Share

Part 3

Jam makan malam telah lewat, namun Vano belum juga kelihatan batang hidungnya. Mau tidak mau Sharla menuruti saran Kakaknya untuk Makan saja tanpa menunggu suaminya pulang. 

Sharla terlihat sangat Khawatir dengan suaminya. Ia masih menunggu suaminya pulang. Tadi ia mencoba untuk menghubungi namun tidak di angkat. 

“  Shar, kamu tidur saja tidak usah menunggu suami kamu pulang, kamu sudah capek jangan sampai kamu sakit Al masih membutuhkan kamu di masa depan” tegur Vina saat mendapati Adiknya masih ada di sofa ruang tengah. 

“ Belum ngantuk kak,” jawab Sharla. 

“ Sharla maaf bukan aku mau ikut campur keluarga kamu, tapi kenapa Mama Vano gak di urus sama adik nya Vano” 

“ Adiknya juga kerepotan harus urus anak 3 dan masih kecil kecil pula, aku kan tidak terlalu banyak kerjaan jadi tidak apalah anggap saja aku mengurus ibu kandung sendiri” 

Vina tidak habis pikir dengan jalan pikiran adiknya. Minimal ia ambil Suster untuk bantu menjaga. 

“ Kenapa kamu tidak ambil Suster untuk membantu kamu biar kamu tidak terlalu capek” 

“ Entah lah kak, saat ini masih belum di perlukan mungkin nanti aku juga akan ambil. Sementara aku yang akan urus ibu” 

“ Kamu juga jangan terlalu percaya seratus persen sama suami kamu, Kakak tidak yakin kalau bekerja pada hari minggu hingga larut seperti ini. Apalagi posisinya kan bukan karyawan dia seorang Ceo lho” Vina memancing reaksi Sharla. 

“ Nah itu dia kak  dari tadi aku khawatir, kenapa hingga sampai larut seperti ini  Sharla takut kalau Vano terjadi sesuatu” sahut Sharla dengan gelisah.

Suami kamu lagi asik berduaan sama selingkuhanya  batin Vina. Ia menatap adiknya yang sedang gelisah. Hati Sharla lembut seperti Papa. Bahkan sejak hidup bersama, Vina belum pernah melihat Sharla yang marah. 

Terbuat dari apa hati kamu Sharla bahkan kamu tidak curiga sedikitpun terhadap suami kamu atau mungkin kamu menutupi semua ini dari kakak. 

“ Sharla pernah kah kamu memikirkan jika suami kamu akan menghianati kamu” 

“ Kak Vina mau menghasut aku, tidak akan mempan kak. Aku dan Vano saling mencintai dan aku percaya padanya, Vano berbeda dengan lelaki lainnya. Buktinya dia sayang banget sama ibunya salah satu alasan ibu ada di sini dia tidak mau ibu kekurangan apapun”

" Meskipun sangat sayang kepada ibunya belum jadi jaminan kalau orang itu baik, Sharla" 

" Selama ini belum ada hal yang perlu di khawatirkan, hubungan kami masih baik baik saja meskipun Vano sering berbergian keluar kota tapi dia melakukan itu semua demi keluarga kita kak, papa kan dulu juga kerja kerasnya gila gilan kan" 

" Iya juga sih" kata Vina mengalah rasanya susah memberitahukan ke Sharla jika suaminya sedang selingkuh.

" Kak Vina tenang saja aku baik baik saja, Vano tidak akan berani menghianati Sharla"

Mendengar penuturan Sharla membuat Vina bingung bagaimana ia mau memberitahukan tentang tingkah laku suaminya jika berada di luar rumah. Kalau ia paksakan sekarang yang ada Sharla tidak akan mempercayainya dan itu akan mudah di manfaatkan oleh Vano dengan mengambil semua aset menjadi atas nama dia. 

Ini saja Vina belum tahu sudah sampai mana Devano masuk kedalam perusahaan yang di bangun papa dengan susah payah hingga bisa menjadi perusahan Raksasa, yang mengelola berbagai bidang.

Vina tidak ingin kerja keras papa Adam menjadi sia sia. Meskipun telah menjadi perusahaan terbesar di negeri ini tapi Adam tidak pernah mengunakan kekuasaannya untuk menindas yang lemah. 

Vina harus bergerak hati hati untuk bisa membuktikan kepada Sharla tentang suaminya yang mata keranjang. 

