"Ekh, maksud aku, lebih enak pake angkot, ya angkot kan kalo naik angkot nggak kepanasan dan nggak kehujanan kan." Jelasnya
Aku tertawa kecil sambil sedikit terheran dengan apa yang dia katakan.
"Ya sudah, ayo!!" Ucapku
Kita pun segera bergegas menuju tempat makan, dan ternyata dia mengajakku ke sebuah restoran yang terbilang cukup mewah.
"Nggak salah kamu mengajakku kesini. Disini itu makanannya mahal-mahal loh." Tanya ku yang terheran.
"Udah masuk aja, kamu nggak usah banyak tanya, kamu mau makan apa?" Tanyanya sambil memberikan buku daftar makanan nya.
"Udah pilih aja, mau makan apa, kebetulan aku punya kenalan disini, dia ngasih voucher makan disini, lumayan kan." Jelasnya.
Karena aku tak kunjung memesan maka dia memilih makanan.
"Pelayan, aku pesan ini, ini dan yang ini ya. Oh ya kamu mau minum apa? Ya sudah ini saja." Ucapnya
Sejenak aku memperhatikan seperti nya dia bukan orang biasa dia seperti sudah biasa berada di kalangan orang-orang kaya disini. Apa mungkin ini firasatku.
Kalo dilihat dari tampilan dia hanya seorang mahasiswa biasa yang hidup selevel dengan ku ya level biasa-biasa saja. Tapi hari ini berbanding terbalik dengan apa yang aku nilai.
Dia seperti orang yang bukan orang biasa.
Akh sudahlah dia ini nggak penting. Yang terpenting sekarang aku harus fokus pada kuliahku aku nggak boleh mengecewakan orang tua ku yang sudah berjuang demi pendidikan ku.
Kita pun makan malam bersama dan ya tidak ada peristiwa penting sih, hanya sekedar merayakan resminya sebagai mahasiswa.
Setelah makan malam dia mengantarkan ku ke kosan. Lalu setelah mengantarku pulang ke kosan dia pulang dengan naik angkot.
"Terimakasih ya atas traktiran nya, lain kali aku ya yang mentraktir kamu, tapi maaf mungkin aku nggak bisa traktir kamu seperti kamu traktir aku sekarang." Jelasku
"Ya gapapa, lain kali kamu yang traktir aku, aku bakalan terima kok, mau makan dimana saja juga." Ucapnya.
"Ya sudah aku pamit ya, dah, selamat malam, sampai ketemu besok di kampus ya." Pamit nya.
Aku pun masuk ke kamar ku. Dan pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan segera tidur. Rasanya lelah banget hari ini.
Karena kelelahan aku langsung tertidur dengan lelap.
Esok hari nya. Aku terkejut pas aku hendak pergi ke kampus saat ku buka pintu ternyata dia sudah ada di depan pintu dan menunggu ku untuk pergi bersama ke kampus.
"Astaga, kamu dari kapan duduk disini. Mau ngapain?" Tanya ku dengan kaget.
"Aku mau ngajak pergi bareng ke kampus, mau kan. Mulai sekarang kita pergi sama-sama ya ke kampus nya." Jelasnya
Dan aku kaget mataku terbelanga.
"Astoge Ahhh, ini orang semakin buat aku serem deh, kesambet apa dia ya tuhan…" pikir ku.
Dia langsung menanyakan kunci motor ku.
"Kunci motor nya mana, biar aku yang bawa ya?" Tanya nya.
Dan dengan refleks aku memberikan kunci motor ku. Selama dalam perjalanan aku terheran dengan apa yang terjadi hari ini.
Hari ini benar-benar membuat aku terheran. Apalagi dengan sosok yang ada di depan ku yang sedang mengendarai motorku ini.
Setelah sampai di kampus kita langsung menuju kelas, dan apa yang terjadi, ternyata aku juga sekelas dengan nya. Dan lebih ekstrim lagi, dia duduk tepat sebelah aku. Ya Tuhan aku bakalan terus dibuntuti oleh orang ini.
"Kamu di kelas ini juga?"
"Ya kita kan satu jurusan dan satu kelas, dan ini tempat dudukmu ini tempat duduk ku." Ucapnya sambil menunjuk tempat duduk.
Ini gila, tapi ya mau gimana lagi, ya sudah lah, aku nggak mau mikirin, pokoknya aku harus fokus ke kuliah ku.
Menyatakan Cinta
Setelah beberapa semester aku dan Zaky semakin akrab, sepertinya aku sudah mulai nyaman dengan nya. Berbeda waktu awal-awal dikenalnya.
Sungguh tak disangka sekarang aku jadi terbiasa dan bahkan merasa nyaman.
"Hey, malam ini kamu ada acara? Kita makan yuk?" Tanya nya
"Tidak, aku hari ini nggak ada acara sama sekali, emang kenapa tiba-tiba kamu ngajak aku makan malam, ada acara yang spesial kah?" Tanya ku.
