Share

Mencari Jodoh

Ditengah kemelut kematian Meylan, Rony masih terpikirkan untuk mencari pengganti Meylan, Rony ingin menghentikan petualangannya. Rony ingin mengakhiri masa lajangnya, karena usianya pun tidak muda pagi. Menginjak usia kepala empat, Rony baru menyadari kalau dia membutuhkan pasangan hidup.

Karir Rony semakin bagus, umurnya pun tidak muda lagi. Statusnya yang masih membujang, membuat dia mempunyai banyak peluang untuk dijodohkan. Ada keluarga Mantan Gubernur yang tertarik ingin memjodohkan anaknya dengan Rony, secara historis sang Gubernur mempunyai jasa terhadap karir Rony.

Yang namanya jodoh memang hak prerogatif Tuhan, manusia hanya berhak sebatas ikhtiar. Dua keluarga sudah dipertemukan, sepasang insan yang sudah saling mengenal sebelumnya pun sudah dipertemukan.

Semua jadwal sudah disiapkan, mulai dari jadawal lamaran, akad nikah, juga acara peresmian pernikahan pun sudah di tentukan. Mendekati waktunya, terpaksa semua dibatalkan, karena calon mempelai wanita lebih memilih untuk menikah dengan lelaki yang sudah menjadi pacarnya selama 4 tahun.

Karena sang Mantan Gubernur orangnya sangat demokratis, dia pun tidak ingin memaksa kehendaknya, lebih mengikuti keinginan anaknya. Rony kembali gagal untuk menikah untuk kedua kalinya.

Bukan cuma itu, ada juga saudagar kaya, yang memiliki dua orang anak gadis masih melajang, juga di pertemukan dengan Rony. Kedua keluarga juga sudah sepakat, salah satu anaknya dijodohkan dengan Rony, namun kali ini Rony yang menolak, karena bukan wanita yang sesuai dengan kriteria yang di harapkannya.

Sebagai sahabat karib, Rony minta pendapat dengan Gerry, karena biasanya Gerry sangat ahli dalam memilih wanita, siapa pun wanita yang ditaksir Gerry, pasti Rony pun menyukainya. Rony menemui Gerry di ruang kerjanya di kantor,

"Ger, aku sudah kepengen banget menikah, rasanya gak enak terus hidup sendiri. Cuma saja aku belum ketemu wanita yang cocok." Keluh Rony pada Gerry

"Susah Ron, kalau kita selalu melihat yang ideal dalam pandangan kita, padahal yang baik dalam pandangan kita, belum tentu baik dalam pandangan Allah." Ujar Gerry

"Yah paling gak mendekati dengan apa yang ada dalam impianlah." Jawab Rony

"Evi dulu dalam pandangan aku adalah wanita yang sangat sempurna, padahal kedua orang tua aku sudah ingatkan aku, kenyataannya Evi tidak sesuai dengan bayanganku." Lanjut Gerry

Mendengar Gerry menyinggung soal Evi, Rony jadi gak enak hati, dia merasa serba salah, karena dialah akhirnya Evi selingkuh, dan tidak jujur pada Gerry. Rony tidak meneruskan curhatnya sama Gerry, dia langsung pamit untuk balik ke kantornya.

Di perjalanan pulang ke kantor, dia jadi ingat lagi peristiwa lama, saat dia merayu Evi, saat itu Rony dan Gerry masih sama-sama kuliah di Jakarta. Kebetulan Rony lagi pulang kampung, sementara Gerry tetap di Jakarta. Gerry titip Evi sama Gerry, dan mita agar Rony temani Evi.

Kesempatan itulah di gunakan Rony untuk melampiaskan cintanya yang terpemdam terhadap Evi.

Flashback/suatu tempat tahun 1955

Rony dan Evi sedang ngobrol di pinggir sebuah pantai, Rony merayu Evi untuk sekedar melampiaskan hasratnya,

"Aku kok kalah ya dalam merebut hati kamu Vi, ternyata kamu lebih memilih Gerry, bukan aku, kenapa sih Vi?" Tanya Rony sambil merayu Evi

"Ya aku lebih senang bersahabat sama kamu Ron, kalau untuk menjadi kekasih aku pilih Gerry, karena dia romantis banget." Jawab Evi

Rony tidak mau kalah, dia keluarkan jurus rayuannya, dia merasa reputasinya sebagai Playboy tertantang. Dengan berbagai dalih, akhirnya Evi mengakui kehebatan Rony, dimata Evi Rony lebih romantis dibanding Gerry. Yang membuat Evi respek dengan Rony, karena Rony lebih agresif dibandingkan Gerry.

