Share

Bab 21 - Picik

Gawai berbunyi nyaring, dengan lemas aku merogoh saku celana. Nama Nitta tersemat didalam layar, aku tekan tombol on-off lalu kembali memasukkannya kedalam saku.

Saat ini aku tak ingin memikirkan apapun, aku hanya ingin Diana selamat dan baik-baik saja.

Anitta ... dia pasti akan menanyakan kabar, dan menekan agar aku berpisah dengan Diana. Kembali aku menarik rambut, denyutan dikepala semakin menjadi-jadi, otakku seakan mengeluarkan asap saat ini.

"Mahesa!" Mamah melambaikan tangan kearahku. Aku cukup terkejut, tak menyangka Mamah mencari keberadaanku.

"Iya, Mah?" sahutku lesu.

"Duduk disana, awas kalau sampai kamu pergi kerumah gundik itu!" Ancam Mamah dengan kilat kemarahan. Aku hanya diam tak menyahut, namun langkah berjalan sesuai perintahnya.

Satu jam menunggu, Dokter keluar dari ruangan UGD. Keluargaku langsung menyerbu, menanyakan kabar Diana. Istriku.

"Gimana anak saya, Dokter?" Tanya Ibu mertua dengan wajah cemas.

"Gim

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status