Share

27. Masih Berduka

       Adisty pingsan, melihat jasad sang ayah untuk yang terakhir kalinya pasti tidak semua kuat. Apalagi Adisty sangat dekat dengan ayahnya itu. Adisty merasa setengah nyawanya di cabut paksa.

"Sayang." Fajar berbisik guna menyadarkan Adisty namun dalam mata yang terpejam itu, hanya ada air mata yang mengalir.

Fajar memangku Adisty, membawanya ke tempat nyaman dan mulai membantunya agar sadar.

"Ini, pake kayu putih." kata Rahma, tetangga Adisty yang ikut mengantarkan Waldi ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Fajar mengambilnya."Makasih, bu." gumamnya lalu mulai mengusap kepala Adisty seraya mendekatkan kayu putih ke hidung Adisty.

"Dis, bangun. Kuat, sayang." Fajar terlihat begitu sedih, khawatir.

Rahma melonggarkan ikat pinggang Adisty. Siapa tahu itu membantu agar Adisty cepat sadar. Rahma memijat jempol kaki Adisty yang terasa dingin.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status