Selama pulang kampung itu Rony selalu kencan dengan Evi, semua yang mereka lakukan tidak diketahui sama sekali oleh Gerry. Sejak itulah Evi selalu selingkuh dengan Rony, sampai saat Gerry dan Evi sudah menikah. Bagi Rony meskipun tidak mendapatkan cinta Evi, tapi dia tetap bisa menikmati tubuhnya.

Mengingat peristiwa dimasa lalu, membuat Rony merasa bersalah dengan Gerry. Sering Gerry menyinggung soal itu saat mereka sedang berdua. Hanya saja cara Gerry mengungkapkannya sangat halus, sehingga Rony hanya membatin di dalam hati.

Memang hubungan Rony dan Evi sudah melampaui batas, seperti pagar makan tanaman, Rony semata hanya tunduk pada hawa nafsunya sehingga mengabaikan ikatan pertemanannya yang sejati dengan Gerry.

Mengenang itu semua, Rony kadang menyesali dirinya. Itulah yang menyebabkan dia ingin mengakhiri hubungan gelapnya dengan Evi. Meskipun Evi menolak untuk dilepaskan Rony, namun Rony sudah bulat tekadnya untuk melepaskan Evi.

Rony buru-buru ingin menikah pun karena dia memang sudah ingin menjauhi Evi. Namun sayangnya sampai saat ini Rony belum ketemu jodohnya. Padahal sudah banyak wanita yang ingin dijodohkan dengan Rony, namun Rony selalu menolaknya dengan berbagai alasan.

Dalam suatu kesempatan, instansi yang dipimpinnya mengundang artis dari Jakarta. Ada beberapa artis cantik yang dikenalkan kepada Rony, meskipun Rony tertarik, namun keluarganya tidak merestui, takut memiliki menantu seorang artis.

Padahal saat itu hubungan Rony dan artis tersebut sudah sangat dekat. Kalau Rony ke Jakarata, selalu menemuinya, dan kencan dengan artis itu. Sejak tidak direstui oleh kedua orang tuanya, Rony memutuskan hubungannya.

Rony hampir saja menikah dengan Meylan, kalau saja tidak diingatkan oleh Gerry, bahwa Meylan sudah pernah tidur dengannya. Halangan lain hubungannya dengan Meylan, adalah soal perbedaan agama. Keluarga Rony sangat fanatik dengan agama, sehingga tidak ingin Rony menikah dengan perbedaan agama.

Rony memang dalam kegalauan, disamping kasus kematian Meylan yang masih terus dalam penyelidikan, bahkan agak menyerempet dirinya. Sekarang dalam perjodohan pun dia belum beruntung.

Meneruskan hubungan gelapnya dengan Evi, sudah sangat tidak mungkin, karena Rony sangat merasa bersalah dengan Gerry, yang merupakan sahabat karibnya. Dia sudah tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.

Rony berada di persimpangan jalan yang menyeretnya kedua arah yang berbeda. Salah terlangkah, berhadapan dengan kegelapan. Sementara jalan yang terang ada di depan mata, sekali lancung pantang surut kebelakang.

Inilah saatnya Rony introspeksi, kalau keledai saja pantang masuk ke lubang yang sama untuk kedua kalinya, alangkah naifnya jika manusia justeru lebih bodoh dari keledai, sehingga mau terpuruk ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.

Sampai di kantor, Rony sudah membulatkan tekadnya untuk segera menikah. Dia mulai berikhtiar untuk mencari jodohnya, di tengah kasus kematian Meylan yang juga terus mengintainya.

Seperti yang diduga Gerry, kematian Meylan sedikit banyak akan menyeretnya ke meja hijau, meskipun hanya sebagai saksi. Tapi nama baiknya sebagai pejabat akan di pertaruhkannya di hadapan hakim, seberapa hebat dia bisa membebaskan diri, dari berbagai tuduhan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status