Share

Bab 12

Karena Kita Orang Miskin (12)

Aku terpaksa menghentikan makan dan berjalan ke arah pintu. Begitu juga dengan anak-anak yang tampak antusias. Mereka terlihat buru-buru menghabiskan makanan di piring yang tersisa sedikit.

Saat membuka pintu, tak kudapati Mas Dadang, melainkan ibunya. Ibu mertuaku itu datang dengan wajah yang mengisyaratkan kemarahan.

"Ibu? Mari masuk, Bu," tawarku.

Tanpa menjawab, beliau langsung masuk dan duduk di kursi ruang tamuku.

"Ibu mau minum apa? Biar saya buatkan."

"Nggak usah! Suruh anak-anakmu main, sana! Ada hal penting yang mau saya bicarakan sama kamu!" Suara ibu mertua terdengar tegas dan penuh penekanan.

"Baik, Bu," balasku.

Aku lantas ke belakang dan memberikan selembar uang lima ribu rupiah pada Kasih.

"Kakak ajak adek-adek jajan, ya!" Perintahku pada Kasih.

"Iya, Bu. Makasih," jawab Kasih. Kedua adiknya pun mengatakan hal yang sama.

"Sama-sama, Sayang-sayangnya Ibu." Aku mengecup kening ketiganya bergantian sebelum mereka menghilang dari balik tirai p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status