Share

18. Nyaris Hilang Akal

Hingga tiba di basecamp pun Sofie hanya diam membisu, tidak seceria biasanya. Wanita itu bahkan hampir terjatuh saat turun dari mobil van mereka karena tidak fokus dan hal ini tertangkap mata Rexa. Pria itu segera menyusul langkah Sofie.

“Lupakan saja semua perkataan buruknya! Tidak perlu kamu ingat lagi pria seperti itu!” kata Rexa sambil menepuk puncak kepala Sofie pelan. Sofie hanya menatap Rexa sambil tersenyum tipis. Seperti enggan membahas masalah itu, Sofie memilih diam.

Jelas saja hal ini membuat Rexa aneh. Rasanya seperti ada yang hilang. Sofie yang biasanya selalu membalas kata-katanya dengan kalimat ketus kini hanya menjawabnya dengan senyuman tipis. Rexa tidak suka itu!

“Apa kakimu baik-baik saja? Benar kamu bisa jalan sendiri?” tanya Rexa lagi.

“Ya. Aku baik-baik saja,” sahut Sofie singkat kemudian segera masuk ke dalam rumah mendahului Rexa.

Rexa melongo. Sofie seperti berubah menjadi orang lain dan dia benar-benar tidak suka itu. Rexa mengejar Sofie ke dalam rumah.

“Das
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status