Share

Bab 28 - Musang tertangkap

Darah kental seketika mengalir dari kepalanya hingga tercecer diatas lantai. Menyedihkan sekali Mas Daniel, tubuhnya sudah tidak bergerak. Mungkin dia pingsan, tidak sadarkan diri. Atau bisa jadi sudah mati.

Rasa belas kasih sudah melebur begitu saja, yang ada hanya kepuasan melihat dirinya berdarah-darah.

"Bawa pergi anakmu dari sini, sebelum aku membunuhnya!" sembur Ayah garang, matanya menatap Mamih dengan lekat.

Mamih tercekat ketakutan, badannya terguncang kuat dengan bibir bergetar hebat menahan tangis.

Aku hanya bisa memandangi tanpa ada niat sedikitpun untuk melerai, apa lagi membantu laki-laki yang sebentar lagi menjadi calon mantan suamiku itu.

Dengan sigap Paman memapah tubuh Mas Daniel yang sudah tidak berdaya itu, dibantu dengan Mamih yang masih menangis tersedu.

Nafas Ayah terlihat masih memburu, Bik Inah datang membawa nampan berisi teko dan minuman segar juga gelas.

Aku menuntun Ayah duduk d
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status