Share

Telat Makan Masuk Rumah Sakit

Di lorong rumah sakit Kendrick terlihat duduk menunduk dengan raut wajah yang khawatir. Dari arah lain Jennie yang seharusnya berada di kantor mendengar temannya dilarikan ke rumah sakit oleh Kendrick dia segera pergi meninggalkan pekerjaannya dan lebih memilih melihat keadaan Nayara.

"Pak! Nayara kenapa?" tanya Jennie dengan napas yang tersengal-sengal karena dia berlari dari parkiran mobil hingga kini hadir di depan Kendrick karena hatinya yang begitu khawatir terhadap Nayara.

Kendrick mengangkat wajahnya. Dia berdiri membetulkan pakaiannya yang sempat berantakan.

"Saya belum tahu dia kenapa, dokter masih di dalam," terang Kendrick yang berusaha tak terlihat panik oleh Jennie. Dia baru pertama kali ini merasakan rasa kawatir dan panik yang begitu berlebihan. Sebelumnya tak pernah dan tak pernah sama sekali peduli akan kesusahan orang lain.

Jennie menarik napas panjang sembari berdoa di dalam hatinya. Dia berharap jika temannya itu tak terluka ataupun sakit. Tak lama kemudian seorang dokter yang tak lain adalah Athaya keluar dari ruangan di mana Nayara sedang diperiksa.

"Gimana keadaannya?" tanya Kendrick yang langsung menyergap Athaya dengan tatapan yang masih saja khawatir. Jennie agak menjauhkan pandangannya. Dia agak tak biasa mendapati bosnya yang begitu tampak khawatir pada seorang karyawan. Terlebih lagi karyawan baru seperti Nayara.

Athaya yang tampak gagah memakai jas putih itu tersenyum tipis dengan menutupi setengah wajahnya yang tersenyum dengan telapak tangannya. Kemudian tangannya menepuk ke arah pundak kanan Kendrick.

"Kamu itu terlalu memporsir pekerjaan sampe-sampe gak ada waktu buat istirahat.."

"Terus? Dia kenapa? Sakit apa?"

Belum Athaya menyelesaikan kalimatnya Kendrick sudah mencecarnya dengan kalimat pertanyaan dengan wajah yang semakin cemas nan panik. Melihat Kendrick yang tampak semakin panik, Jennie itu secara otomatis dia ikut khawatir.

"Pak Athaya, Nayara sakit apa?" tanya Jennie yang membutuhkan kepastian.

Athaya lagi-lagi dia tersenyum dan nyaris tertawa.

"Dia itu kecapean. Kurang gizi. Kurang makan, katanya seharian kemarin dia belum makan karena sibuk ngurusin kerjaan!" terang Athaya.

Dia sedari tadi tertawa sendiri bukan tanpa alasan. Hanya saja melihat sahabatnya begitu tampak panik dan khawatir melihat karyawannya sakit, Nayara. Tampak sangat menggelikan bagi mata Athaya.

Sudah beberapa tahun ini dia melihat, sosok Kendrick yang selalu acuh dan tak pernah mau peduli dengan lingkungan sekitar. Dia pun terlalu sibuk mengurusi pekerjann yang di timpahkan kakeknya untuk dirinya.

Kendrick segera berlari ke dalam ruangan. Dia tak memperdulikan masih ada suster yang sedang menunggui Nayara disampingnya.

Melihat Kendrick yang bergerak cepat berlari masuk ke dalam ruangan Athaya dan Jennie pun ikut masuk kedalamnya.

"Ken, aku tahu kau sangat serius jika sudah bekerja. Tapi tidak untuk selamanya. Kau punya Nayara asisten, dia pun berhak istirahat. Bagimu istirahat tak penting, tapi bagi dia? Yang hanya seorang wanita kecil istirahat penting!" terang Athaya pada Kendrick yang berdiri dan terus menatap Nayara yang masih terbaring lemas di atas ranjang pesakitan.

"Saya... Gak apa-apa kok Pak!" ucap Nayara dengan suara parau. Dia tak jika keadaannya yang lemah dijadikan alasan oleh Kendrick untuk segera memecatnya.

"Pak, selama ini bapak bekerja dengan saya mungkin bisa bekerja dengan tanpa adanya istirahat. Tapi untuk Nayara yang baru pertama kali masuk ke dunia lingkungan kerja itu pasti sulit Pak," ujar Jennie yang merasa tak terima melihat Temannya diperlakukan semena-mena oleh atasannya sendiri.

