Masuk"Jika memiliki Roh Bela Diri Ganda, aku penasaran sejauh apa diriku menjadi kuat nantinya!" Li Zi menyeringai, membayangkan masa depan. Itu bukan lagi senyum sayu, melainkan seringai tekad dan ambisi.
"Saat hal itu terjadi, mereka yang memandangku rendah dan mengusirku hanya akan mendongak, melihatku dari bawah." [Itulah tugas sistem, yakni untuk membantu anda mencapai tujuan dan bertahan hidup. Ingatlah pepatah: ‘Mereka yang tertawa terakhir, tertawa paling keras’.] "Aku menantinya." [Tapi anda harus ingat, Tuan, bahwa jalan kultivasi tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak proses hidup dan mati, rintangan, dan lawan yang akan anda lalui.] "Aku tahu. Aku sudah melatih kultivasiku hingga Tahap Awal berkatmu. Tapi rasanya masih butuh lebih banyak waktu untuk terobosan selanjutnya hanya dengan duduk diam di sini," Li Zi menarik napas dalam, wajahnya kembali fokus. Dia tahu bahwa kultivasi membutuhkan sumber daya, bukan hanya waktu. "Ah, aku lupa jika ada tugas lain, kan? Sebaiknya selesaikan yang lebih mudah dulu untuk mendapatkan sumber daya." Li Zi segera melihat kembali Tugas Biasa: Berburu Inti Binatang Buas. Binatang buas adalah sumber daya penting. Inti Roh mereka dapat digunakan untuk alkimia, menempa, atau bahkan membantu perkembangan kultivasi. Mendapatkan 100 Poin Sistem untuk setiap Inti Roh Tingkat Fana, yang merupakan inti dari binatang buas terlemah, adalah imbalan yang luar biasa. Poin Sistem ini adalah kunci untuk membeli item berharga di Toko Sistem. "Aku butuh Poin Sistem untuk membeli hal-hal yang bisa mempercepat kultivasiku, atau mungkin membeli senjata," pikirnya. Ia menoleh ke jendela. Hujan sudah mereda menjadi gerimis pelan, menyisakan kabut tipis dan udara dingin. "Aku harus menunggu sebentar lagi," gumam Li Zi. "Berburu dalam gerimis mungkin baik-baik saja, tapi berburu di hutan dekat kota setelah hujan lebat jauh lebih berbahaya. Binatang buas akan lebih agresif." Li Zi memutuskan untuk menggunakan waktu menunggu ini untuk membiasakan diri dengan kekuatan barunya dan meninjau Toko Sistem yang baru terbuka. Dia membuka Toko Sistem. Antarmuka itu kini menampilkan berbagai kategori item. [Teknik Kultivasi] [Ramuan & Pil (Segala macam obat dari pemulihan hingga peningkatan batas)] [Roh Bela Diri (Berbagai Roh Bela Diri legendaris yang dapat dibeli!)] [Senjata & Peralatan] [Materi Mentah] Mata Li Zi terpaku pada kategori Roh Bela Diri. Di sana, ia melihat nama-nama legendaris: Roh Bela Diri Naga Petir Surgawi, Roh Bela Diri Pedang Kehancuran. Harga mereka sangat fantastis, mencapai puluhan ribu Poin Sistem. "Aku hanya punya 10.000 Poin Sistem!" Li Zi menghela napas. "Tapi setidaknya, aku tahu itu bisa dibeli. Jika aku berhasil mendapatkan Roh Bela Diri Ganda, aku bisa membeli Roh Bela Diri yang paling kuat di sini!" Setelah beberapa saat menjelajahi Toko, Li Zi menemukan bahwa ia membutuhkan setidaknya 500 Poin Sistem untuk membeli Ramuan Peningkat Fisik Tingkat Rendah, yang akan sangat membantu mendorongnya ke puncak tingkat pertama ranah Penguatan Tubuh. 500 Poin Sistem = 5 Inti Binatang Buas tingkat Fana. "Baiklah. Tujuan sudah jelas. Aku akan memburu binatang buas Tingkat Fana sesegera mungkin," tekad Li Zi. Saat Li Zi sedang merencanakan strateginya, ia menyadari satu kekurangan besar—senjata. Sandal bambu, baju rajutan kasar, dan tas selempang lusuh. Hanya itu yang ia miliki. "Sistem, apakah ada senjata murah yang bisa kubeli?" tanyanya. [Ya, Tuan. Anda dapat membeli [Belati Baja Hitam] dengan harga 500 Poin Sistem. Itu adalah senjata Tingkat Fana, cukup untuk berburu binatang buas Tingkat Fana.] "Beli," putus Li Zi tanpa