Share

Bab 4 masa orientasi siswa

Dan saat beristirahat aku melihat gadis itu sedang duduk untuk makan siang siang di kantin. Lalu aku memberanikan diri untuk menyapanya.

Lalu aku menepuk pundaknya. Daan menyapanya.

" Hai, kamu Mecca kan, oh ya tadi kita sudah berkenalan. Aku Zaky yang tadi terlambat datang, oh ya makasih ya atas tadi, tadi kamu udah ngasih aku minum, kalo kamu tadi nggak ada mungkin aku sudah lemas karena kelelahan." Sapaku sambil berterima kasih kepadanya.

"Oh nyantai aja lagi, lagian kita harus selalu saling bantu, apalagi kami teman sekampus ku dan satu kelompok lagi, jika aku ada di posisi ku kamu pasti bantu aku kan." Ucapnya sambil tersenyum ringan dan manis. Sepertinya aku sudah mulai suka padanya saat pandangan pertama.

Semua mahasiswa pun tengah beristirahat makan siang.

"Ekh, udah mau waktunya masuk ke aula. Kamu Mau bareng sama aku kah? Atau kamu masih mau disini aja." Tanyanya.

"Oh ya kita bareng aja ya, gapapa kan?" Tanyaku.

"Ya gapapa lah, nggak ada yang larang ini, lagian kita sekelompok ini."

"Ayok!!" Ajaknya sambil menepuk pundakku. Saat dia menepuk pundakku ada rasa yang aneh yang terasa dalam hatiku. Apa ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Kita pun pergi menuju aula. Karena acara selanjutnya akan diadakan di aula. 

"Oke, sekarang baris semua sesuai kelompok kalian masing-masing. Cepat!!! Perintah senior.

POV Mecca 

Para mahasiswa baru pun berbaris sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Karena mecca orang nya agak pendek jadi dia berbaris paling depan nggak seperti aku yang tingginya agak di atas rata-rata.

Tapi tak apalah seenggaknya aku masih bisa memandangi nya.

"Dia gadis yang manis, dan sepertinya dia tidak Memandang materi deh kalo berteman." Pikirku 

Semua mahasiswa baru tengah fokus menyimak apa yang disampaikan pemateri.

Tapi tidak dengan ku, pikiran ku malah sedang bergelut dengan wajah nya yang manis itu.

"Oke, pembahasan materi sudah selesai dan tugas untuk besok pun sudah diberikan. Jadi kalian boleh pulang, dan ingat bawa semua barang yang ditugaskan dan jangan sampai tidak membawa dan jangan sampai ada yang terlambat lagi. Paham kalian." Jelas senior.

Aku pun pulang, dan aku masih bingung besok harus membawa apa saja, karena tadi aku benar-benar tidak memperhatikan nya.

"Apa aku harus mencarinya dan menanyakan nya?"

"Akh, itu ide bagus, tapi dimana dia, dari tadi keluar aula aku benar-benar nggak melihat nya." Tanyaku pada diri sendiri.

Aku pun terus mencarinya, 

"Sial, kenapa aku sampai lupa nggak minta no hp nya, kan kalo tau no hp nya aku tinggal menelepon nya. Nggak harus mencarinya kayak gini." Gerutuku.

"Oh itu dia, aku cari-cari." Gerutu ku.

Aku pun menepuk punggungnya.

"Hey," sapaku.

"Boleh aku tanya sesuatu?" Tanyaku

"Apa?" Tanya nya balik 

" Hmmm, aku tadi kurang fokus mendengarkan materi tadi, dan aku sama sekali nggak mencatat apa-apa saja yang harus dibawa besok." Jelasku

" Bolehkah aku lihat catatan buat besok kah?" Pintaku padanya. 

"Oh boleh, tunggu sebentar" dia pun mengeluarkan buku dan menuliskan sesuatu di selembar kertas.

"Ini sudah aku catat di kertas ini. Kamu tinggal salin ya takut nya ilang lagi." Ucapnya.

"Terimakasih ya, oh ya kamu pulang kemana? Mau bareng ? Ucapku.

" Oh tidak, aku pake motor kok, kamu pulang pake apa?" Ucapnya yang menolak untuk pulang bersama. 

"Oh aku pake mo…mobil angkot." Jawab ku yang hampir kelepasan

" Oh mau bareng nggak, naik motor ku." Tawarnya, tetapi aku menolaknya karena aku takut dia tau siapa aku.

"Oh nggak usah, aku naik angkot saja, lagian aku harus mampir dulu ke suatu tempat, takutnya aku merepotkan kamu." Jelasku karena aku takut dia tau siapa aku sebenarnya.

Aku ingin merahasiakan identitas ku sebenarnya. Biarlah mereka tau sendiri tanpa aku yang memberi tahu.

Akhirnya dia pulang dengan memakai motor nya. Dan aku berjalan kaki seperti tadi aku pergi ke kampus karena mobilku ku parkirkan di parkiran minimarket.

Hari ini kegiatan MOS selesai, hari ini semua mahasiswa berkumpul di ruang aula dan rektor meresmikan bahwa kegiatan MOS selesai dan mulai besok semua mahasiswa baru sudah bisa mengikuti pengajaran seperti biasanya.

"Lega rasanya bahwa besok aku sudah kuliah seperti biasa lagi, dan nggak se ribet saat masa MOS itu." Ucapku

Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil ku.

"Mecca tunggu." Ucapnya

Dan ternyata dia Zaky. Lelaki itu sepertinya tidak punya teman lagi selain aku. Tapi tak apalah.

"Ya, ada apa? Kamu memanggil-manggil aku segitu nya? Tanya ku.

"Hmmm, kamu sibuk nggak, kita makan yuk, aku traktir deh." Ucapnya

"Ada acara apa nih, baik banget mau traktir? Siapa saja yang diajak?" Tanyaku

"Nggak ada yang lain sih, cuma kita. Aku dan kamu. Kamu tau kan aku cuma punya temen kamu aja, yang lain seperti nya nggak mau deh berteman dengan orang kaya aku. Udah cupu pas-pasan lagi." Ucapnya

"Hey, nggak usah ngomong kaya gitu tau, aku nggak suka dengernya juga, kamu nggak usah merendahkan diri kaya gitu, semua orang mau kok berteman sama kamu, cuma kamu nya aja yang tertutup. Jadi orang pun enggan sama kamu."

"Coba deh kamu, say hai gitu sama yang lain, atau gimana kek, kaya kamu ke aku. Kamu juga lakukan itu sama yang lain. Pasti mereka nggak segan-segan deh buat Deket sama kamu, percaya deh sama aku." Jelaskan panjang lebar padanya.

"Ya udah, sekarang mau makan dimana? Nih kamu pake motor aku aja ya, kamu yang bawa ya."

"Tunggu kamu bisa bawa motor kan?" Tanyaku. Secara aku belum pernah melihatnya membawa motor.

"Ya, aku yang bawa, aku juga bisa kali bawa motor. Cuma males aja bawa motor ke kampus, lebih enak pake mobil. Udah nyaman nggak kepanasan, nggak kehujanan." Ucapnya

"Maksudnya nya?" Heran ku

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status