Kebangkitan Sistem Leluhur Bela Diri

Kebangkitan Sistem Leluhur Bela Diri

last updateLast Updated : 2025-11-05
By:  MurloxUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
13Chapters
26views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Li Zi, tuan muda yang dibuang oleh klannya sendiri. Anak laki-laki berusia 18 tahun, di anggap sampah tak berguna hanya karena tak bisa membangkitkan roh bela diri. Semua orang memandangnya remeh, aib bagi klan Li. Namun, segalanya berubah ketika hal tak terduga terjadi. Saat itu hujan lebat turun, Li Zi berteduh di bawah pohon mati. Langit bergetar di atasnya, di selingi kilat putih pucat yang berkelebat. Dan siapa sangka guntur turun dari langit menghantam pohon mati itu bersamaan dengan sosok Li Zi di bawahnya. Tiga kali sambaran, dan sudah dipastika Li Zi akan mati. Namun apa yang terjadi malah sebaliknya. Li Zi sempat kehilangan kesadaran, tapi sesuatu mulai bangkit dalam dirinya. Sesuatu yang luar biasa dari warisan leluhur bela diri—sebuah sistem!

View More

Chapter 1

1. Pengusiran Klan

Kalian ingin tahu bagaimana rupa sosok yang selalu dihina?

Bayangkan saja kalian melihat anak muda kurus berusia delapan belas tahun. Sosok yang seharusnya mekar dalam semangat masa muda, namun justru memancarkan aura layu. Rambut hitam panjangnya, diikat kuncir kuda yang longgar.

Dengan tatapan mata sayu, teduh, seolah tengah menanggung beban hidup seberat gunung tak kasat mata. Pakaian yang membalut tubuhnya begitu sederhana, terbuat dari rajutan benang kasar yang telah memudar. Di kakinya, hanya ada sepasang sandal lusuh, anyaman bambu yang usang, tak layak dikenakan oleh seorang tuan muda.

Dialah Li Zi, ironisnya, ia merupakan tuan muda dari Klan Li di Kota Tianhu.

Saat itu, langit di atas Kota Tianhu tampak muram. Gumpalan awan pekat bergulung-gulung dengan warna kelabu tua, seperti kain kafan yang disampirkan di cakrawala. Udara terasa berat, dingin, dan lembap, pertanda bahwa tak lama lagi hujan deras akan turun menimpa pemukiman klan dan rumah-rumah penduduk.

Di kediaman timur Klan Li, suasana justru jauh lebih tegang dan panas daripada cuaca di luar. Di ruang tamu utama yang megah, aroma kemarahan yang membara terasa menyesakkan.

Di tengah ruangan, berdiri seorang pria paruh baya bertubuh gempal, raut wajahnya dipenuhi urat-urat kemarahan. Dialah Li Dalao, kepala klan yang sekarang dan paman dari Li Zi.

"Sudah cukup bagimu membuat keluarga ini menanggung malu!"

Suara Li Dalao berat, menggelegar, mengandung emosi yang membakar. Ia memandang Li Zi, yang berdiri di hadapannya dengan kepala sedikit tertunduk, seperti memandang seonggok sampah yang tak berharga.

"Tanpa ayahmu, kau bukalah siapa-siapa di sini, Li Zi. Kau hanyalah beban bagi klan!"

Li Dalao benar-benar muak melihat keponakannya. Sikap Li Zi yang hanya diam, mengurung diri, dan gagal total dalam setiap upaya kultivasi dianggapnya sebagai aib.

Dalam benaknya, Li Zi hanyalah sampah tak punya harapan yang seharusnya disingkirkan sejak lama.

"Dalam tiga hari ke depan, klan akan memulai Ujian Kebangkitan Roh. Daripada membuat malu klan ini lagi dengan kegagalan yang sudah pasti, sebaiknya kau tak perlu ikut serta tahun ini!" Li Dalao menuntut dengan nada perintah mutlak.

Li Zi agak tertegun, hatinya mencelos. Ujian Kebangkitan Roh bela diri—sebuah ritual tahunan di mana para anggota klan muda berkesempatan membangunkan Roh Bela Diri mereka, yang merupakan kunci untuk menjadi kultivator sejati. Sudah beberapa kali ia gagal total, Roh Bela Dirinya tak pernah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Namun, harapan itu tetap ada, sekecil apa pun.

"T-tapi paman," suara Li Zi bergetar, memohon, "Aku janji tak akan mengecewakanmu lagi! Kumohon, izinkan aku mencoba sekali lagi. Mungkin tahun ini—"

Ucapan Li Zi seketika terpotong oleh lambaian tangan Li Dalao yang angkuh.

"Tidak perlu!" Li Dalao mendengus jijik.

"Bahkan sebelum Ujian Kebangkitan dimulai, aku sudah tahu hasilnya akan tetap sama. Kau adalah pecundang, Li Zi. Klan Li tidak membutuhkan sampah tak berguna sepertimu!"

