Share

Bab 142. Hadiah Untuk Alea

Penulis: Irana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-26 22:56:09

Setelah momen emosional itu, Juno tetap berada di sisi Alea. Ia memutuskan membatalkan semua jadwal hari itu, bahkan rapat penting yang dijadwalkan dengan investor asing. Baginya, tak ada yang lebih penting dari istrinya dan anak mereka yang baru tumbuh di rahim Alea. Dunia luar seakan tak berarti apa-apa dibandingkan dengan keajaiban kecil yang kini bersemayam dalam tubuh istrinya.

Ia sangat bahagia, bahkan beberapa kali meneteskan air mata. Seorang Juno menangis.

Hari itu, ruangan rawat inap Alea disulap menjadi tempat penuh kasih. Juno memanggil perawat untuk mengganti bantal dengan yang lebih empuk, menyalakan diffuser aromaterapi, dan menyuapi Alea makanan hangat yang dipesannya dari luar.

“Sebentar lagi kita periksa ke dokter kandungan yang paling bagus di rumah sakit ini. Aku mau pastikan kamu dan bayi kita sehat,” ucap Juno sambil menyendokkan sup ke mulut Alea.

Alea tersenyum samar, perasaannya masih belum stabil. Kadang ia merasa marah, lalu sedih, lalu bahagia tanpa sebab.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mutaharotin Rotin
laaannjjuut thor ......
goodnovel comment avatar
Irana
Maaf ada typo, kakaknya Giska itu Doni bukan James hehe
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
duh..para calon ayah.. semangat berjuang yaaa . wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 145. Membuka Pikiran

    Giska menghela napas panjang, lalu melangkah mendekati tempat tidur sambil melipat tangan di dada. Matanya menatap Adrian yang masih fokus mengetik sesuatu di layar laptopnya."Mas," panggilnya dengan nada menggoda."Hmm?" Adrian menjawab tanpa menoleh. "Sebentar, Sayang. Ini tinggal sedikit lagi. Urusan kantor tadi sempat tertunda dari tiga hari yang lalu." Giska mengetuk lantai dengan ujung kakinya yang halus. "Mas Adrian. Sayang." Suaminya masih belum menoleh. Giska mendengus jengkel.Dengan kesal, Giska akhirnya naik ke atas tempat tidur, mendekat, lalu dengan satu sentakan, ia tutup layar laptop suaminya. "Cukup. Urusan kantor kamu bisa tunggu. Tapi aku? Aku istri sahmu sekarang. Malam ini malam pertama kita. Apa kamu benar-benar mau menghabiskan malam pertama kita bersama... laptop?"Adrian mengerjap, barulah ia sadar bahwa istrinya tengah berdiri di hadapannya... mengenakan lingerie merah yang menempel begitu pas di tubuhnya. Rambut Giska masih sedikit basah, menambah kesan s

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 144. Tangisan Bumil

    "Om jangan bercanda. Om nggak mungkin sama dia ..." Alea, keponakannya itu tampak terkejut dengan ucapan pamannya. Ia pikir James hanya bercanda. Tapi lelaki itu terlihat serius dengan kata-katanya."Om serius. Dia wanita yang ingin Om nikahi."Alea mendekati pamannya dan menatap lelaki itu dengan tajam. "Om jangan main-main. Om bisa menikah sama wanita lain, tapi jangan wanita ini, Om. Wanita ini wanita yang bisa tidur dengan siapa saja. Wanita ini ... Wanita murahan!" sentak Alea yang membuat Linda mendongak dan menatap mantan sahabatnya itu."Lea! Jangan berkata seperti itu pada Linda!"Bentakan James pada istrinya, membuat Juno sakit hati dan lelaki dewasa itu pun berdiri di depan James. "Jangan berani, kamu bentak istriku!"Juno menatap James dengan tajam. Suasana pun berubah menjadi tegang."Linda, bilang sama aku. Kamu mau apa? Kamu butuh uang? Atau apa? Aku akan berikan, tapi jauhi pamanku. Jangan dekati dia," ujar Alea sinis."Alea, aku mencintai pamanmu. Aku ..." lirih Linda

