Jam makan malam telah lewat, namun Vano belum juga kelihatan batang hidungnya. Mau tidak mau Sharla menuruti saran Kakaknya untuk Makan saja tanpa menunggu suaminya pulang.
Sharla terlihat sangat Khawatir dengan suaminya. Ia masih menunggu suaminya pulang. Tadi ia mencoba untuk menghubungi namun tidak di angkat. “ Shar, kamu tidur saja tidak usah menunggu suami kamu pulang, kamu sudah capek jangan sampai kamu sakit Al masih membutuhkan kamu di masa depan” tegur Vina saat mendapati Adiknya masih ada di sofa ruang tengah. “ Belum ngantuk kak,” jawab Sharla. “ Sharla maaf bukan aku mau ikut campur keluarga kamu, tapi kenapa Mama Vano gak di urus sama adik nya Vano” “ Adiknya juga kerepotan harus urus anak 3 dan masih kecil kecil pula, aku kan tidak terlalu banyak kerjaan jadi tidak apalah anggap saja aku mengurus ibu kandung sendiri” Vina tidak habis pikir dengan jalan pikiran adiknya. Minimal ia ambil Suster untuk bantu menjaga. “ Kenapa kamu tidak ambil Suster untuk membantu kamu biar kamu tidak terlalu capek” “ Entah lah kak, saat ini masih belum di perlukan mungkin nanti aku juga akan ambil. Sementara aku yang akan urus ibu” “ Kamu juga jangan terlalu percaya seratus persen sama suami kamu, Kakak tidak yakin kalau bekerja pada hari minggu hingga larut seperti ini. Apalagi posisinya kan bukan karyawan dia seorang Ceo lho” Vina memancing reaksi Sharla. “ Nah itu dia kak dari tadi aku khawatir, kenapa hingga sampai larut seperti ini Sharla takut kalau Vano terjadi sesuatu” sahut Sharla dengan gelisah.Suami kamu lagi asik berduaan sama selingkuhanya batin Vina. Ia menatap adiknya yang sedang gelisah. Hati Sharla lembut seperti Papa. Bahkan sejak hidup bersama, Vina belum pernah melihat Sharla yang marah. Terbuat dari apa hati kamu Sharla bahkan kamu tidak curiga sedikitpun terhadap suami kamu atau mungkin kamu menutupi semua ini dari kakak. “ Sharla pernah kah kamu memikirkan jika suami kamu akan menghianati kamu” “ Kak Vina mau menghasut aku, tidak akan mempan kak. Aku dan Vano saling mencintai dan aku percaya padanya, Vano berbeda dengan lelaki lainnya. Buktinya dia sayang banget sama ibunya salah satu alasan ibu ada di sini dia tidak mau ibu kekurangan apapun”" Meskipun sangat sayang kepada ibunya belum jadi jaminan kalau orang itu baik, Sharla"
" Selama ini belum ada hal yang perlu di khawatirkan, hubungan kami masih baik baik saja meskipun Vano sering berbergian keluar kota tapi dia melakukan itu semua demi keluarga kita kak, papa kan dulu juga kerja kerasnya gila gilan kan"
" Iya juga sih" kata Vina mengalah rasanya susah memberitahukan ke Sharla jika suaminya sedang selingkuh.
" Kak Vina tenang saja aku baik baik saja, Vano tidak akan berani menghianati Sharla"
Mendengar penuturan Sharla membuat Vina bingung bagaimana ia mau memberitahukan tentang tingkah laku suaminya jika berada di luar rumah. Kalau ia paksakan sekarang yang ada Sharla tidak akan mempercayainya dan itu akan mudah di manfaatkan oleh Vano dengan mengambil semua aset menjadi atas nama dia.