ragu. Mengorbankan sebagian Poin Sistem awal untuk keselamatan dan efisiensi adalah investasi yang bagus. [Belati Baja Hitam telah dikirimkan ke Inventaris Sistem, Tuan.] Sebuah panel kecil muncul, menunjukkan ikon belati. Li Zi menyentuhnya, dan seketika, sebuah pisau pendek dengan bilah baja hitam yang kokoh muncul di genggamannya. Pisau itu dingin dan berat, memberikan rasa aman yang tak mudah hilang. Di luar, gerimis telah berhenti total. Hanya sisa-sisa air yang menetes dari atap. Li Zi berdiri. Waktunya telah tiba. "Li Dalao, Li Xihua... Kalian mengusirku dari klan Li. Ketika aku kembali, aku akan masuk dari gerbang utama sebagai kultivator sejati," gumam Li Zi, menyarungkan pisau barunya ke sabuknya. Ia mengambil langkah pertamanya keluar dari pondok reot itu, ke dalam udara lembap pasca hujan. Dia tidak lagi membawa aura pecundang yang terhina, tetapi aura seorang penantang langit yang baru bangkit, siap untuk menempuh jalan kultivasi yang penuh darah dan kemuliaan. [Tuan, berhati-hatilah. Hutan di sekitar Kota Tianhu memiliki binatang buas Tingkat Fana dan Tingkat Bumi.] "Aku tahu," jawab Li Zi, langkahnya penuh keyakinan. "Tapi aku tidak bisa hanya menunggu. Mereka ingin aku mati di luar sana? akan kutunjukkan bahwa aku akan bertahan dan kembali dengan hidup-hidup."Li Zi berlari secepat yang ia bisa, kakinya terasa ringan berkat peningkatan fisik yang ia terima. Dia memilih satu-satunya tempat di Kota Tianhu yang paling aman menurutnya saat ini—Akademi Shutian.Akademi Shutian adalah lembaga pendidikan kultivasi bergengsi yang dikelola langsung oleh Penguasa Kota Tianhu. Tempat ini menjadi pusat perkumpulan para generasi muda, baik dari klan maupun rakyat biasa, untuk menimba ilmu dan berlatih menjadi kultivator sejati. Akademi juga menawarkan perlindungan—tidak ada klan yang berani melakukan tindakan kekerasan secara terbuka di dalam area Akademi tanpa memprovokasi Penguasa Kota.Li Zi tiba di gerbang Akademi Shutian, yang tampak seperti benteng kecil yang tenang. Ia menyelinap masuk dan langsung menuju kantor Kepala Akademi.Ia menemukan Kepala Akademi, Yuan Hu, seorang pria paruh baya dengan janggut rapi dan mata yang tajam dibalik kacamata bundarnya, duduk di belakang meja eboni yang besar.Li Zi sudah terdaftar sebagai murid di akademi ini
Beberapa penduduk sipil di dekat mereka langsung menyingkir, seolah memberikan ruang untuk tontonan menarik. Tak ada yang mau bergerak mencegah mereka; ini adalah pertarungan pribadi antar tuan muda klan, dan ikut campur hanya akan mengundang masalah. Bahkan Tetua Duan Mu dari Balai Kota hanya diam di altar. Sebagai ahli, dia tak akan ikut campur dengan mudah, kecuali situasinya memburuk lebih jauh. Ini hanya persaingan antar anak muda."Tunjukkan Roh Bela Dirimu, sampah!" geram Huang Ji.Wuuush!Huang Ji mengaktifkan Roh Bela Dirinya. Di belakangnya, muncul siluet energi berwarna kuning kecokelatan. Sosok Harimau Bayangan, Roh Bela Diri tipe kecepatan, berdiri di sana, memancarkan aura binatang buas."Aku akan menghancurkan fondasi kultivasimu di depan umum, Li Zi!"Huang Ji menyerang. Dia melesat dengan kecepatan yang tak biasa. Itu adalah kekuatan Harimau Bayangan—gerakannya hampir tidak terlihat oleh mata biasa. Tinju Huang Ji yang diselimuti Qi melesat menuju wajah Li Zi.Li Zi
