Share

Part 2

             Seorang perempuan  sedang berada di depan apartement mewah, sepertinya ia sedang menunggu seseorang. Dengan penampilannya yang sangat menarik mengenakan Dress di atas lutut yang membalut tubuh putihnya. Membuat dia terlihat sexy. 

Tidak lama, berhentilah sebuah mobil fortuner tepat di hadapan wanita itu, yang langsung masuk kedalam mobil. 

“ Lama Amat sih mas , capek tau nungguinya” protes perempuan itu. 

“ Maaf Nad, tadi sedikit macat di perempatan jalan” 

Wanita yang di panggil Nad itu bernama Nadia puspa .

“Setiap hari jalanan juga macat Mas” protes Nadia. 

“ Sudah jangan Ngambek dong nanti aku beliin tas Edisi terbaru” 

Mendengar hadiah yang mau di kasih Mata Nadia langsung berbinar binar.

“ Baiklah tapi lain kali jangan sampai aku menunggu lama seperti tadi ya mas” kata Nadia manja sambil mencium pipi lelaki di sampingnya yang di balas dengan Elusan lembut di kepala Nadia. 

Setelah menempuh perjalanan yang sedikit macat Akhirnya Nadia  sampai di pusat perbelanjaan yang sangat mewah. Mereka berdua masuk kedalamnya dengan tangan saling mengengam layaknya sepasang pengantin baru. 

Banyak orang yang ada di dalam Mall yang melihat ke arah mereka dengan Iri karena sangat serasi. Tidak terkecuali dengan sepasang mata yang sejak tadi melihatnya. Tapi bukan tatapan iri seperti yang orang lain. Dari tatapan matanya yang tajam menandakan sebuah kebencian.

 Ya!...Pemilik mata tajam itu adalah Arshavina kara atau bisa di panggil Vina. Ia adalah saudara angkat Sharla. Dulu waktu Vina di tinggal oleh kedua orang tuanya dan bertemu dengan Adam Owen papanya Sharla. Dan sejak itu Vina di angkat menjadi anak dari Adam dan sekaligus menjadi Kakak dari Sharla. Adam memberikan kasih sayang keduanya dengan porsi yang sama meskipun vina bukan anak kandung Adam. Dan membekali dengan pendidikan yang sama juga.

 Hanya saja setelah dewasa Vina lebih banyak tinggal di luar negeri dan sangat jarang ketemu dengan Sharla. Karena kesibukan sharla yang memilih menjadi ibu rumah tangga. 

Vina masih merasakan geram, ia tidak menyangka jika Devano berani menghianati Sharla yang dengan tulus mencintainya dan rela merawat Ibunya yang sakit stroke.

Vina tidak lupa untuk mengambil gambar keduanya supaya Sharla bisa percaya padanya. Tapi sebelum memberi tahu Sharla Vina harus menyelamatkan Owen Group dari Orang seperti Devano.

 Ia harus segera menghubungi Notaris keluarganya dengan diam diam. Ia tidak mau Devano menyadarinya sebelum rencananya berhasil. Ia takut sharla di sakiti oleh Devano. 

Sampai detik ini Vina tidak percaya dengan kenyataan ini semua.

Apa kurangnya Sharla coba! bahkan ia mau merawat orang tua Devano yang sakit. Dan penghianatan yang didapakan! batin Vina. Kemudian ia bergesa meninggalkan Mall ia harus cepat bertindak sebelum semuanya terlambat. 

***

Hingga sore Al masih diam tidak ada semangat untuk bermain. Meskipun Sharla sudah membujuk dengan berbagai cara untuk membuatnya ceria lagi. 

Setelah memastikan keadaan ibu mertuanya baik baik saja, Sharla mengajak Al main di taman depan rumahnya. Saat sedang asik bermain Sharla di kejutkan kedatangan Vina kakaknya. Dengan segera ia memeluk kakaknya dengan penuh kerinduan.

“ Aku kira Kak Vina akan betah tinggal di luar Negeri” kata Sharla sambil melepaskan pelukannya.

“ Hahahah..... ponakan Aunty sudah besar” sahut Vina sambil mengendong Al. Karena belum pernah melihat Vina Al sedikit ketakutan saat di gendong oleh Vina. 

“ Al ini Aunty Vina yang waktu itu Video call sama Al kan,” kata Sharla mengingatkan  saat melihat Al ketakutan. 

“ Mungkin karena Aunty pakai kacamata ya jadi Al takut, Okay sekarang Aunty sudah lepas ya” Vina melepaskan kaca mata hitamnya. Dan betul saja Al sudah tidak Takut lagi kepadanya. 

Sharla mengajak masuk Vina yang mengendong Al. 

“ Ternyata Aslinya ponakan Aunty ini pendiam ya...” 

“ Dari tadi pagi dia marah sama Papinya kak” 

“ Al gak marah Mami...” protes Al.

“ Kenapa ? Tanya Vina lirih supaya Al tidak mendengarnya. 

“ Kemarin kan Papinya janji mau ngajak jalan jalan tapi ada kerjaan dadakan jadi batal dan ngambek deh" kata Sharla sambil berbisik. 

Dada Vina terasa sakit mendengarnya, ia memeluk Al dengan Erat. Vina membenci Devan mulai detik ini bagaimana bisa seorang Ayah membuat anaknya kecewa seperti ini demi seorang selingkuhannya. 

Vina tidak tega melihat Adiknya di hianati oleh bajingan itu. Ia secepatnya harus menemui notaris perusahaan papanya. 

“ Kak Vina kenapa kamu menangis,” Sharla kebingungan melihat kakaknya menangis.

“ Nggak Sharla kakak hanya kasian sama Al” 

“ Makanya Kakak Tolong Sharla kak, aku juga merasakan teriris melihat Al dari pagi diam saja biasanya Ceria”

“ Apa yang bisa Kakak bantu Sharla”

“ Kakak jangan kembali ke luar Negeri bantu mengelola perusahaan, lagi pula Perusahaan ini juga Milik kakak ingat papa menyerahkan kepada kita, jadi nanti Devan kalau Weekend tidak sibuk banget” 

“ Tenang saja kakak nanti bantu, besuk Kakak mau menemui notaris tapi kamu jangan bilang sama Devano ya kalau kakak mau menemui Notaris” 

Sharla sedikit bingung dengan sikap kakaknya, kenapa tidak mau Devano tau.apa mungkin Kakaknya tidak suka dengan Suaminya.  Sebelum menanyakan apa maksudnya namun Ibu mertua Sharla sudah memanggilnya. Jadi Sharla mengurungkan niatnya untuk minta penjelasan kakaknya.

Melihat Sharla yang mengurus ibu mertuanya dengan telaten membuat hati Vina sangat sakit. Ia tidak sanggup melihat adiknya menderita seperti itu. 

Dulu adiknya sangat cantik dan pintar tapi sekarang seperti ini, meskipun masih tetap cantik dan langsing tapi sekarang terlihat kusut. 

Melihat kesibukanya tidak mungkin adiknya punya waktu luang untuk merawat kulitnya. 

Ia kemudian mengajak Al untuk jalan jalan. 

“ La, kakak ajak Al jalan jalan kedepan ya” pamitnya. 

“ Okay ka, maaf repotin ya” sahut Sharla tanpa melihat kakaknya karena sedang menganti popok mertuanya. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status