Share

Benih-benih Kecemburuan

"Kamu baik-baik saja?" tanya Kendrick yang berubah lagi menjadi tampak berbicara santai dengannya. Nayara segera membalikkan tubuhnya ke arah Kendrick yang berdiri dibelakangnya dengan mengenakan pakaian yang agak berbeda dari sebelumnya.

Nayara mengerutkan keningnya, "Bapak ganti baju?" tanya Nayara.

"Iya, baju tadi kena kotorannya Loli!" jawabnya dengan mata yang menoleh ke sana kemari. Tangannya mencoba terus menerus merapikan pakaiannya.

Nayara mengangguk.

"Sudah siang Pak, kita ke kantor sekarang?" ajak Nayara seraya menyelendangkan tasnya ke bahu.

Kendrick menganggukkan kepalanya kemudian berjalan lebih dulu dari Nayara menuju pintu. Ketika dirinya membuka pintu ternyata Athaya sudah berada di luar rumah Kendrick dengan mengenakan pakaian yang berwarna senada dengan Nayara tanpa membuat janji terlebih dahulu.

"Pak Athaya?!" sapa Nayara yang agak sedikit terkejut akan keberadaan Athaya yang muncul tiba-tiba di depan halaman rumah Kendrick.

"Pagi!!!" sapa Athaya pada keduanya sambil melambaikan sebelah tangannya.

Nayara tersenyum.

"Ada apa kau kemari?" tanya Kendrick dengan ketus. Dia tak suka ketika melihat Nayara yang selalu tersenyum untuk Athaya.

"Aku hanya ingin menemui Nayara sebelum dia pergi ke kantor," ujar Athaya sambil memandang ke arah Nayara yang berdiri di samping Kendrick.

Nayara mengangkat kedua alisnya. Wajahnya bertanya namun bibirnya tidak.

"Ada apa?" tanya Kendrick yang seolah mewakili mulut Nayara.

"Aku hanya ingin memberikannya ini, sebagai tanda pertemanan antara aku dan dia!" terang Athaya yang menyerahkan sebuah kotak di dalam tas kertas merek branded pada Nayara.

"Apa ini?" tanya Nayara dengan mata yang menilik-nilik ke dalam isi tas di tangannya.

"Kau buka nanti saja, aku pergi dulu. Aku hanya ingin memberikan itu padamu, sampai jumpa!" pamitnya yang berjalan sambil melambaikan tangan ke arah Nayara tanpa melihat ke arah Kendrick.

Hal itu membuat Kendrick agak kesal akan sikap acuhnya Athaya terhadapnya. Ditambah rasa cemburunya ketika melihat Athaya memberikan Nayara sebuah hadiah dan dengan mudahnya membuat Nayara selalu tersenyum padanya.

Mata Kendrick mencelikkan kesal pada hadiah pemberian Athaya yang berada di tangan Nayara. Hadiah itu tampak dipegang hati-hati oleh Nayara dan membuat Kendrick semakin geram. Namun dia tak bisa meluapkan sesukanya.

Pasalnya, Nayara bukanlah siapa-siapa baginya. Hanya sekedar sekretaris dan asisten pribadinya saja. Dia tak memiliki hak penuh atas Nayara. Di tambah hatinya yang tak mau jujur pada dirinya sendiri, jika dirinya kini mulai menyukai Nayara karena sedikitnya memiliki kesamaan dengan mantan kekasihnya yang pergi itu.

***

Di kantor.

Nayara tengah fokus pada layar komputernya. Sedangkan Kendrick sedari tadi dari dalam ruangannya dia terus menerus memandangi Bayar tiada henti dan tiada bosannya. Hatinya tampak tak tenang ketika melihat hadiah pemberian dari Athaya yang berada di meja Nayara. Dia sendiri menjadi penasaran apa isi dari hadiah tersebut.

Di jam istirahat.

Nayara dihampiri oleh Randi, dia adalah karyawan yang berbeda divisi dengan Nayara. Randi tampak begitu tertarik terhadap Nayara semenjak masuk dan bekerja sebagai sekretaris Kendrick.

"Nay, kamu mau makan siang?" tanyanya yang bermula berbasa-basi. Randi berdiri di depan meja kerja Nayara dengan mengembangkan senyuman.

"Iya kak," jawab Nayara yang membuat Randi bersorak gembira di dalam hatinya. Namun ketika Nayara berdiri tiba-tiba saja telepon di atas meja Nayara berdering.

"Hall..."

"Oh, i-iya Pak, baik Pak!"

Nayara segera meletakkan kembali gagang telepon ketempatnya. Dengan tatapan wajah bersalah dia tersenyum.

"Maaf kak, aku dipanggil Pak Kendrick," terangnya dengan penuh rasa bersalah dan juga perasaa kesal. Padahal ini adalah jam makan siang. Di mana dirimu bisa beristirahat dan juga melakukan makan siang seperti karyawan lainnya.

Akan tetapi, lagi-lagi Kendrick membuatnya tak bisa memiliki waktu untuk beristirahat. Dengan segera Nayara berlari kecil masuk ke ruangan Kendrick dengan perasaan yang sangat kesal dan tangan yang sedari tadi dia kepal erat untuk meredam kekesalannya terhadap Kendrick. Si Bos yang mendominasi dirinya.