Ini saja Vina belum tahu sudah sampai mana Devano masuk kedalam perusahaan yang di bangun papa dengan susah payah hingga bisa menjadi perusahan Raksasa, yang mengelola berbagai bidang.Vina tidak ingin kerja keras papa Adam menjadi sia sia. Meskipun telah menjadi perusahaan terbesar di negeri ini tapi Adam tidak pernah mengunakan kekuasaannya untuk menindas yang lemah. Vina harus bergerak hati hati untuk bisa membuktikan kepada Sharla tentang suaminya yang mata keranjang. ***Sementara itu yang sedang dikhawatirkan sedang berpelukan di sebuah Apartement milik Nadia yang di belikan juga oleh Devano. Di dalam kamar yang mewah sepertinya telah terjadi pertempuran antara dua manusia yang sedang di mabuk cinta. Aroma percintaan masih menguar di setiap sudut ruangan yang cukup luas.“ Mas malam ini tidur di sini saja, kamu cari alasan untuk Sharla” kata Nadia yang masih berada di pelukan Devano.“ Tidak bisa sayang, kamu mau Sharla curiga sama aku dan nanti dia mencari tahu tentang kita. Apa kamu sudah siap jika ketahuan sementara kita tidak punya apa apa jika sampai kita di usir” Devano menimpali. “ Ya nggak mau juga Mas, pulangnya satu jam lagi saja ya” Rengek Nadia sambil mempererat pelukanya. “ Ini sudah malam Nad, Besukkan masih bisa ketemu lagi” kata Devano sambil bangun menuju kamar mandi untuk mandi sebelum pulang. Nadia hanya mengerucutkan bibirnya melihat Devano masuk kekamar mandi. Sepertinya ia tidak rela jika Devano harus pulang kerumah Istrinya. Terkadang ia berpikir kenapa Sharla bisa mendapatkan semua hal sedang kan dia hanya bisa di jadikan cadangan. “ Mas besuk kamu tidur di sini saja bilang saja mau keluar kota gimana? Nadia memberikan ide saat melihat Devano keluar dari kamar mandi. “ Lihat Besuk ya Nad, ya sudah Mas pulang dulu ya” Kata Devano sambil memberikan Ciuman kepada Nadia. Dengan berat Hati Nadia mengantarkan Devano hingga masuk kedalam Lift. Saat sudah masuk kedalam mobil Devano langsung membuka Handphonenya yang banyak sekali Notifikasi Miscall dari Sharla. Kemudian ia mengetik pesan kepada Sharla memberitahukan jika dirinya sedang dalam perjalanan pulang. ***Jam 11 malam Sharla mendengar suara mobil masuk kedalam garasi. Beberapa menit kemudian sudah mendapati suaminya sudah masuk kedalam rumah. Sharla mengikuti suaminya.“ Kok sampai malam banget Pap? “ Iya tadi di Ajak makan malam sekalian jadi alu tidak Enak mau menolaknya Mam” “ Oh gitu, Papi mau di buatkan teh hangat gak? “ Tidak usah Mam, papi Capek banget hari ini” kata Vano sambil melepaskan Bajunya dan di taruh di dalam ranjang baju kotor. Dan langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Sharla bingung melihat tingkah dari suaminya. “ Pap kok langsung tidur kan belum mandi” tegur Sharla . “ Oh iya, maaf Mam” sahut Devano sambil beranjak masuk kamar mandi. Sebetulnya Vano malas mandi lagi karena tadi sudah mandi di apartement Nadia. tapi demi tidak membuat istrinya curiga ia harus mandi kembali. Setelah selesai mandi Devano langsung naik ke ranjang samping istrinya. “ Mam, aku capek banget mau langsung tidur ya, besuk harus kekantor juga” “ Okay pi, oh iya kak Vina tadi datang dan sekarang tidur di kamar tamu” “ Vina? Ngapain mam dia ke Indonesia bukannya dia betah tinggal di luar negeri” kata Devano kaget saat mendengarnya, tapi dengan cepat ia menyembunyikannya. Sharla menyatukan alisnya, mendengar komentar dari suaminya. Sepertinya suaminya tidak suka kakaknya pulang. “ Kan di sini masih ada Mami, pasti kangen sama aku, lagi pula keluarga Kak vina hanya aku sekarang” Tadi sore Kak Vina juga minta jangan bilang kalau Vina mau masuk keperusahaan. Sepertinya ada sesuatu yang tidak aku ketahui pikir Sharla. Mungkinkan Antara Kak Vina dan Vano ada kesalahpahaman. Malam ini Sharla tidak bisa tidur, di lihat suaminya sudah pulas. Sudah hampir satu tahun Sharla jarang sekali bermesraan dengan suaminya. Sharla tahu suaminya Capek mengurus perusahaan, jadi Sharla hanya bisa sabar.Pagi itu Sharla bangun dengan kepala pening akibat ia kurang tidur. Ia hanya membuatkan suaminya Sandwich dan segelas susu untuk sarapan sebelum berangkat kerja. Sharla memutuskan untuk berbaring sebentar untuk meredakan rasa pusingnya.