Share

Bab 158

Cafe pelangi berada tak jauh dari kantor Mas Yuda. Pagi ini terlihat masih sepi pengunjung. Hanya ada beberapa meja yang terisi dengan sepotong roti bakar isi dan segelas kopi diatasnya. Menu sarapan terfavorite di cafe ini. Beberapa kali Mas Yuda pernah mengajakku ke sini.

Aku melangkah masuk melewati pintu kaca. Mataku menyisir ruangan mencari keberadaan Elkan. Namun sepertinya dia belum datang.

"Ehm ..., sedang menunggu seseorang?"

Aku terlonjak dan menoleh ke belakang. Ternyata Elkan sudah berada di belakangku.

"Svģvgungguh aku tersanjung seorang wanita cantik mengajakku bertemu di pagi hari ini." Elkan terkekeh menggodaku.

"Apaan, sih!" Aku memutar malas bola mataku.

"Yuk, duduk di sana aja!" ajakku seraya menunjuk sebuah meja yang berada di sudut ruangan.

Kami duduk saling berhadapan. Seorang pelayan datang hendak menuliskan pesanan kami.

"Aku teh hangat dan kentang goreng aja," ujarku.

"Aku kopi pahit dan roti bakar selai kacang," tambah Elkan.

Pelayan itu pergi setel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rifai
ruwet ruwet,muter muter seperti indomie. silahkan yang lanjut.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status