Share

21 - Kebimbangan Mira

“Gimana, Sayang? Aman kan?” Tanya Vania sambil menatap pantulan dirinya di depan cermin.

“Aman dong,” Bima merangkul pinggang Vania dari belakang. “Sudah kubilang, Mira itu gampang dibodohi. Jadi, kita bisa bersenang-senang sampai besok.”

Bibir Bima mengecup pelan leher Vania yang jenjang.

“Astaga, Sayang. Jangan mulai lagi deh. Aku kan baru keramas,” Vania menjauhkan kepala Bima yang mulai bergerak liar.

Bima mempererat pelukannya. “Tinggal keramas lagi kan?”

“Enak aja! Mas, malam ini kita kan mau dinner. Aku harus menata rambutku sedemikian rupa supaya bisa tampil cantik saat digandeng kamu,” Vania beralasan.

“Enggak usah dandan pun kamu udah cantik kok, Sayang,” Bima melemparkan senyumannya melalui pantulan cermin.

Lantas, Vania membalikkan tubuhnya. Kedua mata wanita itu langsung tertuju pada bulu-bulu tipis yang mulai menghiasi sekitaran rahang dan dagu Bima yang membuat pria itu semakin tampan.

Telapak tangannya pun membelai lembut wajah Bima.

“Sayang, makasih ya karena beberapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status