"Sudah, jangan banyak tanya, ayo pulang, nanti aku akan menjemputmu ya. Jadi kami siap-siap ya?" Ucapnya dengan bibir tersungging manis.
Setelah dia mengantarkan aku pulang,dia langsung pulang.
Tiba pukul 17.00 wib dia sudah ada didepan pintu kamarku.
"Kamu sudah siap?" Tanyanya
Dan aku mengangguk. Ntah kenapa aku merasa aneh ada perasaan gugup, padahal ini kan bukan kali pertama aku diajak makan malam. Tapi rasanya hari ini berbeda. Dan aku benar-benar tidak mengerti.
"Kita kesana nggak usah pake motor ya?" Ucapnya
Aku terheran lalu pake apa nggak mungkin kan kita pake angkot.
"Akh, i iya." Jawab heran ku.
Dan alangkah kagetnya aku, saat melihat di depan mataku ada sebuah mobil mewah terparkir depan kosan Ku.
Ini mobil siapa? Apakah dia menyewa mobil ini, tapi nggak mungkin ini mobil sewaan, secara jarang banget mobil mewah seperti ini disewakan. Atau jangan-jangan dia mencuri. Semua pikiran itu melayang di otak ku.
"Kamu kenapa diam saja?" Tanyanya
"Kenapa, kamu kaget ya, pasti kamu heran kenapa aku bisa punya mobil ini, sudah, jangan banyak dipikirkan, nanti aku jelasin semuanya. Sekarang kita pergi dulu, tenang aku nggak akan berbuat macam-macam dan aneh-aneh." Ucapnya
Selalu dan sudah jadi kebiasaan nya membuat aku terheran dan penuh tanya.
Kami pun langsung tancap gas. Dan lebih terkejut dia tidak mengajakku ke restoran melainkan ke sebuah rumah mewah."Kok kesini?ini rumah siapa?" Tanyaku" Ini rumahku" jawabnya dan mataku langsung terbelalak tak percaya."Kamu bercanda kan, sejak kapan kamu tinggal disini. Ya aku memang belum pernah ke rumahmu, karena selalu kamu yang ke kosan aku kalo kita ada tugas apapun. Dan sekarang kamu mengajakku kesini dan bilang ini rumahmu." Jelasku"Sudah masuk dulu nanti aku jelaskan di dalam." Ucapnya dan kami pun langsung masuk ke dalam rumah."Jadi aku selama ini aku, menutupi identitas ku. Aku ingin punya teman yang mau menerima aku apa adanya bukan karena materi ku.""Oleh karena itu aku merahasiakan nya, lalu sekarang aku ingin kamu tau aku yang sebenarnya. Karena aku pikir kamu berbeda dengan orang-orang diluar sana.""Makan
Setelah selesai makan malam. Aku berkumpul dengan keluarga."Nak, gimana kuliahmu? Lancar?" Tanya papa"Tentu saja lancar pah, emang nya kenapa pah?""Gapapa sayang, papa cuma bertanya saja, pinta papa sama Mama kamu harus fokus kuliah dulu ya sayang, jangan pacaran dulu, nanti yang ada kamu malah jadi nggak fokus lagi." Ucap papa, yang tak mau kuliahku terbengkalai gara-gara pacaran."Ya pah mah, aku akan ingat selalu pesan kalian, aku juga nggak mau gara-gara pacaran masa depan ku hancur." Ucapku."Mah, pah, aku ke kamar ya, mau tidur." Pamit kuAku langsung pergi kekamar untuk tidur."sebenarnya aku memang belum ngantuk juga sih, tapi mengingat pesan papa tadi, yang melarangku agar nggak pacaran membuat ku kepikiran, secara aku kan lagi pacaran sama Zaky." Pikiran ku yang terus berkecamuk.
