Ada yang cemburu nih😂
Bab 274Tatang memarkirkan mobilnya tepat di halaman rumah sang majikan. Sumi yang tadinya bersantai di dalam kamar tampak keluar karena wanita itu mengira seseorang yang baru saja pulang adalah Siti.Seharusnya di jam segini wanita itu telah pulang bersama dengan anaknya. Tapi begitu dia menengok dan memastikan ternyata dugaannya salah besar.Tatang pulang sendirian.Bi Yati yang juga ikut keluar dari kamar merasa heran."Mang, kok pulang sendiri? Mbak Siti mana?"Sumi mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan berharap wanita yang dicarinya itu ada di dalam mobil. Tapi nyatanya tak ada sama sekali.Tatang menghela napas berat. "Siti ada di rumah sakit," ujarnya.Mata kedua wanita itu kini tampak membulat dengan sempurna ketika mendengar perkataan Tatang. Bukan hanya merasa terkejut tapi juga khawatir karena wanita itu memang akhir-akhir ini terlihat lemas."Apa? Mbak Siti kenapa, Mang?!"Tak bisa dipungkiri mereka semua merasa sangat terkejut. Sumi juga takut jika ada sesuatu yang m
Bab 275Mata Siti terlihat menggila dengan sempurna ketika melihat sosok pria yang berdiri tepat di seberang jalan itu. Tubuhnya kini bergetar ketakutan terus saja menatapnya dengan tajam. Bahkan Siti juga bisa melihat dengan jelas pria itu tampak menyeringai ketika melihat ekspresi wajah penuh ketakutan kini menyebar.Jantung Siti berdetak semakin kencang, rasa takut telah berhasil membuatnya menggenggam erat tangan anaknya sambil membeku.Putri yang melihat ibunya bertingkah aneh kini tampak mengerutkan keningnya."Ibu," panggilnya.Tapi Siti tak kunjung menjawab. Wanita itu masih fokus menatap pria di seberang jalan sana.Putri lantas menyentuh tangan ibunya. Saat dia melihat wanita itu tampak ketakutan, Putri juga ikut merasa penasaran."Bu! Ibu, kenapa?"Siti yang sadar sontak langsung menarik tangan anaknya dan berniat masuk kembali ke rumah sakit.Tapi berhubung kondisi anaknya yang tak stabil membuat wanita itu cukup kesulitan.Dalam ketakutannya tiba-tiba ada seseorang yang m
Bab 276Tak perlu waktu lama mereka telah sampai di depan rumah. Handi keluar lebih dulu dan membantu istrinya karena pria itu takut jika sesuatu yang buruk menimpanya.Sedangkan Tatang kini tampak membantu Putri karena gadis kecil itu memang belum bisa berjalan sendiri dengan keadaan pergelangan kaki yang sakit.Handi membuka pintu mobil. Pria itu hendak meraih tangan istrinya. Tapi Siti dengan cepat langsung menolak sambil menggelengkan kepalanya."Aku bisa sendiri, Mas."Handi merasa cukup kaget, Kenapa wanita ini tiba-tiba bersikap aneh?Meski merasa begitu, dia tak ingin memperdebatkan sesuatu yang tak penting sama sekali."Mas tahu kalau kamu pasti bisa berjalan sendiri dengan baik, Ti. Tapi setidaknya biarkan aku jadi suami yang baik."Siti hanya bisa diam setelah mendengar penuturan suaminya. Wanita itu membiarkan suaminya memapahnya hingga masuk ke dalam rumah.Ternyata Sumi dan Bi Yati sudah memesan beberapa makanan sebagai penyambutan atas berita baik mengenai kehamilan Sit
Bab 277Siti masih diam karena wanita itu juga belum terlalu yakin tentang sosok pria yang sempat dilihatnya di seberang jalan tadi.Tapi entah mengapa firasatnya mengatakan bahwa pria yang dilihatnya itu memang mantan suaminya.Mau tak mau dia juga harus menjelaskan semuanya pada Handi karena tak ingin pria itu terus saja merasa khawatir padanya.Siti meremas jemarinya perlahan sebelum pada akhirnya wanita itu memberanikan diri untuk mendongakkan kepalanya dan menatap lekat sang suami."Mas, sebenarnya saat aku sudah berada di luar rumah sakit tadi ... aku sempat melihat seseorang yang sangat mirip dengan Adi."Handi tampak membelalakkan matanya setelah mendengar penjelasan dari istrinya."Apa kamu yakin?"Siti menganggukkan kepalanya meski wanita itu sebenarnya merasa sedikit ragu."Aku memang nggak terlalu yakin, Mas. Dia menggunakan pakaian yang sangat tertutup dan bahkan wajahnya juga sulit dikenali. Tapi dari postur tubuhnya serta tatapan matanya yang tajam, aku yakin kalau dia
