Share

Penyangkalan Ariel

Ponselku pun berdering, Ariel menelponku tanpa menunda waktu lagi. Aku mendengkus, dadaku sesak untuk menjawab panggilan ini.

“Kenapa? Kau tidak percaya dengan apa yang kau ketahui barusan hingga kau sekejap ini menelponku?!” aku meninggikan suaraku, Budi melirikku dari kaca spion sesaat.

“Yaa, kau perempuan yang punya segudang rencana dan bisa saja kau menipuku dengan berbagai alasan!” jawab Ariel tak kalah sengit.

“Baik kita sebaiknya bertemu dan bicarakan hal ini, datang lah ke hotelku, aku menunggumu, Tuan Ariel!”

Dengan gemas ku matikan ponselku, kepalaku berdenyut, aku harus mencoba menenangkan diri jika tidak aku akan kolaps lagi.

“Budi, segera menuju hotel, aku ada janji penting!” seruku pada sopir muda itu.

“Baik, Nyonya.” Budi menginjak pedal gas lebih dalam dan melajukan mobil ini lebih cepat. Aku harus punya kesiapan diri untuk menemui laki-laki itu.

Semua rapat dan janji hari ini aku batalkan, semua data pribadi putriku telah kukumpulkan termasuk data pak Sanjaya yang seb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status