"Terimakasih." Ucapku sambil mengusap-usap baju, tanganku yang kotor."Lain kali hati-hati, disini banyak hewan peliharaan berkeliaran." Ujarnya."Ya, aku tadi nggak perhatikan jalan sih, jadi gini deh." Jawabku"Kamu orang baru ya?Soalnya aku baru lihat kamu disini?""Oh, aku nggak sengaja lewat sini, aku ada teman disini." Jawabnya."Oh, ya kenalin aku mecca, kamu?" Tanyaku sambil menawarkan untuk berjabat tangan."Aku Riki." Jawabnya"Sekali lagi, terimakasih ya karena kamu udah nolongin aku." Ucapku sambil tersenyum dan ia pun membalas senyumanku."Em, karena kami nggak apa-apa, aku pamit dulu ya, assalamualaikum." Pamit nya yang sopan padaku sambil berlalu pergi."Oh ya, sekali lagi terimakasih ya atas pertolongannya. Waalaikumsalam…" Jawabku aku pun memutuskan untuk kembal
"Papa, sudah makan?mau mama masakin?" Tanya mama"Sudah, tadi papah pesan makanan di luar abis mama lama banget sih, liat ini kan udah lewat jam makan malam mam." Ucap papa.Sementara mendengar orang tua ku mengobrol aku diam di kamar. Lalu melihat layar hp.tak ada satu panggilan pun darinya."Apa dia semarah itukah. Sehingga tak menelponku kembali." Gerutuku sambil meletakkan kembali hp ku.Aku menunggu nya menelpon hingga aku tertidur dengan lelap hingga besok pagi.Besok paginya aku telah terbangun dan bersiap untuk pulang ke kosan.Tok...tok...tok…"Bangun...sayang…" ucap mama yang tengah mengetuk pintu yang langsung aku buka dan melihat aku sudah bersiap akan pergi."Kamu udah siap-siap aja, kok pagi sekali nak perginya?" Tanya mama"Mam,kan kemarin aku bilang tugas kuliahku ban
"Hmmm, ekh ini kan udah malam nih, emang kamu nggak capek gitu. Lagian besok kan kita kuliah jadi mending kamu pulang dan istirahat ya sayang. Biar nanti kamu nggak terlambat lagi." Ucapku sambil mendorong halus Zaky keluar untuk pulang."Jadi kamu ngusir nih ceritanya." Ucapnya dengan menyindir ku karena mengusir nya secara halus."Eh, bukan gitu maksudku." Jawabku."Ya udah, aku pulang saja, kamu langsung istirahat ya kan kamu baru pulang dari rumah orang tua kamu. Aku paham kok, pasti kamu lagi capek-capek nya ya." Jawabnya sambil tersenyum manis."Aku pulang dulu ya. Besok aku jemput kamu seperti biasa. Assalamualaikum." Pamit nya padaku sambil mencubit hidungku. Dia langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya.Setelah dia pergi aku langsung mengunci pintu kamarku dan langsung membanting kan tubuhku diatas kasur karena benar apa kata Zaky, seharian ini aku beneran sib
Aku pun mengiyakan ajakannya. Kami pun langsung pergi untuk makan siang.Dan ternyata dia mengajakku ke sebuah cafe yang tidak jauh dari kampus."Kamu mau pesan apa?" Tanyanya."Bebas, terserah aja. Mau disamain juga gapapa." Jawabku."Kalau minum nya? Sama juga?" Tanyanya."Ya, samain aja." Jawabku dengan singkat."Mbak aku pesan menu pasangan ya." Pesannya pada pelayan.Aku terkejut ternyata disini ada menu khusus pasangan juga."Kamu kenapa? Kok kayak yang bete gitu sih?ada masalah?" Tanyanya padaku yang dari tadi hanya terdiam dan menjawab apapun dengan singkat dan terserah."Gapapa kok, aku cuma nggak enak badan aja." Jawabku dengan suara agak lemas."Kok kamu nggak bilang sih, kalau kamu lagi sakit?" Udah kalau gitu take away aja ya. Kita makan di kosan kamu aja ya
POV zakyDimalam saat kamu sakit, kamu meminta ku untuk menemani mu sampai kau tertidur. Karena kau tak biasa tidur atau menginap di rumah asing.Dihatiku ada rasa senang dan ada rasa khawatir. Rasa senang akhirnya aku bisa merasakan menikmati malam dengan kamu disampingku.Merasa khawatir karena aku juga seorang pria, aku takut ada rasa ingin memilikimu seutuhnya.Tapi untungnya aku masih bisa menahan nya. Saat kau tertidur. Aku berniat keluar dari kamar. Dan tidur di kamar yang lain. Tapi aku berpikir lebih baik aku menemanimu, karena aku takut kamu terbangun dan membutuhkan sesuatu, secara kamu kan sedang sakit.Jadi aku putuskan untuk tidur di sofa.Saat kamu tertidur mataku tak hentinya terus memandangimu."Ternyata aku punya pacar yang tangguh juga ya, saat dia sedang sakit, tak sedikitpun berpikir untuk memberitahu orang
POV MeccaSaat aku terbangun aku terkejut."Ini sudah jam berapa?" Tanyaku pada diri sendiri. Lalu aku bangkit dari tempat tidur dan menoleh ke jam dinding."Astaga, ini sudah jam 9, kenapa Zaky nggak bangunin aku, apa dia sudah berangkat kuliah, dan meninggalkan aku disini."gerutu kuTak berapa ada suara pintu terbuka, dan saat aku melihat ternyata itu Zaky. Ternyata dia juga tidak berangkat kuliah. Ini nggak benar, kenapa dia juga ikutan nggak kuliah.Dia datang dengan membawa nampan yang berisi 2 porsi makanan untuk kita sarapan."Kamu sudah bangun ya?" Tanyanya"Jam berapa ini?" Tanyaku."Sekarang jam 9 pagi, sayang." Jawabnya"Kenapa kamu nggak bangunin aku sih, aku kan jadi nggak kuliah kan." Jawabku nya dengan nada sedikit kesal karena aku nggak masuk kuliah.