Share

Bab 8

last update Last Updated: 2025-08-13 05:50:07

Tamara dengan lembut mengusap bahu Elena.

"Keputusan yang bagus, El. Kamu tidak butuh pria seperti Damian dalam hidupmu. Kamu bisa berdiri di atas kakimu sendiri, dan aku ada di sini untukmu."

Elena tersenyum tipis.

"Terima kasih, Tam. Aku beruntung punya teman sepertimu."

Tamara terkekeh pelan.

"Tentu saja. Bagaimana kalau kita keluar makan? Biar aku yang traktir. Aku yakin kamu dan anak-anak butuh sedikit hiburan."

Olivia, Katty, dan Delya bersorak gembira.

"Keluar makan? Yay!"

Elena tersenyum melihat antusiasme mereka.

"Baiklah, tapi jangan pesan terlalu banyak."

Tamara menatapnya tajam.

"Lupakan, El. Sesekali biarkan aku memanjakanmu!"

Dengan hati yang sedikit lebih ringan, mereka pergi ke sebuah restoran keluarga terkenal di kota. Restorannya tidak terlalu mewah, tetapi nyaman dan makanannya lezat.

Begitu masuk, pelayan menyambut mereka dengan ramah dan mengantar mereka ke meja kosong di sudut.

"Olivia, Katty, Delya, kalian mau makan apa?" tanya Tamara pada anak-anak Elena.

"Aku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 24

    Isabella duduk di sofa rumah mewahnya dengan wajah kesal. Di tangannya, ponsel yang baru saja ia gunakan untuk menghubungi Tamara masih bergetar pelan. Ia mengetik pesan dengan marah.Tamara: [Maaf, Nona Isabella. Nona Queen Elisabeth tidak bisa menerima pesanan Anda karena jadwalnya sangat padat. Saat ini beliau memiliki banyak proyek lain yang harus diselesaikan].Mata Isabella membelalak, lalu tanpa pikir panjang, ia langsung membalas.Isabella: [Apa maksudnya? Aku sudah membayar tiga kali lipat! Kalian menolak uang sebanyak itu?!]Tidak ada balasan cepat dari Tamara, membuat darah Isabella semakin mendidih.Isabella: [Bilang pada desainer itu untuk membuatkan desain untukku! Aku mau perhiasan spesial dari Queen Elisabeth!]Beberapa detik kemudian, akhirnya balasan datang.Tamara: [Maaf, tapi keputusan ini sudah final].Isabella menatap layar ponselnya dengan napas memburu. Amarahnya memuncak, dan ia menghantamkan ponsel itu ke lantai dengan keras.BRAK!Damian, yang baru saja masu

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 23

    Nathan duduk di kursinya, satu tangan bertumpu di dagu sementara pandangannya terpaku pada layar komputer. Namun, pikirannya tidak berada di sana. Berulang kali ia mencoba fokus pada laporan keuangan di hadapannya, tapi adegan itu terus berulang di kepalanya.Ciuman itu.Singkat, tak terduga, tapi entah bagaimana meninggalkan kesan yang begitu dalam.Nathan menghela napas panjang, mencoba mengusir pikirannya, tapi seolah ada sesuatu yang mengikatnya di sana.Sial, kenapa dia masih memikirkannya? Itu hanya sebuah kecelakaan.Tapi tetap saja...Nathan bangkit dari kursinya, berjalan menuju jendela kantornya, dan menatap pemandangan kota dengan ekspresi yang sulit diartikan. Ia tidak bisa seperti ini. Elena hanyalah karyawannya. Tidak lebih.Tidak lebih... bukan?Sementara itu, di ruang desain, Elena sibuk dengan beberapa dokumen di tangannya. Ia masih merasakan wajahnya panas setiap kali mengingat apa yang terjadi di ruang Nathan tadi."Apa aku gila?" gumamnya pelan.Ia menggeleng, menc

