Share

Bab 14

Karena Kita Orang Miskin (14)

Sungguh, aku tak menyangka akan dipisahkan dengan Mas Dadang seperti ini. Dunia dan harapanku runtuh bersamaan kenyataan pahit yang kudengar. Tak sanggup lagi rasanya aku menjalani hari-hari setelah ini. Mas Dadang pergi bersama separuh hati dan jiwaku.

Setelah menenangkan diri dan menghapus sisa air mata, aku berjalan gontai ke rumah. Mas Bambang yang datang entah kapan, menawarkan bantuan untuk mengantar, tapi kutolak. Takut semakin menjadi fitnah.

Di sepanjang perjalanan menuju rumah, aku kembali tak kuasa menahan bendungan air mata. Setiap sudut desa ini mengingatkanku pada Mas Dadang. Semua kenangan kami di jalan desa semakin membuatku hancur.

Mas ... kenapa kamu pergi tinggalin aku dan anak-anak?

Lututku melemas. Aku seperti bisa melihat kejadian dulu saat kami pertama kali sampai ke desa ini. Hari itu, Mas Dadang mengajakku ke tanah kelahirannya untuk mengenalkan diriku pada keluarganya.

Seperti sebuah film yang diputar di layar besar, aku melihat
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status