Namun, sebelum Li Zi sempat melangkah pergi dari Balai Kota, masalah yang tak diinginkan datang menghampirinya.Kabar tentang seorang yang dulunya anggota Klan Li mengikuti upacara kebangkitan di balai kota publik menyebar cepat seperti api. Siapa pun tahu bahwa ini adalah sebuah anomali. Klan bangsawan seperti klan Li hampir tidak pernah mengizinkan anggotanya untuk berpartisipasi di tempat umum seperti ini, kecuali... jika orang itu sudah dibuang.Tepat saat Li Zi hendak menyelinap pergi, kerumunan di pintu masuk terbelah.Sosok muda melangkah masuk dengan angkuh. Dia adalah Huang Ji, tuan muda dari Klan Huang, salah satu klan aristokrat rival Klan Li sejak lama. Huang Ji mengenakan jubah sutra mahal berwarna kuning keemasan, kontras dengan pakaian sederhana Li Zi, dan memancarkan aura arogansi khas anak bangsawan.Huang Ji, yang sudah lama mendengar kabar Li Zi diusir dari Klan Li, langsung tahu siapa sosok yang dibicarakan. Ia menyeringai sinis saat melihat Li Zi."Siapa sangka sa
Beberapa saat di Balai Kota Tianhu. Di tengah hiruk pikuk Kota Tianhu, Balai Kota menjadi pusat perhatian. Upacara Kebangkitan Roh Bela Diri yang digelar untuk publik masih berlangsung. Berbeda dengan upacara klan yang eksklusif dan mewah, di sini suasananya lebih sederhana, tetapi tetap penuh harap. Kebanyakan yang hadir adalah penduduk kota dari kalangan biasa, pedagang, dan keluarga kecil yang tidak terafiliasi dengan klan besar, mencari kesempatan untuk mengubah nasib anak-anak mereka. Saat itu, Li Zi, berpakaian lebih rapi dan membawa aura yang berbeda, berdiri di antara kerumunan. Selama beberapa hari terakhir, dia telah berburu dengan intens, mengumpulkan Inti Roh dan menggunakan Poin Sistemnya untuk meningkatkan kultivasi dan membeli beberapa Pil Peningkatan Qi. [Tugas baru: Mengikuti Upacara Kebangkitan Roh Bela Diri di Balai Kota!] [Imbalan: Peningkatan Kekuatan Fisik!] Notifikasi inilah yang membawanya langsung ke pusat kota Tianhu. Li Zi menyadari bahwa ia belum m
Banyak anak muda Klan Li yang berhasil membangkitkan Roh Bela Diri tipe Simian, dari Kera Gunung Biasa hingga Kera Ekor Besi. Namun, ada juga beberapa yang membangkitkan Roh Bela Diri tipe senjata, seperti Pedang atau Tombak, yang mungkin berasal dari garis keturunan campuran yang masuk ke Klan Li melalui pernikahan.Upacara berlangsung meriah dan sukses, dipenuhi sorak-sorai dan pujian. Li Dalao tersenyum lebar. Baginya, inilah yang penting—kemakmuran dan kehormatan klan di bawah kepemimpinannya. Tanpa kehadiran Li Zi, sampah yang memalukan itu, Klan Li terasa lebih murni dan kuat.Setelah proses Upacara Kebangkitan Roh Bela Diri berakhir dan semua pemuda baru telah ditentukan nasibnya, Li Dalao bersiap untuk memberikan pidato penutup. Tiba-tiba, seorang penjaga klan bergegas menghampirinya.Penjaga itu membungkuk dan berbisik dengan cepat di telinga Li Dalao. Ekspresi Li Dalao yang semula bahagia seketika membeku. Matanya melebar, menunjukkan keterkejutan yang nyata, yang kemudian d
Tiga hari kemudian.Suasana di Kota Tianhu terasa cerah dan meriah. Hari ini adalah hari paling sakral bagi setiap klan di kota ini: Hari Upacara Kebangkitan Roh Bela Diri. Anggota klan muda yang telah mencapai usia lima belas tahun akan menjalani proses mistis yang akan menentukan takdir mereka, mengubah mereka dari manusia biasa menjadi kultivator sejati.Di pelataran utama Klan Li, sebuah kemegahan yang sengaja dipamerkan. Karpet merah terbentang dari gerbang hingga altar utama. Ratusan anggota klan berkumpul, sementara puluhan pemuda dan pemudi yang akan menjalani upacara berdiri di barisan depan dengan jantung berdebar.Di atas panggung utama yang dihiasi bendera klan dan ukiran naga, berdiri beberapa tetua klan, termasuk Kepala Klan—Li Dalao. Pria paruh baya itu tampak agung dalam jubah emasnya, senyum puas terpancar di wajahnya."Kalian adalah generasi emas Klan Li!" Suara Li Dalao menggelegar, penuh otoritas. "Hari ini kalian akan menjalani Upacara Kebangkitan Roh Bela Diri,







