Share

Janji Tukiman

Acara sudah selesai, Sumini dan ibunya juga sudah diantar pulang. Menik berjalan memasuki kamar AStutik, dia ingin berganti baju sekaligus istirahat disana. Hari ini, dia sungguh merasa sangat lelah, bukan hanya badannya, namun juga hati dan fikirannya. Setegar apapun dia dimata orang lain, seolah ribuan belati menyayat hatinya ketika suaminya mengucap ijab kabuk untuk perempuan lain.

Malam ini menik akan tidur dikamar anak perempuannya itu, namun baru saja dia hendak memejamkan mata, terdengar pintu kamar yang terbuka.

"Dek, kenapa malah tidur disini? Seharian kamu belum sempat makan, aku dan anak-anak sudah menunggu kamu dari tadi dimeja makan. Ayo kita makan dulu, aku nggak mau kamu sakit."

"Aku belum lapar mas"

"jangan seperti itu. Kamu belum makan, bagaimana mungkin tidak lapar?"

"Perempuan mana mas, yang bisa makan dengan lahap setelah melihat suaminya mengucapkan ijab kabul u
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status