Ketika Rossa Saraspati mengambil hasil pemeriksaan kehamilan, hatinya melonjak kegirangan.
Dia hamil!Dia mengandung anak Neilsen Matthew!Setelah menikah selama 3 tahun, akhirnya ia mengandung anaknya, ini benar-benar bukan sesuatu yang mudah bagi Rossa.Dengan gembira ia mengambil hasil pemeriksaan itu dan berjalan keluar, tak sabar ingin memberitahukan kabar baik ini kepada Neilsen. Namun ketika ia berbelok, dilihatnya segurat bayangan yang familiar berlalu dengan cepat.'Messie Chu? Cinta pertama Neilsen!'Dia tiba-tiba berbalik. Dengan cepat Rossa membuntutinya, dan ia mendapati Neilsen yang seharusnya berada di kantor sedang menemaninya di sisinya, memapahnya dengan hati-hati. Perutnya tampaknya sudah hamil sekitar lima bulan lebih."Neilsen, aku tidak apa-apa, jangan gugup, anak ini baik-baik saja.""Lebih baik diperiksa saja supaya tenang, lagipula anak dalam kandunganmu itu adalah cucu sulung keluarga kami, susah-susah mendapatkannya."Messie tersenyum manis, Neilsen lembut bak air, adegan ini menusuk lubuk hati Rossa sedalam-dalamnya."Apa yang sedang kalian lakukan?"Rossa meremas hasil pemeriksaan kandungan di tangannya, jemarinya meremas kertas itu hingga mengkerut, namun tetap tak bisa menghilangkan rasa sakit di hatinya. Dia mandul sejak awal, namun demi memberikan seorang anak bagi Neilsen, selama tiga tahun ini ia telah meminum berbagai macam obat, telah pergi ke berbagai rumah sakit, bahkan beberapa kali hampir membahayakan nyawanya, namun ia tak menyangka hari dimana ia diputuskan hamil, ia justru mendapati Messie tengah mengandung anak Neilsen."Kenapa kamu ada di sini?"Raut wajah Neilsen menegang, kelembutan bak air yang tadi terpancar di matanya itu berubah dingin, suhu di sekitar mereka pun terasa ikut turun karenanya.Melihat sikapnya sebelum dan sesudah, Rossa tak sabar untuk mendesaknya dengan pertanyaan lanjutan."Kenapa aku di sini? Neilsen, aku adalah istrimu, saat ini kamu sedang menemani selingkuhanmu memeriksakan kandungan, dan kamu masih tidak malu untuk menanyakan kenapa aku berada di sini?"Pertanyaannya yang menyudutkan itu memancing perhatian orang sekitar.Tiba-tiba Messie menangis dengan mimik kasihan."Neilsen, maaf, aku telah membawa-bawa dirimu, kalau saja aku tidak kembali, tidak memberitahumu keberadaan anak ini, atau kalau aku menggugurkan anak ini, mungkin Rossa tidak akan salah paham. Maaf, semua ini salahku."Selesai mengatakannya, Messie berbalik lari."Santo, ikuti Nona Messie, hati-hati dengan perutnya. Kalau sampai terjadi sesuatu dengan kandungannya, hanya kamu yang akan kutanya."Suara Neilsen begitu panik, Santo Song asistennya itu segera mengejarnya.Rossa merasa ia sulit bernapas, tidak pernah Neilsen memberikan perhatian seperti itu padanya."Neilsen, bajingan kamu!"Dia mengangkat tangannya, ingin menampar Neilsen, namun tamparannya itu ditahan oleh Neilsen, tangannya yang sedikit bertenaga itu memberikan rasa sakit pada tangan Rossa hingga membuatnya meringis."Rossa, tiga tahun lalu kau menggunakan cara licikmu dan naik ke ranjangku, memaksaku untuk mau tak mau harus menikahimu, seharusnya kamu tahu dari pernikahan ini aku tak mungkin memberikan cinta seperti yang kamu inginkan. Kuperingati kamu, anak dalam kandungan Messie sangat berharga, dan itu adalah darah daging keluargaku, kalau kamu berani melakukan hal buruk padanya, jangan salahkan aku yang tak peduli lagi dengan hubungan suami istri ini."Selesai bicara, Neilsen menghempaskan tangan Rossa.Rossa berdiri dengan tidak stabil, ia hampir saja terjatuh, buru-buru ia berpegangan pada selusur dinding di sampingnya, tangannya yang memegang hasil pemeriksaan kandungan itu segera melemparkannya kepada Neilsen."Kamu hamil?"Sorot mata Neilsen berubah kaget dalam sekejap.Rossa malah