keluar malam untuk mencari makan malam dengannya," imbuhnya sebagai alasan.

"Tatap mataku!" perintah Alia dengan tidak ingin ada penolakan.

Fahmi memberanikan diri menatapnya.

Tatapan mata bagaikan jendela hati karena dapat memancarkan perasaan yang lisan sembunyikan. "Mulut bisa berbohong, tetapi tidak dengan mata," pungkas Alia.

Fahmi mengunci bibir rapat-rapat. Tak percaya dengan perkataan Alia yang menusuk hatinya. Rupanya perkataan Alia barusan, menyindir dirinya.

Hening beberapa saat hingga Alia membuka suara kembali.

"Kamu punya wanita lain bukan? Berselingkuh lagi!" Nada suara Alia memelan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
uda,,cerai aja bodoh..kau pun satu,istri bodoh..laki2 selnagkangan model itu tak usah di maaf kan
goodnovel comment avatar
Wahdawati
sialan dasar laki laki dan suami yg berengsek. mau benarnya sendiri.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status