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 143. Calon Istri James

    Alea memandangi Giska yang tampak anggun di pelaminan. Sosok sahabatnya itu terlihat jauh lebih dewasa kini. Giska bukan lagi perempuan yang dipenuhi keraguan dan luka. Hari ini, dia adalah pengantin yang bahagia, yang yakin pada pilihannya. Dan Adrian, yang berdiri gagah di sampingnya, tak kalah bahagia. Sorot matanya penuh harap dan tanggung jawab."Giska dan Pak Adrian sangat cocok!" seru Alea senang."Iya, mereka memang cocok, Sayang." Juno menimpali ucapan istrinya. Ia ikut bahagia melihat orang kepercayaan yang sudah seperti saudaranya sendiri, sudah menemukan tambatan hati.Pernikahan yang digelar secara terbatas itu berlangsung hangat dan intim. Hanya keluarga dekat, sahabat-sahabat terpilih, serta beberapa rekan kerja yang diundang. Tidak ada pesta besar. Tidak ada dekorasi megah. Namun, justru kesederhanaan itu yang membuat segalanya terasa begitu tulus.Alea duduk di kursi undangan bersama Juno. Mereka sempat berdiri di barisan depan untuk mengucapkan selamat dan memeluk Gi

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 142. Hadiah Untuk Alea

    Setelah momen emosional itu, Juno tetap berada di sisi Alea. Ia memutuskan membatalkan semua jadwal hari itu, bahkan rapat penting yang dijadwalkan dengan investor asing. Baginya, tak ada yang lebih penting dari istrinya dan anak mereka yang baru tumbuh di rahim Alea. Dunia luar seakan tak berarti apa-apa dibandingkan dengan keajaiban kecil yang kini bersemayam dalam tubuh istrinya.Ia sangat bahagia, bahkan beberapa kali meneteskan air mata. Seorang Juno menangis. Hari itu, ruangan rawat inap Alea disulap menjadi tempat penuh kasih. Juno memanggil perawat untuk mengganti bantal dengan yang lebih empuk, menyalakan diffuser aromaterapi, dan menyuapi Alea makanan hangat yang dipesannya dari luar.“Sebentar lagi kita periksa ke dokter kandungan yang paling bagus di rumah sakit ini. Aku mau pastikan kamu dan bayi kita sehat,” ucap Juno sambil menyendokkan sup ke mulut Alea.Alea tersenyum samar, perasaannya masih belum stabil. Kadang ia merasa marah, lalu sedih, lalu bahagia tanpa sebab.

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 141. Alea Hamil

    Perutnya keroncongan, tapi lebih dari itu—entah mengapa, dia benar-benar ingin makan soto. Yang hangat, gurih, dan berkuah. Bukan makanan instan, bukan makanan sisa atau junk food. Tapi soto yang benar-benar baru dimasak dan beraroma segar. Perutnya terasa nikmat, saat membayangkan soto itu."Lapar."Alea mengerutkan dahi, bingung dengan hasrat makannya yang mendadak aneh. Tapi dorongan itu begitu kuat, hingga ia keluar dari kamar dan berjalan pelan menyusuri lorong rumah omnya yang masih jomblo itu."Om...," lirihnya pelan, mengetuk pintu kamar James yang gelap gulita.Beberapa detik kemudian, terdengar suara berat dan lelah dari dalam. “Hmm? Alea? Ada apa?"“Maaf ganggu... Tapi, aku... pengen banget makan soto,” bisik Alea dengan wajah yang malu-malu.Pintu kamar terbuka, menampilkan James yang masih mengenakan kaus lusuh dan celana tidur. Pria setengah baya itu menyipitkan mata, mencoba memahami permintaan keponakannya.“Soto?” gumam James, lalu melihat jam dinding. “Alea... Ini ja

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 140. Ucapan Terima kasih

    Khawatir pada Ghea yang belum pulang, padahal sudah lewat jam 11 malam. Membuat Martin tidak bisa diam saja dan menunggu di sana. Ia pun pergi dari depan gerbang rumah Ghea dan mencari keberadaan wanita itu. "Cih! Pulang juga dia. Sudah ku duga, dia itu gak ada effortnya sama sekali," gerutu Maya saat melihat mobil Martin bersama orangnya sudah pergi meninggalkan halaman depan rumah ini. Ia pikir, Martin sudah menyerah, makanya lelaki itu pergi begitu saja. Namun, Martin sebenarnya pergi untuk mencari Ghea. "Ngomong-ngomong ... Ghea pasti lembur lagi. Tapi ini sudah terlambat setengah jam." Maya memandangi jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 11 malam dan ia mulai bertanya-tanya. "Apa Ghea baik-baik saja?" Wanita paruh baya itu mulai gelisah, kalau terjadi sesuatu pada putrinya. Dia berdoa, semoga putrinya baik-baik saja dan sedang dalam perjalanan pulang. Siapa sangka, dalam pencariannya, Martin melihat Giska diganggu oleh dua orang pria di jalanan yang sepi. Martin lan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status