Jeda sesaat. Mata Li Dalao menyipit, berubah dingin dan kejam. "Kemasi barangmu dan pergi."

Hanya tiga kata. Namun, bagi Li Zi, tiga kata itu terdengar seperti genderang perang yang mengumumkan kehancuran totalnya, sebuah vonis pengusiran yang tak terhindarkan.

Bagaimana bisa ini terjadi? Dia adalah Li Zi, Tuan Muda klan Li, anak dari Kepala Klan sebelumnya. Namun, hari ini ia malah diusir dari rumahnya sendiri, diusir oleh pamannya, keluarga sedarahnya sendiri.

Li Zi terdiam seribu bahasa, tatapan matanya yang sayu kini terbuka lebar, memancarkan keterkejutan yang mendalam saat memandangi pria paruh baya yang kini menduduki singgasana ayahnya.

Dari belakang Li Dalao, terdengar suara lain yang menusuk, setajam pisau.

"Apa yang kamu tunggu, Li Zi? Mau memohon simpati? Kemasi barang-barangmu dan tinggalkan kediaman Klan Li secepatnya." Suara itu renyah, namun mengandung racun. "Kau tahu berapa banyak sumberdaya klan yang telah kau habiskan selama tinggal di sini? Membesarkan sampah tak berguna sepertimu hanya akan membuang-buang waktu dan pemborosan!"

Suara itu datang dari seorang gadis muda. Dia adalah Li Xihua, putri Li Dalao. Li Xihua memiliki paras yang cantik, anggun dalam balutan pakaian berwarna biru muda yang serasi dengan warna putih keperakan rambutnya. Ia adalah permata klan, kebanggaan Li Dalao, dan calon kultivator ahli di masa depan.

Selain mereka berdua, masih ada beberapa orang lain di dalam ruangan: Istri Kepala Klan yang baru dan beberapa pelayan senior. Mereka tak mengeluarkan sepatah kata pun, namun mata mereka berbicara. Senyum sinis dan cibiran yang terang-terangan terpampang di wajah mereka, menikmati momen kehancuran seorang tuan muda yang malang.

Li Zi menatap mereka, matanya bergetar menahan amarah yang mulai membara di dadanya. Rasa kecewa dan dikhianati memuncak.

"Apakah ini balasan kalian terhadap kebaikan Ayahku? Apakah kalian pikir mengusirku adalah pilihan yang tepat?" ucap Li Zi, nadanya mulai bergetar karena emosi yang tertahan.

Li Dalao mendecih, ekspresinya mencemooh. "Justru ini adalah cara terbaik untuk menjaga nama Klan Li! Kau tahu sampah sepertimu hanya bisa membuat reputasi klan hancur! Bayangkan saja, bahkan ayahmu tak akan mau itu terjadi!" serunya, menggunakan nama mendiang kepala klan sebelumnya untuk membenarkan tindakan kejamnya.

"Tetap saja aku adalah keturunan kepala klan sebelumnya! Dan apa hak kalian mengusirku, hah!?" Sahut Li Zi penuh amarah, suaranya sedikit meninggi.

Namun, kata-katanya selayaknya angin lalu yang bertiup di padang pasir, tak ada yang mendengarkan. Mereka hanya melihat Li Zi sebagai anak anjing yang menyalak tanpa taring. Senyum mencibir di wajah Li Xihua semakin lebar.

"Lihat, kau hanya mencari pembenaran! Kau hanyalah sampah yang bertahan di klan ini dengan membawa nama orang mati!" serunya, nadanya merendahkan hingga ke tulang sumsum.

Mendengar itu, Li Zi membeku. Seluruh tubuhnya terasa kaku. Ia benar-benar marah. Li Xihua telah melangkahi batas, merendahkan mendiang ayahnya yang sangat ia cintai. Amarahnya mencapai puncak.

Li Zi mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. Dia tak bisa berbuat apa-apa. Semua orang di dalam ruangan ini adalah kultivator sejati, yang memiliki dasar kultivasi atau telah membangkitkan Roh Bela Diri mereka. Sementara dirinya? Dia hanyalah pecundang tanpa kebangkitan Roh Bela Diri, tanpa setitik pun Qi di tubuhnya.

Dia tak punya kekuatan untuk melawan, tidak sama sekali.

Tak lama kemudian, seorang pelayan datang tergesa-gesa dengan membawa sebuah tas selempang kain yang lusuh. Tas itu hanya berisi beberapa potong pakaian dan beberapa keping koin tembaga.

Li Xihua meraih tas itu, matanya berkilat jijik. Ia melemparnya ke arah Li Zi dengan kasar, tas itu mendarat di kaki Li Zi.

"Pergi! Tak ada lagi tempat untukmu di sini." Wajah Li Xihua tanpa ekspresi, dingin seperti es. "Kami masih berbaik hati mengusirmu dengan cara halus, di hadapan semua orang, demi menghormati mantan Kepala Klan sebelumnya. Jangan buang waktu kami lagi."

...

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
13 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status