Bab 278Adi menghela nafas perlahan setelah mendapatkan pertanyaan dari Eva karena saat ini isu kepalanya bahkan terus berputar setelah mendapatkan kabar tentang mantan istrinya yang hamil."Boro-boro mikirin rencana baru, Va. Kepalaku sekarang rasanya sakit!"Eva yang mendengar hal itu tentu saja merasa heran sekaligus penasaran. Tapi ada rasa kesal yang justru membuatnya jauh lebih marah karena Adi telah lalai dengan janjinya sendiri."Jangan egois, Di! Kamu sendiri yang bilang padaku akan merencanakannya, bukan?"Eva tak ingin mendapatkan alasan lagi karena dia tak sabar untuk menyaksikan kehancuran sepupunya. Bagaimanapun juga dia tak akan menyerah sama sekali sebelum benar-benar bisa membuat hidup sepupunya itu jauh lebih berantakan dan Siti mengemis sambil berlutut di hadapannya.Adi mengusap wajahnya dengan kasar. Eva tak sabaran dan wanita itu sangat keras kepala."Kamu tahu nggak berita terbaru mengenai Siti, hah? Dia sekarang sedang hamil!"Mata Eva seketika membulat dengan
Bab 279Siti terbangun ketika wanita itu merasa sedikit lapar. Dia mengedipkan matanya beberapa kali sebelum kesadarannya boleh sepenuhnya.Entah berapa lama dia tertidur, tapi tubuhnya kini terasa jauh lebih enteng dan juga bertenaga dari sebelumnya.Pandangan matanya beralih menatap ke arah jam dinding dan ternyata dia telah tertidur selama 2 jam lamanya.Perlahan wanita itu lantas bangun dan duduk di sisi ranjang. Suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi telah berhasil membuatnya tertarik. Dari balik pintu sana terlihat siluet seorang pria berdiri di bawah shower yang mengalir.Siti tertegun sejenak ketika wanita itu tiba-tiba membayangkan tubuh suaminya tanpa sehelai benang pun. Pipinya mulai merona dan dia merasa malu secara bersamaan ketika mengingat malam-malam panas serta intim pernah dihabiskannya bersama dengan sang suami tercinta.Tanpa sadar shower kini telah dimatikan dan sosok pria menyembul dari balik pintu dengan handuk kecil yang melilit tepat di pinggangnya.
Bab 280Selama beberapa hari ini, Siti sengaja berada di rumah dan semua orang mencoba untuk mencegah wanita itu melakukan hal berat.Untungnya Siti menurut dan terlalu banyak bertanya. Wanita itu justru merasa senang karena mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya.Tapi masih ada pikiran janggal di dalam kepalanya ketika wanita itu kembali mengingat momen saat dia berada di rumah sakit dan sempat melihat sosok pria yang sangat mirip dengan mantan suaminya.Perasaan itu kembali membuatnya merasa gelisah dan Siti dilanda rasa cemas setiap kali wanita itu tertidur. Tak jarang dia mengalami mimpi buruk dan berakhir harus terbangun di malam hari dengan nafas terengah-engah karena ketakutan.Untungnya sang suami membantunya dengan baik dan pria itu langsung memeluk erat Siti.Pagi ini, Siti kembali beraktifitas dan ikut membantu untuk menyiapkan sarapan karena wanita itu merasa jauh lebih sehat dari biasanya. Dia juga tak suka berdiam diri di dalam kamar. Sekali dia memang berm
Bab 281Putri menganggukan kepalanya dengan cepat. "Iya, Yah. Tapi siapa yang nemenin Putri ke kebun binatang nanti?"Gadis kecil itu tentu saja paham akan kondisi ibunya yang saat ini tak diperbolehkan untuk pergi terlalu jauh. Siti juga jauh lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah dan wanita itu menyerahkan semua pekerjaan berat pada Sumi atau Bi Yati.Siti yang baru saja selesai memasak itu lantas melepas celemeknya dan membawa hasil masakannya ke ruang makan. Dia meletakkannya perlahan ke atas meja dan berbalik menatap lekat putrinya."Ibu bisa temenin, kok."Handi menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Kamu di rumah aja, Ti. Biar Mas aja."Siti mengerutkan keningnya karena wanita itu tahu dengan jelas bahwa suaminya juga bekerja dan pastinya pria itu disibukkan oleh berbagai macam pekerjaan di kantor."Tapi Mas pasti punya pekerjaan di kantor, kan? Menemani Putri sama saja mengabaikan pekerjaan kantor dan para karyawan pasti akan mempertanyakan alasan atasan mereka sela