Kendrick sontak kaget seketika mendengar ucapan dari mulut Jennie yang tak pernah tak biasa mencelanya sedikitpun. Namun kini hanya karena Nayara dia menjadi berani.

"Ya suruh siapa dia gak makan?!" dalih Kendrick. Dia agak canggung untuk memperlihatkan kekhawatirannya di depan Nayara.

"Bapak tuh mau kena RUU pekerja?" ancam Jennie.

"Udah... Udah... Aku gak apa-apa kok, aku cuman lemes aja. Lagian emang salah aku juga yang gak bisa nyempetin makan!" tutur Nayara. 

"Nay, lain kali kalau memang waktunya jam makan kamu minta izin aja sama dia, kamu tuh badan kecil jarang makan nanti bisa kena penyakit lagi..." imbuh Athaya yang kini tampak lebih perhatian dari pada Kendrick sebelumnya.

Nayara tersenyum. Dia merasa tersanjung mendapatkan perhatian dari seorang dokter tampan seperti Athaya.

Beda hal dengan Kendrick, dia mendelikkan matanya pada keduanya. Dia merasa kalah dari Athaya yang bebas memberikan perhatian pada Nayara. Karena dia sendiri adalah seorang pria yang selalu saja bisa membuat seorang wanita mudah tersipu yang kemudian menjadi jatuh cinta padanya.

Jennie menghela napas panjangnya. Dia merasa lega melihat Nayara ternyata baik-baik saja. Dia berjalan mendekati Bayar yang masih terbaring.

"Jen, kamu kapan pergi?" tanya Nayara yang berusaha mengalihkan perhatian dari pembicaraan yang ada.

"Besok, tadi aku lagi di ngurusin anak baru bantuin Aneu, tiba-tiba karyawan pada rame katanya kamu dibawa ke rumah sakit sama Kendrick," terang Jennie sambil mencelikkan matanya ke arah Kendrick dengan tatapan kesalnya.

"Aku gak apa-apa kok, emang lagi kurang fit aja!" ucap Nayara yang sekali lagi menyatakan dirinya agar tak dikawatirkan oleh siapa pun.

"Ya sudah, saya kembali kerja ya! Kamu jangan terlalu cape!" ucap Athaya sambil mengelus kepala Nayara dengan lembut.

"Makasih Pak Athaya!" seru Nayara dengan tersenyum.

"Ya udah aku juga pamit dulu ya, soalnya masih ada beberapa hal harus aku urus biar besok langsung bisa pergi," ujar Jennie yang terlihat terburu-buru.

"Loh?" Nayara agak kebingungan.

"Kamu sebelum pergi nanti hubungi saya dulu!" ucap Kendrick dengan suara yang berat dan tegas seperti biasa.

"Iya Pak, dan tolong jagain teman saya ini!" ucap Jennie merundukkan tubuhnya yang memohon untuk benar-benar menjaga Nayara dan berbuat baik-baik pada Nayara. Dia sendiri tak mau jika Kendrick memperlakukan Nayara sama dengan memperlakukan dirinya sendiri yang jelas sangat berbeda.

"Siapa kamu menyuruh saya?!" tukas Kendrick dengan matanya yang memandang Jennie di ujung kelopak matanya.

Nayara hanya tersenyum kecil melihat Jennie yang pergi keluar dari ruangannya tanpa mau mendengarkan kalimat dari Kendrick lagi.

"Mentang-mentang besok mau kerja di luar negeri sekarang mulai berani sama saya!" gerutu Kendrick yang kesal. Namun dirinya merasa senang karena melihat Jennie yang sudah mulai berkembang karena didikan dan juga nasihatnya.

Kendrick sendiri yang sudah bekerja dengan Jennie selama dua tahun lebih merasa sudah menganggap Jennie sebagai partner sekaligus adik baginya. Sebab sebelumnya, Kendrick hanya bisa berbagi keluh kesah pekerjaan pada Jennie dan dengan segera Jennie langsung menolongnya. Dan karena hal itu lah Kendrick mengajukan Jennie untuk mewakili nya untuk bekerja di luat negeri sana. Dia tahu betul bagaimana kinerja dan loyalitas Jennie pada pekerjaan dan perusahaan selama ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status