LOGINSistem Cahaya dan Energi : Surya Buatan
Negeri Malam tidak mengenal matahari alami. Langit mereka selalu diselimuti mendung hitam pekat yang abadi akibat peristiwa besar bernama Perang Langit Tertutup, sebuah konflik kuno yang menyebabkan langit di wilayah ini kehilangan sinar alami.
Sebagai gantinya, mereka menciptakan Energi Surya, bola cahaya buatan yang mengambang di langit. Ini adalah teknologi campuran antara rekayasa energi dan sihir kuno yang ditambatkan pada rangkaian kristal hitam di menara-menara penjaga. Cahaya ini hangat namun steril, tidak pernah benar-benar bisa mengusir rasa dingin yang terus mengendap di kulit dan hati.
Banyak penduduk percaya bahwa cahaya palsu ini menyimpan jiwa-jiwa dari para penyihir tua yang dikorbankan demi menciptakannya.
Arsitektur dan Tata Kota: Keindahan dalam Kegelapan
Kota-kota di Negeri Malam dibangun menjulang tinggi dengan gaya gothic futuristik—menara hitam mengilap, jembatan melengkung di antara bangunan, dan taman-taman violet bercahaya yang hanya mekar saat malam.
Dark City, ibu kotanya, adalah kota metropolitan tanpa sinar mentari. Kendaraan melayang di rel-rel udara, dan hologram iklan berwarna ungu tua berkedip-kedip di sisi gedung pencakar langit.
Di bawah kota, terdapat Shadow City—daerah bawah tanah tempat makhluk-makhluk bayangan dan kaum marginal hidup, tersembunyi dari pandangan umum.
Politik dan Pemerintahan : Warisan Darah dan Bayangan
Sistem kekuasaan Negeri Malam menganut monarki magitek, di mana garis keturunan raja ditentukan oleh kekuatan sihir darah—darah naga yang diwariskan sejak zaman Drakuleton, sang Raja Hitam.
Saat ini, Sheila Tanoto memimpin secara de facto sebagai Putri Bungsu, menjaga keseimbangan setelah kematian ayahnya.
Namun, Pewaris Sulung—kakak Sheila yang misterius dan pendendam—masih menjadi ancaman, karena memiliki klaim sah atas takhta dan kekuatan naga tertua.
Majelis Kabut, sekelompok penasihat bayangan, mengatur urusan dalam negeri dan keamanan. Mereka tidak terlihat, tapi pengaruh mereka merasuki segala aspek pemerintahan.
Teknologi dan Sihir : Simbiosis Bayangan
Negeri Malam memadukan teknologi tinggi dengan sihir gelap dan kultivasi bayangan. Beberapa teknologi dan praktik unik antara lain ...
Sihir Ilusi Permanen : Banyak tempat memiliki lapisan ilusi untuk menutupi kondisi aslinya. Misalnya, restoran mewah bisa jadi di baliknya adalah tempat pertemuan pembunuh bayaran.
Kristal Nafas Kegelapan : Digunakan sebagai sumber energi, dapat disuntikkan ke tubuh untuk meningkatkan kekuatan fisik atau ilusi.
Senjata Bayangan Terkutuk : Senjata yang menyatu dengan roh makhluk dari dimensi lain, hanya bisa digunakan oleh yang “diterima” oleh senjatanya.
Makhluk Khas Negeri Malam
Lunara : Serigala berkulit perak yang hanya muncul saat Energi Surya meredup. Mereka adalah penjaga alami kota, tapi bisa membunuh bila diprovokasi.
Shadow Warrior : Roh prajurit kuno yang terjebak antara dua dunia, sering muncul sebagai pengintai atau eksekutor diam-diam.
Monster Cahaya : Makhluk hasil percobaan gagal menciptakan surya buatan. Mereka memancarkan cahaya dari tubuhnya, tapi tidak memiliki kesadaran. Banyak yang menghantui Shadow City.
