Share

Bab 293

Author: Imgnmln
last update Huling Na-update: 2025-05-09 14:01:45
"KAIJIN!"

Ledakan dahsyat mengoyak udara.

Bayangan tanduk meledak dari langit seperti meteor neraka, menghantam dengan kekuatan brutal. Debu dan energi spiritual beterbangan, menciptakan pusaran kekacauan yang membuat waktu seakan berhenti.

Namun yang terjadi berikutnya membuat semua penonton terperangah. Zyran tidak terguling. Dia hanya terhenti sejenak, seolah menerima serangan itu sebagai angin lalu. Matanya menatap tajam ke arah lawannya dengan ketenangan yang mengintimidasi.

Sunny sendiri ternganga. "Tidak mungkin!"

Dalam pikirannya, tinju kaijin adalah teknik pamungkas, mampu merobohkan batu besar dan menumbangkan binatang buas berkulit baja. Tapi kini? Hanya menghasilkan jeda sepersekian detik.

Zyran menghela napas. "Kalau hanya segitu, kamu sudah kalah sejak awal."

Tawa gila meledak dari bibir Sunny. Dia melompat tinggi, tubuhnya dilingkupi aura merah menyala. "Jangan sombong! Kekuatan garis keturunanku belum kau rasakan sepenuhnya!"

Kaki kanannya menghantam uda
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 294

    Mata mereka bertemu …. dan untuk sesaat, waktu seakan berhenti. Di antara mereka bukan hanya ada pertarungan kekuatan, tapi juga reruntuhan cinta dan janji yang terkoyak. “A-apa?!” “Apa yang sebenarnya terjadi?” “Janji satu tahun …. apa maksud meraka?” “Kudengar, dulu mereka bertunangan, bukan?” Suara sorak-sorai penonton bergema. "Zyran ...." bisik Neil, nyaris tak terdengar. "Apa kau tahu sesuatu?" Mata mereka bertaut, dan di sana—di kedalaman pupil mereka—tersimpan kisah yang belum selesai. "Aku tahu segalanya," jawab Zyran pelan. "Tapi hari ini, aku ingin tahu, apakah hatimu masih bisa kutemukan di antara tebasan pedangmu, Neil?" Zyran dan Neil saling menatap dalam waktu yang cukup lama, penuh kehangatan, rindu namun meyakitkan. Keduanya mengeluarkan pedang dari sarung di pinggang mereka, pedang es Wistoria dengan cahya ungu kebiruan di tangan Zyran. Dan pedang Fenghuang dengan cahaya merah ditangan Neil. Swoosshh~ Klang! Dan dengan itu, mereka mulai bergera

    Huling Na-update : 2025-05-09
  • Kebangkitan sang Dewa Naga   PROLOG & EPILOG

    PROLOG. DIBAWAH LANGITMereka pertama kali bertemu di bawah pohon sakura yang langka di taman, di antara bangunan marmer dan jembatan kristal Kota Lunar, kota yang tentram dan damai, tempat angin membawa aroma bunga abadi dan matahari senja menciptakan siluet keemasan di permukaan danau. Di sanalah dunia diam sejenak untuk mempertemukan dua jiwa muda yang tak tahu bahwa mereka akan saling mencintai dan menghancurkan.Zyran duduk di bangku batu, mengenakan jubah latihan yang sudah lusuh. Rambut hitamnya berantakan, matanya menatap danau dengan sorot tajam yang seolah hendak menantang takdir. Dia pewaris keluarga Endevour—atau seharusnya begitu. Namun sejak ayahnya, Leiv Endevour, pemimpin sebelumnya meninggal, Zyran hanya dianggap bayangan buruk, anak dengan garis darah yang terbuang, warisan yang tak diinginkan.Sementara itu, seorang gadis dengan rambut perak seperti cahaya bulan berjalan menyusuri jalan setapak dengan langkah anggun. Gaun ringan berwarna ungu membelai rerumputan, da

    Huling Na-update : 2025-05-09
  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 1

    "Dyre menang? Kau bercanda, kan?"Suara itu menggema di bawah langit malam Kota Lunar yang dihiasi ribuan bintang seolah ikut mengawasi drama yang tak terduga. Cahaya lentera spiritual yang tergantung di sekitar lapangan bela diri keluarga Endevour bergoyang lembut tertiup angin dingin, menciptakan bayangan meliuk di permukaan tanah seperti roh yang gelisah.Zyran Endevour, seorang pemuda jenius keturunan pemimpin keluarga sebelumnya—Leiv Endevour. Berdiri mematung di tengah arena. Matanya yang biasanya tenang seperti danau dalam kini membara, menyimpan badai yang tak terlihat oleh siapa pun.Joy Endevour, sang Tetua Agung, melangkah maju di atas podium. Wajahnya tersenyum, tetapi tatapannya menusuk seperti belati yang berlapis es. "Aku ulangi, elixir pembangkit jatuh ke tangan Dyre."Tawa dan sorak-sorai yang sebelumnya memenuhi udara mendadak tercekik oleh sunyi. Seakan langit malam pun menahan napas."Tidak, ini pasti kesalahan," bisik seorang pemuda dari barisan penonton. Suaranya