tertawa, air matanya mengalir dari sudut matanya."Apa kamu peduli? Tiga tahun lalu aku telah menjelaskannya padamu, tapi kamu tetap tidak percaya. Tidak peduli bagaimana aku berusaha merebut hatimu, kamu seperti tidak melihatnya. Bahkan sekarang cinta pertamamu akan memberimu seorang anak. Neilsen, aku memang mencintaimu, tapi aku juga punya harga diri dan hormat! Aku akan menggugurkan anak ini. Hubungan diantara kita sudah berakhir."Hati Rossa seperti tersayat-sayat, namun ia tetap berbalik dan meninggalkan tempat itu.Sorot mata Neilsen menjadi mendung.la melangkah dengan cepat ke depan, memeluk Rossa, dan segera berjalan ke luar rumah sakit."Rossa, kamu kira siapa dirimu? Yang memaksaku menikahimu itu kamu, sekarang yang mengatakan tidak ingin anak juga kamu, kamu kira aku Neilsen ini tidak punya emosi, dipermainkan seperti ini olehmu? Kuberitahu kamu, tentang kelanjutan anak ini, aku yang menentukan!""Neilsen, lepaskan aku! Ini adalah anakku, tidak ada hubungannya denganmu!"Rossa memberontak dengan penuh amarah, namun ia tetap tidak bisa melepaskan diri dari Neilsen."Anakmu? Tidak ada aku, bagaimana itu bisa ada? Rossa, sebaiknya kamu jangan memancingku!"Mata Neilsen yang indah itu menyipit, aura dinginnya menyelubungi sekelilingnya, membuat orang merasa tertekan.Di saat itulah teleponnya tiba-tiba berdering.Agar bisa menerima telepon dengan leluasa, Neilsen melepaskan Rossa, namun satu tangannya tetap menahan dia, begitu mengikat.Rossa merasa kesakitan.Setiap kali ia pasti selalu punya insting, merasa Neilsen sebenarnya sedikit banyak tetap memperhatikan dia, seperti saat ini."Apa katamu? Messie ingin bunuh diri? Awasi dia, aku akan segera ke sana!"Neilsen mendadak menegang, sementara pikiran Rossa yang sedikit hangat itu perlahan mulai dingin kembali.Neilsen membalikkan tubuh dan pergi, kali ini David tidak menghalanginya. Terkadang, mereka merasa kebaikan dan rasa berbakti benar-benar menyakiti mereka berdua. Kalau dari awal bisa menghancurkan keluarga tanpa memikirkan apapun, apakah tidak ada hal seperti sekarang ini?Saat Neilsen keluar, wajah Santo tidak terlihat begitu baik, Linny yang ada di sisinya juga melihat tatapan Neilsen yang membawa kebencian."Bisakah kamu mengurangi bahaya Rossa? Kalau kamu tidak bisa memberikannya kehidupan yang tenang tolong lepaskan dia. Aku tidak peduli bagaimana hubunganmu dengan Rossa, tapi jika dipikir dengan seksama, semenjak kalian bersama, apakah dia pernah memiliki satu hari kehidupan yang baik? Semua penderitaan yang bisa ataupun tidak bisa wanita lain terima sudah dia rasakan. Kalau ini adalah kebahagiaan yang kamu berikan, aku mohon padamu, lepaskan dianya."Kali ini, Linny tidak menjerit, juga tidak sangat marah, tapi terlihat sedih. Pertama kali Neilsen
Rasa pahit menguasai mulut Rossa, tapi dia sudah tidak bisa merasakannya, dia hanya merasa perutnya sangat sakit, darah di seluruh tubuhnya terus mengalir dari kakinya.Itu adalah sebuah nyawa. Itu adalah anaknya dengan Neilsen. Rossa sangat menderita, tapi dia pun terus menahan rasa sedih itu. Bibi Zhang dengan dingin menatapnya, sama sekali tidak memperdulikan keadaan Rossa, bahkan juga menikmatinya dengan senang.Saat Tria sadar, melihat Rossa yang tidak berdaya, dia tiba-tiba teringat Landy. Kalau Rossa mati, apakah Landy masih bisa hidup? Tria mengigit gigi, berusaha untuk bangkit, tapi bagaimanapun dia berusaha tetap tidak bisa bergerak.Dia dengan putus asa mengalirkan air mata melihat Rossa yang perlahan-lahan semakin melemah. Bibi Zhang malah terlihat sangat puas berkata."Kalau kamu mati, aku akan memakamkanmu dengan baik, kamu tenang saja!"Saat ini Rossa sudah tidak bisa berbicara lagi, dia begitu kesakitan dan bahkan terlihat
