Share

Bab 43

"Baaang, Bang Adam!" Kak Lina tergopoh-gopoh menghampiri.

"Kemana aja, Bang? Sejak Ibu kritis, Abang nggak pulang," tegur Kak Lina.

"Apaaa? Ibu kritiis? Sekarang Ibu dimana?" tanyanya.

"Ibu dirawat di rumah sakit sentosa, Bang," sahut Kak Lina.

"Apaa? Itu rumah sakit mahal. Kenapa kalian bawa ibu ke sana? Nanti aku juga yang bayar. Menyusahkan saja!" hardiknya.

Astaga Bang Adam!

"Bu ... bukan itu ...." Kak Lina tampak gemetar karena terkejut. Baru kali ini Bang Adam membentaknya.

"Halaah! Sudah, sudah ...!" Masih dengan emosi, kakak iparku itu pergi meninggalkan kami.

"Salma .., bagaimana Raihan? Kami ikut prihatin." Kak Lina menghampiri dan memelukku.

Ah, rasanya rindu saat-saat seperti dulu. Saat Bang Irsan masih hidup, hubunganku dengan Kak Lina cukup baik.

"Raihan sepertinya ada yg culik, Kak. Mohon doanya ya, Kak. Agar anakku cepat ketemu." Aku kembali terisak.

'Aku akan bantu share foto-foto Raihan. Media sosial sangat membantu," ujar Kak Lina lagi.

"Makasih Kak Lin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
iya mantan pacar mu rekan bisnis mu itu kerja sama sopir nya Adam ..Adam kerja sama dgn bos nya dh masukin kepenjara dua2 nya
goodnovel comment avatar
Heny Nurjanah
Bagus Thor. bikin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status