Share

Berusaha mengejar kesempatan kedua

Perasaan Bu Jannah hancur tak karuan. Putra kebanggaan yang dulu dia manjakan dengan sepenuh hati kini malah tega menyakiti dirinya. Rasanya perih. Seluruh tulang Bu Jannah bagai dipaksa lepas satu per satu.

"Kamu jahat sama Ibu, Bian!" lirih Bu Jannah menangis.

Di kamar sebelah, Bian menutup telinganya dengan bantal. Kesal sekali rasanya, mendengar tangisan sang Ibu yang menurutnya sangat menganggu.

"Argghhh!! Ibu bisa diem nggak, sih? Berisik!!!" bentak Bian sembari memukul dinding pembatas antara kamarnya dan kamar sang Ibu.

Tak berselang lama, suara tangis itu perlahan reda. Bian menghela napas lega lalu tertidur tanpa rasa bersalah.

*

"Bian... tolong bersihkan Ibu dulu ya, Nak! Ibu benar-benar udah nggak nyaman," pinta Bu Jannah memelas saat kepala Bian menyembul di depan pintu kamarnya.

"Makanya, Ibu cepat sembuh, dong! Biar Ibu nggak nyusahin Bian lagi," ucap Bian ketus sembari masuk ke dalam kamar sang Ibu.

"Maafkan Ibu!" Bu Jannah tertunduk. Ia pasrah saja ketika Bian mulai m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status