***

Sementara itu yang sedang dikhawatirkan sedang berpelukan di sebuah Apartement milik Nadia yang di belikan juga oleh Devano. 

Di dalam kamar yang mewah sepertinya telah terjadi pertempuran antara dua manusia yang sedang di mabuk cinta.  Aroma percintaan masih menguar di setiap sudut ruangan yang cukup luas.

“ Mas malam ini tidur di sini saja, kamu cari alasan untuk Sharla” kata Nadia yang masih berada di pelukan Devano.

“ Tidak bisa sayang, kamu mau Sharla curiga sama aku dan nanti dia mencari tahu tentang kita. Apa kamu sudah siap jika ketahuan sementara kita tidak punya apa apa jika sampai kita di usir” Devano menimpali. 

“ Ya nggak mau juga Mas, pulangnya satu jam lagi saja ya” Rengek Nadia sambil mempererat pelukanya. 

“ Ini sudah malam Nad, Besukkan masih bisa ketemu lagi” kata Devano sambil bangun menuju kamar mandi untuk mandi sebelum pulang. 

Nadia hanya mengerucutkan bibirnya melihat Devano masuk kekamar mandi. Sepertinya ia tidak rela jika Devano harus pulang kerumah Istrinya. Terkadang ia berpikir kenapa Sharla bisa mendapatkan semua hal sedang kan dia hanya bisa di jadikan cadangan. 

“ Mas besuk kamu tidur di sini saja bilang saja mau keluar kota gimana?  Nadia memberikan ide saat melihat Devano keluar dari kamar mandi. 

“ Lihat Besuk ya Nad, ya sudah Mas pulang dulu ya” Kata Devano sambil memberikan Ciuman kepada Nadia. 

Dengan berat Hati Nadia mengantarkan Devano hingga masuk kedalam Lift. 

Saat sudah masuk kedalam mobil Devano langsung membuka Handphonenya yang banyak sekali Notifikasi Miscall dari Sharla. Kemudian ia mengetik pesan kepada Sharla memberitahukan jika dirinya sedang dalam perjalanan pulang. 

***

Jam 11 malam Sharla mendengar suara mobil masuk kedalam garasi. Beberapa menit kemudian sudah mendapati suaminya sudah masuk kedalam rumah. Sharla mengikuti suaminya.

“ Kok sampai malam banget Pap? 

“ Iya tadi di Ajak makan malam sekalian jadi alu tidak Enak mau menolaknya Mam” 

“ Oh gitu, Papi mau di buatkan teh hangat gak? 

“ Tidak usah Mam, papi Capek banget hari ini” kata Vano sambil melepaskan Bajunya dan di taruh di dalam ranjang baju kotor. Dan langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Sharla bingung melihat tingkah dari suaminya. 

“ Pap kok langsung tidur kan belum mandi” tegur Sharla . 

“ Oh iya, maaf Mam” sahut Devano sambil beranjak masuk kamar mandi. Sebetulnya Vano malas mandi lagi karena tadi sudah mandi di apartement Nadia. tapi demi tidak membuat istrinya curiga ia harus mandi kembali. 

Setelah selesai mandi Devano langsung naik ke ranjang samping istrinya. 

“ Mam, aku capek banget mau langsung tidur ya, besuk harus kekantor juga” 

“ Okay pi, oh iya kak Vina tadi datang dan sekarang tidur di kamar tamu” 

“ Vina? Ngapain mam dia ke Indonesia bukannya dia betah tinggal di luar negeri” kata Devano kaget saat mendengarnya, tapi dengan cepat ia menyembunyikannya. 

Sharla menyatukan alisnya, mendengar komentar dari suaminya. Sepertinya suaminya tidak suka kakaknya pulang. 

“ Kan di sini masih ada Mami, pasti kangen sama aku, lagi pula keluarga Kak vina hanya aku sekarang” 

Tadi sore Kak Vina juga minta jangan bilang kalau Vina mau masuk keperusahaan. Sepertinya ada sesuatu yang tidak aku ketahui pikir Sharla. Mungkinkan Antara Kak Vina dan Vano ada kesalahpahaman. 

Malam ini Sharla tidak bisa tidur, di lihat suaminya sudah pulas. Sudah hampir satu tahun Sharla jarang sekali bermesraan dengan suaminya. Sharla tahu suaminya Capek mengurus perusahaan, jadi Sharla hanya bisa sabar. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
for you
budak cinta orang jadi bodoh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status