Share

15. Prahara

Brak!

Kakiku melayang tanpa sadar, menendang pintu kamar mandi dengan kuat.

"Vania!" teriakku menggelegar.

Dua insan yang tadinya saling berdekapan, langsung melepaskan diri. Wajah Vania pucat, sementara si lelaki terlihat kebingungan.

"Ba–bang Dani?!" cicitnya dengan suara yang sedikit tertahan. Wajahnya pias, seperti kehilangan darah.

Kudekati mereka berdua dengan tatapan nyalang. Tanpa ba bi bu, langsung kutarik kerah baju lelaki yang masih berdiri di samping Vania.

Bukk! Bukk!

Tinjuku melayang membabi buta. Vania langsung berteriak histeris. Lelaki itu mencoba melawan dan melepaskan diri. Entah dari mana asalnya tenagaku, tapi ia tak bisa berkutik sama sekali. Badannya terhuyung, jatuh ke lantai granit yang dingin.

"Berhenti! Berhenti, Bang! Berhenti!" teriak Vania sambil mencoba menarik tanganku. Kutepis tangannya hingga tubuhnya terdorong lalu terjengkang. Lelaki di bawahku menggeliat, mencoba untuk melepaskan diri. Aku masih menghujaninya dengan bogem.

"Tolongg! Tolong! Toloooo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status