Bibi Zhang melihat ekspresi terkejut Rossa saat ini, dia pun tersenyum dingin berkata, "Tidak berani berpikir? Atau merasa tidak mungkin? Apakah yang kamu dengar dari mulut mertuamu itu adalah betapa hebat dan terhormatnya keluarga mereka? Kamu juga merasa keluarga mereka adalah orang-orang yang baik? Apakah kamu tidak tahu, Tuhan selalu membuka matanya? Kalau keluarga mereka benar-benar melakukan hal yang baik, kenapa Tuhan membuat mereka tidak bisa melahirkan anak? Dan harus mengandalkanku untuk melahirkan anak? Ini adalah karma buat mereka!" "Tidak mungkin!" Rossa terus menggelengkan kepala, bagaimanapun tetap tidak percaya kalau semua ini benar."Keluarga mereka adalah pengusaha kaya raya, bagaimana mungkin membawa orang untuk membakar seluruh desamu?""Pengusaha? Hehe!" tatapan bibi Zhang terlihat mengerikan."Kalau keluarga mereka adalah pengusaha, dari mana datangnya Night Empire? Seorang pengusaha memerlukan sebuah organisasi seperti
Melihat Rossa mengigit-gigit, seperti ingin menghabisinya, bibi Zhang pun tertawa dengan semakin senang."Kamu kira selama 20 tahun aku berada di keluarga Neilsen, kamu dan Neilsen bisa dengan mudah menghancurkan kekuatan Manado? Dulu Neilsen sangat baik padaku, bahkan adalah anak yang sangat patuh, tapi karena kamu, karena kamu wanita jahat, membuatnya lepas dari kendaliku, membuatnya menjadi orang yang tidak mengenali keluarganya, bahkan jelas-jelas tahu aku adalah ibu kandungnya, tapi terus melawanku. Kalau bukan karena kamu, ada banyak hal akan menjadi kenyataan, Night Empire juga akan menjadi milikku. Rossa, apakah kamu tahu di mataku kamu itu bukanlah apa-apa?"Bibi Zhang dengan sombong selesai berkata, langsung menghampirinya, lalu menampar wajah Rossa.Rossa hanya merasa ada rasa darah di mulutnya, wajahnya juga begitu sakit dan panas."Bagaimana? Sakit?"Bibi Zhang langsung menarik rambut Rossa, dengan kejam berkata, "Aku sudah p
Rossa melihat Neilsen yang pingsan pun merasa tidak tega, tapi dia tetap bangkit dan menaruhnya di samping ranjang nyonya Huo, lalu menarik selimut dan menyelimuti tubuhnya. Dia sangat tidak tega melihat Neilsen yang tidak sadarkan diri, dengan nada kecil berkata."Maaf, aku tidak boleh membiarkanmu menderita karena masalahku lagi, aku tahu kamu melakukan banyak hal demiku, tapi apakah kamu tahu? Perasaanku padamu juga sama. Semenjak kamu terluka, kamu selalu tidak beristirahat dengan baik, maka pergunakanlah waktu ini untuk beristirahat dengan baik. Kamu tenang saja, aku pasti kembali dengan selamat."Setelah berkata, Rossa pun mencium dahi Neilsen, lalu membalikkan tubuh dan pergi. Fano sudah menunggunya di luar. Satu tatapan Rossa, Fano langsung mengikutinya, orang yang berada di depan pintu pun menjadi orang dalam kegelapan. Setelah naik ke mobil, tatapan Rossa terlihat tajam."Apa yang terjadi?""Terjadi sesuatu pada Tria, bibi Zhang menahann
Rossa dengan cepat mengangkat telepon, Neilsen yang menelepon. Pada saat Neilsen meneleponnya, Rossa agak gelisah."Neilsen? Ada apa?" Suara Rossa sedikit tergesa-gesa.Setelah Neilsen mendengarnya, dengan pelan dia berkata padanya, "Gugup sekali?""Ya, sedikit, maklum, kan ini pertama kalinya aku berpartisipasi dalam hal seperti itu." Rossa tidak menutup-nutupi dari Neilsen.Tidak ada rahasia di antara mereka, ditambah lagi semua ini Neilsen yang mengajarkannya padanya, dia semakin tidak akan menyembunyikan apa pun dari Neilsen. Neilsen dengan pelan berkata."Perlu aku temani?""Tidak perlu." Rossa langsung menolaknya, dan ini membuat Neilsen sedikit kecewa."Kamu sekarang menolakku benar-benar blak-blakkan sekali ya!""Ahem!" Rossa tidak bisa menahan untuk tidak berdehem dan berkata, "Kamu jelas-jelas tahu bahwa aku tidak bermaksud demikian, aku peduli denganmu, aku tidak ingin kamu terlalu lelah.""A