"Ada apa Pak?" tanya Nayara ketika sudah sampai di depan meja Kendrick. Nayara sebisa mungkin untuk menahan laparnya. Dia kemarin telat makan siang dan melewatkan jam makan malam karena sudah terlalu mengantuk karena pulang agak malam.Kini dirinya akan melewati jam makan siang lagi sepertinya.

"Kamu tolong bantu saya menyusun file untuk meeting besok siang, setelah itu kita makan siang bersama!" ucap Kendrick dengan perasaan bangga karena berhasil mengajak Nayara untuk makan siang.

Nanti?? Mendengar kata itu membuat Nayara menyeringai. Nanti berarti nanti sore, sebab data yang harus dikumpulkan untuk besok meeting sangat banyak. Padahal bisa dilakukan besok paginya.

Nayara menggelengkan kepala untuk menghilangkan pemikiran-pemikiran yang membuatnya semakin tak semangat bekerja.

"Baik Pak!" setuju Nayara dengan terpaksa. Dia pun segera menghampiri tumpukan berkas yang berada di atas meja. Dengan semangat yang agak kendor dia berusaha menyusun berkas itu. Dia tak bisa menolak Kendrick sama sekali.

Setengah jam kemudian, Kendrick tengah mendapatkan panggilan telepon, Nayara diam-diam mengirimi pesan pada temannya untuk dibelikan makanan sepulang mereka dari jam makan siang. Sebab dirinya sudah tak tahan lagi dengan rasa lapar yang menderanya saat ini.

Selain bos yang tak berperasaan. Nayara mencap Kendrick sebagai bos bagai robot yang tak pernah sedikit pun merasakan lapar apalagi lelah seperti manusia lainnya. Hal yang dilakukan Kendrick adalah kerja dan terus bekerja tanpa mengenal lelah apalagi rasa lapar.

Usai menerima telepon Kendrick tampak gembira sekali. Dia tampak tersenyum-senyum sendirian yang sesekali menatap layar ponselnya. Melihat momen yang agak sedikit mengherankan, Bayar berinisiatif untuk bertanya.

"Bapak kenapa? Ada apa?" tanyanya dengan nada yang agak ragu. Dia takut dicecar oleh Kendrick karena telah mengajukan pertanyaan seperti itu. Namun mau bagaimana lagi. Dia sendiri juga penasaran dengan apa yang telah terjadi.

Kendrick membalikkan tubuhnya ke arah Nayara. Kemudian dia tersenyum dengan lepas nya pada Nayara. Padahal sebelumnya, dia tak pernah melakukan hal tersebut pada siapapun apalagi pada karyawannya. Kendrick termasuk salah satu orang yang selalu menjaga imejnya sendiri ketika di depan orang.

"Proyek yang kemarin, menang Nay," ucapnya dengan tangannya menepuk kedua lengan tangan Nayara dengan sadarnya.

Mendengar hal itu Nayara pun ikut senang. Sebab itu hal pertama yang dilakukan dirinya. Dirinya cukup bangga dengan dirinya sendiri sebab, dirinya pernah berpresentasi saat itu.

"Selamat ya Pak!" seru Nayara memberikannya ucapan pada bosnya.

"Oh ya Nay, kamu beritahu karyawan yang lain, yang kemarin bantuin kita nyiapin proposal tender itu, kalau saya akan merayakan kemenangan ini!" ucapnya dengan penuh semangat.

"Ada perayaan Pak?" tanya Nayara memastikan.

"Iya!" angguknya.

Pikiran Nayara langsung tertuju pada perayaan acara makan-makan gratis karena perutnya yang saat ini belum diisi karena harus melulu melakukan pekerjaan yang diperintahkan Kendrick.

Jarum jam dinding yang tertempel di dinding ruang kerja Kendrick sudah menunjukkan pada angka tiga. Namun Nayara masih di tahan oleh Kendrick untuk tetap berada di dalam ruangannya dan tak diperbolehkannya untuk keluar dari ruangannya.

"Pak! Saya sudah selesai!" ucap Nayara dengan nada rendah. Bukan hanya karena lemas belum makan seharian namun juga karena dirinya sudah terlalu bosan dan kesal beberapa jam berada di dalam sana. Tanpa candaan mengobrol. Suasana di dalam sana tampak datar. Bukan tegang. Tampak dingin bukan angkuh.

"Ya sudah sekarang kita.."

Brukkk.....

Nayara jatuh pingsan. Kendrick yang melihat hal tersebut seketika wajah seriusnya berubah menjadi wajah yang penuh dengan kepanikan. Dia segera berlari ke arah tubuh Nayara yang tergeletak di lantai.

Tangannya menepuk-nepuk pipi Nayara dengan lembut. Wajahnya bersimburat kecemasan yang tiada tara. Dia tanpa pikir panjang segera menggendong Nayara dan membawanya keluar dari kantor untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Seluruh karyawan yang tengah fokus pada pekerjaannya melihat Kendrick, atasan mereka menggendong Nayara tampak begitu cemas dan segera menghampirinya untuk bertanya.

"Pak, Nayara kenapa?" tanya Aneu yang agak terlihat panik juga melihat Nayara yang tampak tak sadarkan diri.

"Cepat kamu hubungi pihak rumah sakit langganan perusahaan kita, katakan kalau saya segera datang bawa seorang pasien yang harus cepet-cepet butuh penanganan!" terang Kendrick yang kemudian berlalu meninggalkan Aneu yang terperangah melihat Kendrick tampak khawatir pada karyawan yang berada di gendongannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status