Share

28. Kehancuran Fajar

"Ini rumahnya? Ya ampun, baiknya papa kamu, nak." Wulan mengusap bahu Fajar dengan penuh haru bahagia.

"Papa emang luar biasa, bu." balas Fajar dengan senyum senang.

"Sekarang di mana papa kamu? Ibu mau banyak banget bilang makasih karena sudah banyak membantu."

"Papa ya gitu, kabur - kaburan—aduh!" pekik Fajar saat mendapat cubitan dari Adisty.

"Ngaco, papa kamu kerja bukan kabur - kaburan." Adisty terlihat serius membuat Fajar terkekeh pelan.

"Ya maksudnya gitu, kerjanya ga bisa diem." ralat Fajar di akhiri cengiran.

"Kapan - kapan, apa papa kamu mau makan malam sama kita?" Wulan terlihat berharap.

"Boleh dong, bu, sebentar lagi kita jadi keluarga." Fajar mengedipkan sebelah matanya ke arah Adisty.

"Haduh, kalian udah mau serius aja." Wulan berseru bahagia, mencolek lengan Adisty sebagai godaan.

"Apa ih, Fajar ngac

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status