Share

Bab 6 menyatakan cinta

Kami pun langsung tancap gas. Dan lebih terkejut dia tidak mengajakku ke restoran melainkan ke sebuah rumah mewah. 

"Kok kesini?ini rumah siapa?" Tanyaku

" Ini rumahku" jawabnya dan mataku langsung terbelalak tak percaya.

"Kamu bercanda kan, sejak kapan kamu tinggal disini. Ya aku memang belum pernah ke rumahmu, karena selalu kamu yang ke kosan aku kalo kita ada tugas apapun. Dan sekarang kamu mengajakku kesini dan bilang ini rumahmu." Jelasku

"Sudah masuk dulu nanti aku jelaskan di dalam." Ucapnya dan kami pun langsung masuk ke dalam rumah.

"Jadi aku selama ini aku, menutupi identitas ku. Aku ingin punya teman yang mau menerima aku apa adanya bukan karena materi ku." 

"Oleh karena itu aku merahasiakan nya, lalu sekarang aku ingin kamu tau aku yang sebenarnya. Karena aku pikir kamu berbeda dengan orang-orang diluar sana."

"Makanya sekarang aku memberanikan diri untuk terbuka padamu Mecca, dan berharap kamu paham dengan apa yang aku jelaskan." 

"Silahkan duduk nona." Ucapnya sambil menggerakan kursi untuk diduduki.

"Ini semuanya aku siapkan khusus untukmu nona Mecca." Ucapnya.

"Terimakasih." Jawabku dengan gugup.

"Ini kamu makan yang banyak, aku yakin kamu pasti suka." Ucapnya sambil menyodorkan makanan nya.

Kami pun memakan makanan yang sudah disiapkan Zaky. 

"Gimana? Enak? Ini aku yang masak loh." Ucapnya

Ya ampun, ini benar-benar enak banget, berbakat banget dia masak, tapi apa benar dia yang memasaknya. Aku tak percaya ini. Pikirku

"Ya, enak kok ini makanan paling enak yang pernah aku makan. Dan aku sangat menyukainya." Jawabku

"Baguslah kalau kamu menyukai nya. Aku sangat bersusah payah memasak semua ini." Jelasnya

Lalu tiba-tiba dia beranjak dari kursinya. Dan berdiri setengah berdiri seperti seolah-olah akan menyatakan cinta.

Apakah dia akan menyatakan cinta nya padaku. Aku harus jawab apa.

Dia pun memegang tanganku dan mencium punggung tangan ku.

"Mecca, aku suka sama kamu, kamu mau kan jadi pacarku." Jleb ternyata benar dia menyatakan cinta nya padaku.

" Aku… aku mau kok jadi pacarmu, tapi kamu jangan pernah berpikir aku mau Nerima kamu karena materi yang kamu punya ya, sebenarnya aku juga sudah ada rasa sudah agak lama juga sih, tapi aku pendam soalnya aku kan seorang cewek mana mungkin cewek yang ngungkapin dulu perasaannya." Jawabku.

Dia pun melompat kegirangan karena aku menerima cintanya.

"Terimakasih, terimakasih kamu mau jadi pacarku." Ucapnya dengan kegirangan sambil terus menerus mencium kedua punggung tangan ku.

Setelah makan malam selesai, dia mengantarkan aku pulang dengan mobilnya.

Lalu setelah sampai di depan pintu kosan aku, dia pergi pulang namun saat aku hendak masuk dia langsung memanggil ku kembali saat aku hendak berbalik, cup…

Dia mencium keningku dan mengucapkan

"Selamat malam sayang, mimpi indah ya sayang." Ucap nya yang membuat hatiku berbunga-bunga.

Aku langsung tersenyum dengan muka yang memerah dan aku langsung berlari menuju kamar kosan aku karena malu.

Hidupku rasanya indah seperti layaknya sepasang kekasih yang sedang mabuk cinta.

"Akhirnya, aku pacaran juga dengan nya, aku nggak menyangka dia juga suka ma aku."

"Hmmmm, aku nggak nyangka ternyata Zaky adalah anak dari seorang konglomerat. Rumah nya aja Segede istana. Tapi sayang dia hidup sendiri, rasanya pasti kesepian sekali, aku juga yang baru beberapa bulan hidup di kosan udah kesepian, apalagi dia yang dari SMA sudah hidup mandiri jauh dari orang tua." 

"Aku jadi teringat mama dan papa deh, lagi ngapain ya mereka." Ucapku.

Saat aku hendak menelpon orang tua ku di Bandung aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 22.00.

"Ternyata sudah malam, nggak mungkin kan aku harus menelpon mereka, nanti mereka pikir ada apa-apa lagi dengan ku."

Aku pun mengurungkan niat untuk menelpon mama dan papa.

"Ya besok aja lagi, pasti mereka udah pada tidur, aku juga mau tidur juga akh." 

"Hoooaammm, ngantuk banget."

Saat aku hendak menutup mata tiba-tiba suara hp ku berbunyi.

Kring...kring...kring…

"Siapa sih malam-malam gini nelpon?" Ucapku sambil melihat layar hp, dan ternyata yang menelepon itu Zaky.

"Ekh, kamu ky, ada apa?" Tanyaku.

"Kenapa? Emang aku nggak boleh gitu nelpon pacar aku sendiri." Tanyanya.

Sontak aku terkejut. Oh ya aku lupa tadi kan kita udah jadian. Dan sekarang dia itu pacarku.

"Oh ya gapapa sih, cuma kaget aja, nggak biasanya malam-malam ada yang nelpon terus baru saja aku mau tidur, udah ngantuk banget ni mata. Ekh tiba-tiba ada suara hp." Jelasku

"Oh jadi aku ganggu nih, cerita nya." Ucapnya.

"Oh bukan gitu, nggak ganggu kok, kan tadi aku bilang aku belum terbiasa saja, kok kamu jadi sensi sih.." jelasku

"Ya udah kalo kamu udah ngantuk tidur aja lagi, aku menelepon cuma mau bilang aku udah sampai rumah, kamu lanjut aja tidur nya, selamat malam sayang." Ucapnya

"Malam juga." Jawabku.

"Kok ada yang kurang ya." Ucapnya

Aku bingung apanya yang kurang.

"Oh ya malam juga sayang." Jawabku kembali. Aku pun langsung mematikan handphone ku. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status