Share

Tersangka - 1

Rony ternyata belum bisa tenang, meskipun sebagai pejabat eksekutif, dihadapan hukum tidak ada perbedaan. Pengakuan Achuan terhadap pengacaranya, sewaktu membuat BAP, dia mendapat tekanan dari pihak luar, sehingga pengacara Achuan, meminta BAP diubah. 

Achuan pun di interogasi pihak kepolisian, untuk kasih tahu siapa yang sudah menekannya. Achuan sangat dilematis, satu sisi tidak ingin dikorbankan, tapi disisi lain nyawanya terancam kalau membuka kedok siapa yang menekannya. 

Kronologis tentang pertemuan Achuan dengan Meylan, adalah hasil rekayasa pihak yang menekannya. Achuan sengaja dikorbankan untuk dijadikan tersangka pembunuh Meylan. Kecurigaan pihak kepolisian, sementara mengarah pada Rony, tapi secara alibi Rony, dia tidak bisa dikaitkan dengan kematian Meylan. 

Banyak saksi yang memperkuat alibi Rony, bahkan bukti surat perjalanan dinas pun sangat kuat. Sebagai pemangku jabatan, Rony dianggap bisa melakukan semua itu, tapi pengakuan saksi yang melihat keberadaan Rony di rumah Meylan, sebelum kejadian tetap dijadikan dasar penyidikan Polisi.

Jalan satu-satunya bagi pihak kepolisian, menginterogasi Achuan, mencari tahu siapa pihak yang sudah menekan dia, rentetan pertanyaan pun dilayangkan saat proses interogasi,

"Sauadara Achuan, kalau kamu tidak membuka siapa yang menekan kamu, maka kamu akan tetap jadi tersangka,"

"Kamu tidak perlu takut, kepolisian akan menjaga keselamatan jiwa kamu,"

"Kamu tidak punya pilihan, selain dari memberitahukan kami, siapa pihak yang menekan kamu." Cecar polisi saat interogasi Achuan

Achuan terlihat begitu stress, dia begitu gelisah, sehingga pengacara Achuan yang mendampinginya dalam proses introgasi, meminta waktu pada kepolisian, agar diberikan jeda waktu pemeriksaan, pengacara berjanji akan membujuk Achuan, untuk kasih tahu siapa pihak yang menekannya. 

Polisi meninggalkan Achuan, dan pengacaranya diruang pemeriksaan. Pengacara membujuk Achuan agar mengaku siapa yang sudah menekan dia. Dari pengakuan Achuan, muncul dua nama yang diduga sebagai pihak yang menekan Achuan. 

Dua nama yang disebutkan Achuan, akhirnya diburu pihak kepolisian. Pengacara Achuan, meminta pihak kepolisian agar bisa menjaga keselamatan Achuan, dan. Kepolisian menyanggupi. Untuk sementara, Achuan diamankan pihak kepolisian ditempat yang dirahasiakan. 

Dua orang yang disebutkan Achuan, sebagai pihak yang sudah menekan Achuan, akhirnya diringkus kepolisian, ditempat pelariannya disebuah daerah, di luar kota. Kedua orang itu pun di bawa ke kantor polisi untuk diperiksa. 

Pada awalnya, kedua orang tersebut tidak mau mengakui perbuatannya. Berkat kesabaran dan tekanan pihak kepolisian, akhirnya mereka mengaku meracuni Meylan. Bahkan mereka pun mengaku sebagai orang suruhan. 

"Sebagai orang suruhan, tentunya kalian ada yang menyuruh, betulkan?" Tanya polisi. "Pertanyaanya, siapa orang yang menyuruh kalian? Kalian mau pasang badan untuk orang itu?" Cecar polisi

Interogasi pihak kepolisian tidak berjalan mulus, kedua tersangka tetap bertahan, dan tidak ingin membuka siapa yang menyuruh mereka, untuk membunuh Meylan. Polisi meninggalkan ruang pemeriksaan, untuk memberikan waktu bagi keduanya untuk berpikir. 

"Pemeriksaan ini tidak akan berhenti, sebelum kalian membuka siapa yang menyuruh," ujar polisi. "Silahkan kalian berpikir, nanti kami akan tanya lagi."

Kedua terduga pembunuh Meylan, tetap tinggal diruang pemeriksaan. Mereka berdua kasak-kusuk berunding. Polisi memberikan waktu satu jam bagi mereka untuk berunding. 

Keduanya terlihat begitu panik, bisa diduga yang menyuruh mereka adalah orang penting, sehingga mereka berdua tetap berusaha untuk pasang badan. 

Setelah satu jam polisi kasih tenggat waktu, akhirnya kedua terduga kembali menjalani pemeriksaan. 

"Gimana? Siapa yang menyuruh kalian membunuh Meylan?" Tanya Polisi

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status