Dark Demon : Makhluk bersayap mirip kelelawar yang pernah dihadapi Rendy saat masih menjadi prajurit, kini sudah hampir punah. Sebagian bersembunyi di Shadow City.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Penduduk Negeri Malam terbiasa hidup dalam kesunyian dan kesopanan yang dingin. Emosi dianggap kelemahan, tapi loyalitas dan kecerdikan dihargai tinggi.
Festival utama adalah Malam Abadi, di mana seluruh cahaya dimatikan dan seluruh negeri terdiam dalam kesunyian selama satu malam penuh. Hanya suara lonceng dan bisikan yang terdengar.
Seni Ilusi adalah tari bayangan, pertunjukan gerak lambat dengan cahaya temaram, diiringi musik dawai minor dan suara lonceng besi kecil.
Langit senja Khatulistiwa berwarna merah darah, seolah ikut menangis bersama dua sosok yang berdiri di tengah laboratorium bawah tanah yang disulap seperti kamar rumah sakit itu—tempat di mana realitas dan waktu telah kehilangan maknanya. Suara mesin tua berdengung pelan, menandai detik-detik di mana dunia mungkin akan berubah untuk terakhir kalinya.“Jadi... selama ini Vermilion Vein yang diramalkan akan memulihkan Negeri Khatulistiwa... tersimpan di dalam tubuhmu, Kak Rendy?” suara Renata bergetar, matanya menatap layar holografik yang memantulkan wajah Rendy—lemah, namun perlahan penuh kehidupan.Rendy menatapnya dengan mata yang memantulkan serpihan masa lalu yang kacau. “Renata... kau tahu kenapa aku tidak sadarkan diri selama lima tahun setelah pertempuran di Kartanesia?”Renata terdiam. Nafasnya tersengal, seolah menahan sesuatu yang lebih berat dari kenyataan itu sendiri. “Kau salah, Kak... bukan lima tahun. Kau telah tidak sadar selama dua puluh lima tahun.”Waktu seakan berhe
Petir pertama menyambar begitu Rendy Wang mencabut Elixir Sword dari sarungnya. Cahaya emas membelah langit, bergemuruh hingga ke dasar bumi. Angin meledak di sekelilingnya, menyingkirkan debu dan kabut pertempuran. Di belakangnya, empat naga elemental berputar cepat, membentuk pusaran energi berbentuk naga bersayap empat yang tampak hidup—matanya menyala, sisiknya berkilau bagai kristal dewa.“Menara ini bukan kuburan,” suara Rendy bergema di seluruh lembah, berat dan mengguncang seperti lonceng perang para dewa. “Ini tempat kebangkitan!”Suara itu menjadi tanda dimulainya kehancuran.Lembah Roh Kultivator masih tersegel sehingga Rendy tidak bisa menggunakan segala keuntungan yang didapatnya dari kuburan pedang spiritual ini. Ia mengandalkan ramalan kuno kalau Elemental Naga Baru ini akan memberikan kemenagan dalam pertempuran hebat di Kartanesia ini.Sheila melompat ke depan, aura apinya membara liar hingga rambutnya sendiri tampak terbakar cahaya biru. “Flame Nova—Dragon Rebirth!” s
Sisi timur Kartanesia mendadak menyala bagai fajar yang meledak terlalu dini. Sembilan titik cahaya muncul di langit—berkilau tajam, kemudian membesar, membentuk siluet para penjaga langit... Kaelion Ardent, Fayra Alumea, Rorick Vale, Velan Teyros, Lyra Windveil, Thanos Grimwood, Maelis Dawnrose, Tyrion Voxen, dan Seris Veloria. Di belakang masing-masing, naga mereka muncul dari balik kabut spiritual, tubuhnya membentang sepanjang lembah, sisik mereka memantulkan warna-warna elemen yang berbeda—merah, biru, perak, hijau, hingga hitam obsidian yang memantulkan kilatan petir.Kaelion melangkah paling depan, mantel perangnya berkibar diterpa angin spiritual. Suaranya menggelegar di antara guntur dan nyala plasma.“Ignirion! Bangkit!”Langit pun menyala. Dari balik pusaran energi merah, Ignirion, naga api plasma, muncul dengan auman yang membelah udara. Sayapnya membentur angkasa, setiap kibasan meninggalkan jejak bara menyala yang jatuh seperti hujan meteor ke tanah.Rorick Vale menurunk