“ Pi, kepala aku lagi pusing bisa gak kalau papi telp adik papi untuk urus mama satu hari saja” kata Sharla ketika suaminya keluar dari kamar mandi.“ Kok bisa sakit, kamu harus jaga kesehatan Mi jangan makan yang aneh aneh” Sahut Devano sedikit kesal melihat Sharla mengeluhkan sakit.Sharla sedikit terkejut mendengar respon dari suaminya.“ Namanya juga sakit datang tanpa permisi pi, siapa juga yang mau sakit” kata Sharla kesal sambil menghempaskan Tubuhnya di atas kasur.“ Ya sudah nanti aku telpon maya untuk mengurus mama, kamu minum obat supaya cepat sembuh, soalnya maya juga bany
Vina datang ke sebuah Restaurant mewah yang ada di selatan kota. Restaurant ini milik salah satu teman Bisnis papa Adam. Dulu sebelum Vina pindah ke luar negeri dan waktu Papa Adam masih ada, setiap Weekend selalu makan di Restaurant ini. Kini setelah beberapa tahun tidak ke tempat ini, ada sedikit perubahan. Dulu Restaurant ini tidak seluas ini. Sekarang sudah semakin berkembang. Vina tersenyum kepada salah satu pelayan yang menyapanya. Mereka masih mengenali Vina.“ Kak Vina sudah lama tidak kesini, semakin cantik saja sekarang” kata Manager Restaurant dengan ramah.“ Kamu Juga semakin Cantik ” Balas Vina tak kalah ramahnya.“ Kak Vina Bisa saja, oh iya tadi pak Allan pesan untuk meminta Kak Vina menunggu di Ruang VIP” Kata manager yang bernama Siska mengantar Vina ke ruang VIP.Vina masuk keruangan VIP yang bernuansa Hitam putih dengan beberapa lukisan yang menempel di dinding, terkesan me
Sharla duduk di depan meja rias miliknya, hatinya dipenuhi dengan kegusaran. Masih tidak percaya saat Suaminya memarahinya hanya karena dirinya berkata tegas terhadap Maya. Bahkan suaminya tidak memberikan kesempatan untuk membela. Apa yang salah dengan dirinya. Dia menatap cermin yang ada di depannnya. Wajahnya masih terlihat cantik meskipun tanpa riasan make up. Kulitnya masih mulus dan bening. Mungkinkah karena ia terlalu sibuk, sehingga kurang memperhatikan suaminya. Tapi jika kita bisa kilas balik Sharla sibuk saat suaminya sudah di kantor. Ketika suaminya sudah pulang ia selalu mengutamakan kebutuhan suaminya. Malah suaminya yang jarang menyentuhnya.Tanpa terasa Sharla mengeluarkan Air mata yang jarang sekali ia keluarkan. Sharla rela merawat Ibu dari suaminya dengan penuh kasih sayang karena ia mau berbakti kepada suami. Secapek apapun Sharla tidak pernah mengeluh ataupun menangis. Kini se
Devano merenungkan apa yang telah di ucapkan oleh Sharla, jika Sharla benar meminta Vina kembali keperusahaan bisa bisa ia ketahuan apa yang di lakukan selama ini termasuk memecat Amanda. Pasti Sharla minta bukti bukti jika memang Amanda bersalah. Karena Amanda memang sudah lama bekerja pada keluarga Sharla. Dari menjadi sekertaris Adam. Dan memang Amanda orang yang loyal pada perusahaan. Devano memecat Amanda tanpa memberitahukan ke Sharla. Dan ia juga sudah membuat Amanda membenci Sharla supaya tidak ada lagi komunikasi di antara keduanya.Ia harus mencegah hal itu terjadi, tapi ia tidak tahu bagaimana caranya. Saat ini Sharla sedang marah dan ini pertama kalinya Devano melihat istrinya marah. Dari pacaran sampai menikah Istrinya tidak pernah marah sampai seperti sekarang.Jika sampai Vina ikut campur dalam masalah perusahaan, semuanya bisa berantakan. Jika sampai Sharla tahu dirinya selingkuh dengan Nadia bisa hancur hidupnya. Ap
