Share

Bab 104 - Air mata bahagia.

"Sudah pembukaan empat ya?" ucapnya pada Mas Yas.

Mas Yas menatap haru padaku, mata beningnya sudah berkaca-kaca. Aku terisak, air mata mengalir. Sebentar lagi akan lahir Fiona jenior kedalam Dunia.

"Masya Alloh ... Alhamdulillah," tak henti Mas Yas menganggungkan kalimat Tuhan. Membuat rasa haru semakin dalam, saat mengikuti kalimatnya.

"Sayang semangat ya, Mas temani." ucapnya lembut sambil membelai keningku. Aku hanya mengangguk kecil, tak kuasa membalas ucapannya.

"Saya pasang selang infus ya, karna air ketubannya sudah pecah. Takut si Mbak kekurangan cairan. Itu bahaya untuk janin," jelas Suster. Tanganku dioleskan kapas yang sudah diberi alkohol, saat Suster ingin menusuk kulitku kontraksi tiba-tiba datang menyerang.

"Ssss ..." Aku meringis menahan nafas, tubuhku menegang menahan sakit serangan itu.

"Ya ... ambil nafas, buang ..." titah Suster. Aku mengikuti. "Ambil nafas lagi, buang ..." ucapnya lagi.


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status