Langit Kartanesia malam itu tidak sekadar berubah warna—ia berdenyut, seperti jantung dunia yang berdetak terlalu cepat. Biru tua yang tenang mendadak bergolak, menjadi merah darah, lalu bergradasi ke ungu pekat. Udara menegang. Bumi bergetar halus. Alam spiritual terbelah oleh sesuatu yang melampaui batas kekuatan manusia.Menara Naga Perang berdiri gagah di jantung kota, menjulang seribu meter menembus awan. Namun bahkan batu-batu hitamnya pun bergetar pelan, seakan takut pada arus energi yang kini membanjiri langit. Dari setiap penjuru negeri, pilar-pilar cahaya menembus atmosfer, menari liar sebelum bersatu membentuk empat simbol naga raksasa... api, air, angin, dan tanah—mengelilingi menara bagaikan penjaga masa lalu yang baru dibangkitkan dari tidur panjangnya.Keajaiban baru Elemental Naga dengan perubahan elemental yang mereka miliki.Di puncak menara, Rendy Wang berdiri tegap. Jaket panjangnya berkibar deras di tengah badai energi, rambut hitamnya memantulkan cahaya petir kee
Langit Kota Metropolitan memantulkan cahaya jingga dari ribuan lampu hologram. Gedung-gedung tinggi menjulang seperti tombak raksasa yang menembus awan, sementara di bawahnya, dunia berdenyut dengan kehidupan—mobil-mobil terbang melintas, papan iklan bercahaya menampilkan wajah para elit spiritual, dan suara mesin spiritual bergema di setiap lorong.Di antara hiruk pikuk itu, satu sosok berjalan dengan langkah tenang namun tegas—Rendy Wang, Sang Naga Perang. Jaket panjangnya basah oleh sisa hujan malam sebelumnya. Di punggungnya tergantung Elixir Sword yang kini tampak seolah berdenyut pelan, menyimpan sisa energi dari pertempuran maut melawan Akira Tanata.Namun malam ini bukan malam untuk perang.Malam ini adalah malam untuk mengikat kekuatan baru.Rendy menatap menara kaca berlogo “Helion Tech Consortium”, perusahaan riset spiritual terbesar di Negeri Cakrawala—dan tempat Selina Khan, wanita yang dulu dikenal sebagai Pewaris Naga Angin, bersembunyi setelah perang dunia spiritual li
Petir menyambar tiang-tiang logam, membuat udara bergetar seperti genderang perang. Hujan kini berubah menjadi badai, derasnya seakan menandai akhir dari satu era, dan kelahiran era baru yang ditulis dalam darah.Rendy Wang menatap Akira Tanata yang kini melayang di udara, di punggung naga hitam spiritual yang mengaum bagai monster dari dunia bawah. Aura gelap itu menelan cahaya di sekitarnya, dan setiap napas naga itu membuat kaca gedung-gedung pecah, alarm mobil meraung tak karuan.“Kau tidak akan bisa melawan teknik ini, Rendy Wang!” teriak Akira, suaranya bergema mengguncang seluruh distrik. “Inilah kekuatan naga pemangsa, Penghancur Surgawi!”Rendy mengangkat wajahnya. Hujan menetes di kulit, namun dari tubuhnya muncul semburan listrik keemasan yang membuat air mendesis di udara.Ia perlahan menghunus Elixir Sword—bilahnya memantulkan cahaya petir, menggetarkan udara. “Kau benar,” katanya datar, “aku tidak akan melawannya...”Langkahnya maju, petir menyambar di sekelilingnya...“