Pagi itu Devano bangun sedikit terkejut karena mendapati istrinya semalam tidak tidur di sisinya. Dan saat ia kedapurpun tidak juga ditemukan Sharla. Jika di pagi biasanya dirinya akan mendapatkan sarapan pagi hari ini kosong tidak ada apapun di meja makan.Dari dalam kamar ibunya terdengar memanggil. Mau tidak mau Vano yang menggantikan Sharla mengurus ibunya. Setelah selesai memandikan ibunya, Vano membersihkan diri dan langsung siap siap mau berangkat. Saat ia keluar kamar ia melihat Sharla dan Al keluar dari kamar Vina dengan rapi. Al mengunakan seragam sekolahnya dan Sharla siap menghantar kesekolah..“ Saya kira Mami tadi pergi soalnya tidak ada buat sarapan, dan Mama juga tidak di urus” kata Vano pada Istrinya.“ Oh iya mulai Besuk panggil maya saja untuk Urus mama, aku setiap hari akan mendampingi Al kesekolah” kata Sharla Cuek.“ Maksud Mami apa?, kan tahu sendiri maya rep
Rapat telah berlangsung dengan lancar, semua pemegang saham setuju dengan kembalinya Vina ke Perusahaan, selain itu dia juga mendapatkan kepercayaan penuh dari para pemegang saham. Dan semua itu atas bantuan Sharla. Yang diam diam menghubungi para pemegang saham.Vano semakin geram di buatnya, dirinya tidak akan menyangka jika Sharla berani bertindak sendiri tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Vano berada di ruangannya rasanya ia mau marah tapi di ruangan itu Ada Amanda. Ia melongarkan dasinya yang serasa mencekik lehernya. Sementara Amanda memperhatikan dengan sekilas dan merasa puas melihat Vano tertekan.Tanpa mengetuk pintu Vina masuk kedalam ruangan Ceo dengan senyuman yang sangat puas, apalagi saat melihat Vano yang kacau tapi tidak bisa berbuat apa apa.“ Amanda nanti semua berkas berkas kirim ke ruangan aku ya, dan jangan lupa berkas lama juga kirim ke aku” Kata Vina kepada amanda tanpa menghiraukan Vano.“ Untuk apa berk
Mohon maaf jika masih banyak kesalahan dalam penulisan. Karena masih dalam tahap belajar. Sore itu Vano pulang kembali kerumahnya, rencana mau menemani Nadia gagal total. Mau tidak mau Vano harus mencari alasan bagaimana menjelaskan kebohonganya pada Sharla. Saat sampai di rumahnya Vano dikagetkan oleh seorang laki laki tinggi berbadan tegap sedang menjaga pos Sekuriti depan rumahnya. Dulu rumah Sharla memang di jaga satpam tapi sejak kepergian papa Sharla semuanya diberhentikan oleh Vano, karena merasa dia bisa melindungi keluarganya. Tapi sekarang semuanya tampak seperti semula. Kejutanya tidak sampai di situ saat masuk kedalam rumah juga ada Suster yang merawat mamanya.“ Mbk siapa? “ tanya Vano saat melihat suster keluar dari kamar mamanya sambil membawa baskom berisi Air.“ Oh.. Nama saya, Anya pak” jawab Suster Anya dengan sopan.“ Maksud saya siapa anda
Setelah memikirkan semuanya Vano akhirnya akan mengalah dan mengikuti semua kemauan Sharla termasuk membiarkan suster Anya mengurus mamanya. Karena tidak mungkin juga dia sendiri yang mengurus mamanya. Vano memutuskan sementara akan bertahan di perusahaan dan mengikuti apa yang dikehendaki Vina mengenai perusahaan hingga dirinya menemukan cara untuk membuat Sharla membenci Vina. Tanpa Vina Sharla tidak akan berani berbuat macam macam.Malam itu Vano ikut bergabung dengan Istrinya di ruang bermain anaknya. Namun sambutan dingin yang didapatkan dari tatapan mata anaknya. Entah kenapa Vano melihat jika Al sudah banyak berubah “ Al papi bacakan cerita ya” kata Vano pada anaknya. Al hanya diam tidak mengiyakan, juga tidak menolaknya. Sebagai gantinya ia mengajak maminya pergi tidur.Vano merasa terpukul dengan apa yang ia lihat barusan. Kini tidak hanya Sharla yang mengabaikannya tapi juga anaknya. Padahal dulu Al sangat dekat dengannya. Vano menya