Share

Pertengkaran Bian dan Salma

"Wa, jangan bilang begitu, Sayang! Tolong maafkan aku! Aku menyesal sudah menyakiti hati kamu."

"Simpan penyesalan itu untuk diri kamu sendiri, Mas!" balas Najwa datar.

Najwa berbalik. Hendak masuk ke rumah, namun Bian menahan pergelangan tangannya.

"Apa lagi?" tanya Najwa jengah dengan gangguan yang terus diberikan Bian.

"Ehmm... mobil itu, punya siapa?" Bian menunjuk Pajero putih yang terparkir manis di depan rumah.

"Oh, itu mobilku," jawab Najwa sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Kamu beli cash atau kredit, Wa?"

"Alhamdulillah, cash."

Degh!

Bola mata Bian nyaris menggelinding keluar saat mendengar jawaban Najwa. Cash? Benarkah? Jadi, sebenarnya, berapa banyak uang yang dimiliki Najwa?

"Ka-kamu serius, Wa?"

Najwa memutar bola matanya malas. "Apa menurut kamu, aku bercanda, Mas?"

"Dapat uang darimana, kamu?"

"Tentu saja dari hasil panen sawah dan kebun peninggalan Kakekku."

Lelaki itu tertegun. Ditatapnya Najwa dan mobil Pajero itu secara bergantian. Dia masih tak percaya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status