    Huling Na-update : 2025-01-02
  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 2

    “Cukup! Joy benar.”Suara itu tak seperti biasanya. Tua, dalam, dan menggetarkan. Semua mata menoleh. Milo Endevour, lelaki tua dengan rambut seputih salju dan mata yang menyimpan ribuan kisah, perlahan bangkit dari tempat duduknya. Ia menatap Zyran, dan dalam sorot matanya, tampak bayangan penyesalan yang terlampau dalam untuk diungkapkan dengan kata-kata.Hening yang menekan tiba-tiba pecah oleh teriakan.“Ya ampun! Paman Milo juga setuju?!”“Jika beliau yang bicara, berarti itu kebenaran mutlak!”“Zyran …. benar-benar sampah?”Kerumunan meledak seperti lautan badai. Seketika, kepercayaan pada Zyran runtuh, bukan hanya karena Joy, tapi karena Milo—sang tetua—yang kata-katanya telah menjadi hukum tak tertulis dalam keluarga Endevour.Milo mengerutkan dahi. Suaranya rendah, nyaris seperti doa yang berat untuk dilafalkan. “Zyran, memang ada sesuatu yang tidak seimbang dalam darah keturunanmu. Sekalipun kau menelan sepuluh ribu eliksir pembangkit, garis keturunanmu tidak akan bangkit.”Z

    Huling Na-update : 2025-01-02
  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 3

    Sebuah aura hitam muncul perlahan dari tubuh Zyran, samar …. nyaris tak kasat mata, namun mendalam. Seperti sesuatu yang tertidur di dasar jiwa akhirnya menggeliat bangun.Mata Milo menyipit, Joy mundur setengah langkah, Neil menegang.“Zyran, aku—”Sebelum Neil menyelesaikan kalimatnya, gemuruh keras bergema dari langit. Awan gelap menutupi sinar matahari, dan langit yang tadinya biru kini berubah kelabu muram. Suasana arena bela diri seketika membeku. Semua mata tertuju ke langit, namun tak satu pun mengerti apa yang sedang terjadi.Suara berat dan bergema terdengar dari langit-langit menara keluarga Endevour."Keturunan darah yang terbuang …. tapi, apakah benar darah itu terbuang? Atau justru disembunyikan?"Semua orang terpaku. Wajah-wajah terkejut menyebar di antara para penonton. Bahkan Milo, Joy, dan Neil menunjukkan ekspresi kaku.Zyran mengangkat kepalanya perlahan, napasnya tertahan. Suara itu, bukan suara biasa. Suara itu mengguncang tulangnya, seperti gema dari masa lalu ya

    Huling Na-update : 2025-01-02
  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 4

    "Hahaha .... Sekte Pedang Ilahi, tugas selama satu tahun. Apakah ini takdirku?" Zyran tersenyum gila, matanya penuh dengan kebingungan yang tak berujung.Jika dia bisa membangkitkan garis keturunan, tentu saja semua ini bukan masalah. Masalah terbesar justru adalah energi spiritual garis keturunannya tidak bisa dibangkitkan sama sekali.Joy mungkin berbohong padanya, tetapi pamannya tidak akan pernah berbohong padanya. Tidak dapat membangkitkan energi spiritual garis keturunan, apalagi setahun, bahkan jika dia diberi sepuluh tahun, dia tidak mungkin menjadi lawan Neil.Zyran menggelengkan kepalanya dan menyeringai, tanpa sadar memegang benda kecil di tangannya. Ini adalah mutiara-mutiara bundar berwarna ungu dan merah, satu-satunya barang peninggalan ibunya. Dalam benaknya, kesan tentang ibunya sangatlah samar, dan yang tersisa hanyalah mutiara berwarna ungu dan merah redup ini. Mutiara-mutiara ini sesungguhnya tidak mempunyai efek yang misterius dan penuh misteri, mutiara-mutiara ini

    Huling Na-update : 2025-01-02
  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 5