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 22

    Di dalam kamar mewah mereka, Isabella duduk di depan meja rias, dengan tenang merias wajahnya. Sesekali, ia melirik Damian yang duduk di sofa dengan wajah kesal."Apa maksudmu dia menolak?" suara Isabella melengking ketika Damian akhirnya memberitahu kabar buruk itu.Damian mengusap wajahnya kasar. "Admin-nya bilang mereka tidak menerima pesanan pribadi. Aku sudah coba menawarkan harga berapa pun, tapi dia tetap menolak."Isabella mendengus keras, lalu meletakkan lipstik di tangannya dengan kasar. "Tidak mungkin! Aku yakin Queen Elisabeth itu cuma sok jual mahal. Apa dia tidak tahu siapa aku? Aku ini istrimu, Damian! Mereka seharusnya merasa terhormat kalau aku memakai perhiasan mereka."Damian menatapnya tajam. "Kau pikir statusmu bisa membeli segalanya? Queen Elisabeth punya aturan sendiri, dan dia tidak peduli siapa dirimu!"Isabella bangkit dari kursinya, mendekati Damian dengan wajah penuh amarah. "Jadi kau akan membiarkan dia menolak kita begitu saja? Kau ini suamiku atau bukan?

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 21

    Di ruang VIP rumah sakit, Baby David akhirnya diizinkan pulang setelah beberapa hari menjalani perawatan intensif. Damian menggendong putranya dengan hati-hati, memastikan tubuh kecil itu tetap hangat di bawah selimut lembut. Wajahnya masih dipenuhi kekhawatiran, meski dokter sudah meyakinkannya bahwa kondisi David sudah stabil.Namun, berbeda dengan Damian, Isabella tampak santai. Alih-alih khawatir akan kondisi putranya, ia justru sibuk melihat katalog perhiasan eksklusif di ponselnya."Honey, lihat ini!" seru Isabella sambil menyodorkan layar ponselnya tepat di depan wajah Damian. "Liontin ini luar biasa! Ini karya terbaru dari Queen Elisabeth. Aku mau yang ini."Damian mengernyit. "Isabella, putra kita baru saja keluar dari rumah sakit, dan kamu malah memikirkan perhiasan?"Isabella manyun. "Memangnya kenapa? David sudah membaik, kan? Aku hanya mau hadiah kecil sebagai perayaan. Lagipula, aku ini ibu dari anakmu, Damian. Masa kamu keberatan membelikanku liontin?"Damian mendengus,

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 20

    Di dalam kamar rumah sakit mewah itu, Baby David masih terbaring lemah di ranjangnya. Tubuh mungilnya terbungkus selimut tebal, wajahnya pucat dengan selang infus terpasang di tangan kecilnya. Sebuah kelainan langka yang menyerang pembuluh darah Baby David membuat tubuhnya mengalami demam tinggi, dan muncul ruam merah di beberapa bagian kulitnya. Dokter telah menjelaskan bahwa perawatan intensif harus dilakukan untuk mencegah komplikasi serius.Di sisi ranjang, Damian duduk dengan wajah tegang, jarinya menggenggam erat tangan lemah putranya. Ia nyaris tak tidur semalaman, terus mengawasi David dengan cemas. Setiap kali putranya mengerang pelan dalam tidurnya, ia langsung panik, memastikan dokter selalu siaga.Namun, di sudut lain ruangan, Isabella duduk santai di sofa seolah tak peduli dengan kondisi putranya. Ia sibuk menggulir layar ponselnya, matanya berbinar melihat unggahan terbaru tentang koleksi perhiasan terbaru Ratu Elisabeth."Wow... desainnya benar-benar menakjubkan," gumam

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 19

    Suasana di apartemen kecil itu terasa lebih hangat dari biasanya. Nathan, yang dikenal sebagai pria dingin dan kaku, kini duduk bersila di lantai, dikelilingi tiga gadis kecil yang dengan antusias membuka camilan dan mainan yang ia bawa."Uncle Nathan, lihat, bonekanya bisa bicara!" seru Delya sambil menekan tombol di perut boneka beruang kecil yang baru saja ia terima.Suara lucu keluar dari boneka beruang itu, membuat gadis kecil itu tertawa kegirangan.Nathan tersenyum tipis, merasa aneh pada dirinya sendiri. Sejak kapan ia merasa nyaman berada di dekat anak-anak?Elena, yang berdiri di dapur sambil mengaduk kopi, mengamati mereka dengan tatapan tak percaya. Pemandangan ini sama sekali tidak ia duga. Nathan yang ia kenal selalu dingin, tegas, dan seolah tak pernah akrab dengan siapa pun. Tapi sekarang, ia bercanda dengan anak-anaknya seolah mereka sudah saling mengenal sejak lama.Katty, yang duduk di sebelah Nathan, tiba-tiba menatapnya dengan serius."Uncle Nathan," panggilnya."

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status