    “Apa ini?!”Ini adalah perwujudan tertentu dari energi spiritual garis keturunan, dan seniman bela diri alam pembangun roh pada awalnya dapat mengendalikan bakat garis keturunan, sehingga mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Meskipun lingkup pengaruhnya masih sangat terbatas karena tingkat kultivasinya, petunjuknya sudah dapat dilihat di alam pembangunan roh tingkat pertama.Bagi seniman bela diri lain yang pangkatnya sama, paling banyak beberapa aliran udara samar dapat dikondensasikan di permukaan tubuh, dan mustahil membuat air panas menjadi dingin atau bahkan membeku dalam sekejap. Cahaya dingin melintas di mata Zyran, ​​​​dan air dingin itu langsung membeku.Setelah membangkitkan energi spiritual garis keturunan, Zyran merasakan perubahan besar dalam dirinya. Kekuatan barunya membuat air panas membeku dalam sekejap dan mengubahnya kembali menjadi uap. Ini adalah sebuah bakat garis keturunan yang luar biasa!“Benar saja!” Zyran berteriak dengan senang. "Bakat garis keturunan mac

    Huling Na-update : 2025-01-02
  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 6

    Menghadapi Niki yang dipenuhi dengan niat membunuh, Zyran mencoba untuk melawan belenggu di hatinya, tetapi kebersamaan selama beberapa tahun terakhir sulit untuk dihapus di hatinya untuk sementara waktu, sehingga dia tidak bisa bersikap kejam."Niki, aku akan mengampuni nyawamu hari ini. Jika ada waktu lain, prasasti batu ini akan menjadi takdirmu!" Zyran berteriak dengan keras, pisau setengah tajam di tangannya berubah menjadi cahaya dingin dan melesat keluar, menembus sebuah batu pelatihan sejauh sepuluh kaki dalam satu gerakan.Melihat pemandangan ini, mata Niki berkedut dan hatinya terkejut. ‘Mungkinkah dia sengaja menyembunyikan kekuatannya?’ Kecurigaan muncul di mata Niki, tetapi dia menyangkal gagasan itu setelah beberapa saat. Memikirkan hal itu, pikirannya berangsur-angsur menjadi rileks kembali."Hah! Sampah ya sampah! Membiarkan aku pergi hari ini, kau akan menyesal!" Niki meraung dengan kuat, tatapan matanya semakin tajam"Keluar! Jangan biarkan aku melihatmu lagi!" Zyran

    Huling Na-update : 2025-01-04

Pinakabagong kabanata

  • Kebangkitan sang Dewa Naga   PROLOG & EPILOG

    PROLOG. DIBAWAH LANGITMereka pertama kali bertemu di bawah pohon sakura yang langka di taman, di antara bangunan marmer dan jembatan kristal Kota Lunar, kota yang tentram dan damai, tempat angin membawa aroma bunga abadi dan matahari senja menciptakan siluet keemasan di permukaan danau. Di sanalah dunia diam sejenak untuk mempertemukan dua jiwa muda yang tak tahu bahwa mereka akan saling mencintai dan menghancurkan.Zyran duduk di bangku batu, mengenakan jubah latihan yang sudah lusuh. Rambut hitamnya berantakan, matanya menatap danau dengan sorot tajam yang seolah hendak menantang takdir. Dia pewaris keluarga Endevour—atau seharusnya begitu. Namun sejak ayahnya, Leiv Endevour, pemimpin sebelumnya meninggal, Zyran hanya dianggap bayangan buruk, anak dengan garis darah yang terbuang, warisan yang tak diinginkan.Sementara itu, seorang gadis dengan rambut perak seperti cahaya bulan berjalan menyusuri jalan setapak dengan langkah anggun. Gaun ringan berwarna ungu membelai rerumputan, da

  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 294

    Mata mereka bertemu …. dan untuk sesaat, waktu seakan berhenti. Di antara mereka bukan hanya ada pertarungan kekuatan, tapi juga reruntuhan cinta dan janji yang terkoyak. “A-apa?!” “Apa yang sebenarnya terjadi?” “Janji satu tahun …. apa maksud meraka?” “Kudengar, dulu mereka bertunangan, bukan?” Suara sorak-sorai penonton bergema. "Zyran ...." bisik Neil, nyaris tak terdengar. "Apa kau tahu sesuatu?" Mata mereka bertaut, dan di sana—di kedalaman pupil mereka—tersimpan kisah yang belum selesai. "Aku tahu segalanya," jawab Zyran pelan. "Tapi hari ini, aku ingin tahu, apakah hatimu masih bisa kutemukan di antara tebasan pedangmu, Neil?" Zyran dan Neil saling menatap dalam waktu yang cukup lama, penuh kehangatan, rindu namun meyakitkan. Keduanya mengeluarkan pedang dari sarung di pinggang mereka, pedang es Wistoria dengan cahya ungu kebiruan di tangan Zyran. Dan pedang Fenghuang dengan cahaya merah ditangan Neil. Swoosshh~ Klang! Dan dengan itu, mereka mulai bergera

  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 293

    "KAIJIN!" Ledakan dahsyat mengoyak udara. Bayangan tanduk meledak dari langit seperti meteor neraka, menghantam dengan kekuatan brutal. Debu dan energi spiritual beterbangan, menciptakan pusaran kekacauan yang membuat waktu seakan berhenti. Namun yang terjadi berikutnya membuat semua penonton terperangah. Zyran tidak terguling. Dia hanya terhenti sejenak, seolah menerima serangan itu sebagai angin lalu. Matanya menatap tajam ke arah lawannya dengan ketenangan yang mengintimidasi. Sunny sendiri ternganga. "Tidak mungkin!" Dalam pikirannya, tinju kaijin adalah teknik pamungkas, mampu merobohkan batu besar dan menumbangkan binatang buas berkulit baja. Tapi kini? Hanya menghasilkan jeda sepersekian detik. Zyran menghela napas. "Kalau hanya segitu, kamu sudah kalah sejak awal." Tawa gila meledak dari bibir Sunny. Dia melompat tinggi, tubuhnya dilingkupi aura merah menyala. "Jangan sombong! Kekuatan garis keturunanku belum kau rasakan sepenuhnya!" Kaki kanannya menghantam uda

  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 292

    Langkahnya ringan namun mantap, dia mengepalkan tinju dan melayangkan pukulan lurus, menyambut serangan telapak tangan raksasa Sunny.Swohs!Tinju itu meluncur secepat kilat, menimbulkan raungan angin yang menggema di seluruh arena.Sunny justru menyeringai, percaya diri bahwa ini adalah akhir bagi Zyran. Teknik tanduk banteng adalah warisan keluarganya dari Kota Marlin, mampu menghancurkan logam dan tulang dalam satu cengkeraman.Begitu telapak tangan itu menangkap tinju Zyran, dia berniat langsung meremukkannya. “Hahaha! Ini yang kau minta, Zyran!”BANG!Namun, saat telapak tangan Sunny mencengkeram tinju Zyran, senyum kemenangan itu langsung membeku. Matanya membelalak, tangan kanannya bergetar hebat.“A-Apa?! Tidak mungkin!” Dia menggigit bibir bawah, mencoba menghimpun kekuatan untuk menekan balik. Tapi tinju Zyran justru memancarkan dua gelombang energi dahsyat yang meledak dari dalam genggaman!“Apakah ini yang kau sebut tanduk?” Zyran mencibir. Tinju keduanya kini melayang ke

  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 291

    Sunny menatap Zyran dari atas panggung, matanya menyipit merendahkan, seolah kemenangan telah dia genggam. Namun sebelum duel dimulai, tatapannya sempat beralih kepada Leslie yang duduk di tribun.“Leslie, aku ingin kau menyaksikan sendiri bagaimana aku menghancurkan murid Aula Langka!”Leslie tidak menyembunyikan perasaannya, dia mengernyit jijik melihat tubuh kekar Sunny yang menggembung dan penuh percaya diri. Baginya, pria semacam itu tak punya nilai.Sunny tak menyadari penolakan itu, dia terlalu sibuk menikmati rasa kagumnya terhadap diri sendiri. “Aku akan membuat semua orang tahu,” katanya lantang. "Zyran mungkin kuat, tapi kekuatan fisikku telah mencapai sembilan puluh ribu! Hanya dengan tubuhku, aku bisa menghancurkannya!”Zyran terdiam, sedikit terkejut. “Sembilan puluh ribu?” gumamnya pelan.Melihat keterkejutan itu, Sunny semakin menjadi-jadi. “Apa? Takut? Dunia kecil macam apa yang pernah kau lihat, bocah desa? Aku tahu kekuatanmu hanya delapan puluh delapan ribu. Tapi i

  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 290

    Tawa para murid Aula Langka pun pecah memecah keheningan. Suara sorak-sorai menggema di sekitar arena, meluapkan emosi yang sejak tadi mereka tahan.“Zyran mengalahkan Sahada! Ini luar biasa!”“Ini sejarah! Murid Aula Langka mengalahkan salah satu dari rmpat jenius Aula Mytic!”Sebaliknya, para murid Aula Mytic hanya bisa terdiam. Keangkuhan mereka selama ini runtuh dalam sekejap. Wajah mereka suram, penuh kekecewaan.Guru dari Aula Mytic mengerutkan kening. “Sahada, jika kau tak ingin kehilangan segalanya, fokuslah ke penilaian eksternal. Masih ada kesempatan untuk membuktikan dirimu. Tapi sekarang, minggirlah! Jangan ganggu jalannya ujian!”Sahada mengertakkan gigi, matanya bersinar dingin. “Penilaian eksternal, ya? Di sanalah aku akan bangkit dan menjatuhkanmu, Zyran!”Zyran mengabaikannya. Tatapannya kini beralih ke satu sosok lain—Sunny.Dari bangku pengamat, Pemimpin Aula Mytic, Kotaro, hanya bisa mengerutkan kening, wajahnya muram. Para guru di sekitarnya terlihat lebih buruk l

  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 289

    Dengan terengah-engah, dia menatap Zyran. “Bagaimana bisa anak ini—”Namun, sebelum kata-kata itu selesai, cahaya emas menyilaukan muncul tepat di depannya. Zyran telah bergerak.“Tidak mungkin!” seru Sahada.BANG!Tinju Kirin meledak lagi, langsung menghantam kekuatan pelindungnya. Sahada terpaksa mundur bertubi-tubi, wajahnya pucat.Di tempatnya berdiri, Zyran memandangi lawannya yang terhuyung dengan dingin. “Sudah kuduga kau lemah.”Penonton gempar.“Kenapa anak ini begitu kuat?!”“Tidak mungkin! Sahada itu salah satu dari empat jenius besar!”“Pasti Sahada belum mengeluarkan seluruh kekuatannya!”Wajah para guru Aula Mytic tampak buruk dan beberapa mulai panik. Dan saat itu terjadi sesuatu yang tak terduga.Tepat sebelum terlempar keluar dari arena, Sahada berteriak keras. Cahaya biru menyilaukan meledak dari tubuhnya, memecah kekuatan spiritual yang menekannya.BAAM!Sebuah pedang panjang muncul di tangannya. Aura mengerikan terpancar dari tubuhnya. Dia tampak seperti binatang b

  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 288

    “Aku akan menunjukkan pada kalian kekuatan garis keturunan tingkat kedelapan!”Di atas kepalanya, delapan keping salju berputar cepat, membentuk formasi. Setiap kepingan mengandung lapisan kekuatan spiritual yang berbeda bak ilusi, paksaan, pembekuan, dan kehancuran.BANG!Salju biru kehijauan menyelimuti arena. Kristal-kristal es sebesar kepala manusia jatuh dari langit, membentuk sangkar beku di sekitar Zyran.“Jangan kau kira ini adalah kekuatan puncakku,” ujar Sahada dengan nada membunuh. “Aku belum menunjukkan apa-apa!”Zyran kali ini tak menyela, tatapannya tajam seperti bilah pedang. Perlahan, dia mengepalkan tangan. “Aku tahu,” jawabnya tenang. "Karena aku pun belum.”Dan saat itu, suara seperti suara ribuan bel pecah di udara.BAAM!Debu mengepul menghiasi seisi arena, menutupi pandangan orang-orang.“Sahada memang pantas menjadi salah satu dari empat jenius hebat Aula Mytic. Garis keturunan Rostgard tingkat rendah tingkat kedelapan benar-benar luar biasa,” gumam Nachiro samb

  • Kebangkitan sang Dewa Naga   Bab 287

    Sunny mencibir, menoleh tajam. “Jangan terlalu senang dulu. Kau paham kenapa aku disuruh menunggu, bukan? Itu artinya kau takkan menang.”Mendengar sindiran itu, wajah Sahada seketika menegang. Namun, dia memilih bungkam, hanya menatap Sunny sekilas sebelum mengalihkan pandangan ke Zyran, menyembunyikan gejolak di hatinya.Sambil melangkah maju, Sahada menatap Zyran tajam. “Zyran, jika ada yang ingin kau katakan, katakanlah sekarang. Tak akan ada kesempatan lagi setelah ini.”Zyran menanggapi dengan senyum tipis, nyaris mengejek. “Kata-kata terakhir? Justru kaulah yang harus bersiap untuk itu.”Amarah Sahada meledak. “Bajingan! Kau pikir ini lelucon? Terakhir kali kau memanfaatkanku di Lembah Pedang Naga. Hari ini, aku akan merebut kembali pedang Rostgard dan membuatmu menyesal seumur hidup!”Zyran mengangkat tangan, dan sebuah pedang panjang berwarna hijau menyala muncul dari kehampaan, memantulkan cahaya tajam. Pedang itu bergetar ringan, seolah menyambut tuannya. "Pedang ini maksud

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status