Share

Bab 6

Author: Arabita
Ketika aku tidak sengaja mengetahui alasan Owen membohongiku, aku benar-benar mengira hatinya sudah berubah karena Arina.

Waktu itu, aku merasa menyesal karena pria yang dulunya begitu lembut, perhatian, dan mencintaiku itu ternyata hanya sedang bersandiwara. Dia berpura-pura menunjukkan semua kasih sayangnya kepadaku, tetapi kenyataannya dia adalah orang yang hina dan busuk sampai ke akar-akarnya.

Namun, apa yang kudengar sekarang? Ternyata, dia juga memiliki nilai moral yang normal? Ternyata, dia juga memiliki rasa malu? Ternyata, dia dengan beraninya berselingkuh di depanku karena tahu aku tidak akan meninggalkannya?

Namun, dia yang jelas-jelas mengetahui perbuatannya salah, tetapi masih melakukannya justru membuatku merasa lebih jijik daripada hanya sekadar jahat.

Owen mengira dia sudah menjelaskan maksudnya dengan sangat jelas, tetapi Arina tetap bersikap keras kepala.

"Tapi, apa kamu benar-benar mau melihatku menikahi orang lain tanpa melakukan apa-apa? Kita jelas-jelas saling m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kebohongan Suamiku Menjadi Kenyataan   Bab 9

    Owen mengkremasi mayatku, lalu membawa pulang guci berisi abuku. Tak disangka, sebelum Owen mencari Arina, Arina sudah terlebih dahulu muncul di hadapannya. Dia menatap Arina dengan tatapan yang sangat mengerikan.Arina mengenakan pakaian bergaya Chanel dan merias wajahnya sehingga dia terlihat makin cantik. Begitu melihat tatapan dingin Owen, dia langsung bergidik. Namun, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan berlari menghampiri Owen dengan gembira.Arina meraih tangan Owen, lalu menyanjungnya, "Kak Owen, aku nggak akan nikah lagi. Aku sudah putuskan untuk nggak memisahkanmu dan Kak Kayla lagi. Mulai sekarang, aku akan melajang seumur hidup. Aku akan tunggu kamu sampai kamu berubah pikiran dan putuskan untuk menikah denganku. Ke depannya, aku akan lakukan apa pun yang kamu minta.""Apa pun yang aku minta?" Owen mengamati Arina dengan tatapan seolah-olah ingin melahapnya hidup-hidup.Namun, Arina tidak menyadarinya dan masih tersenyum berseri-seri. "Tentu saja! Aku paling patuh sama ucap

  • Kebohongan Suamiku Menjadi Kenyataan   Bab 8

    Namun, di hari pertama aku menerima diagnosisku, aku sudah langsung memberi tahu Owen. Dia yang langsung membawa Arina pulang, juga mengatakan ingin menikah dan memberi tebusan kepada Arina.Ketika aku tahu dia berselingkuh, aku pun kehilangan akal dan tidak berhenti mengatakan bahwa akulah yang akan segera mati, bukan Arina. Namun, dia malah membuatku bungkam dengan alasan dia memiliki kemampuan untuk melihat rentang hidup orang lain.Dia menuduhku berbohong dan hanya sedang meniru orang lain, juga ingin menindas Arina yang akan segera meninggal. Jelas-jelas, dia sendiri yang tidak percaya.Ketika tiba di rumah sakit dan tidak dapat menemukan aku, Owen hanya bisa berkeliling mencari dokter untuk menanyakan keberadaanku. Dia kebetulan bertemu dengan dokterku. Mendengar bahwa dokter itu mengenalku, Owen merasa sangat gembira. "Istriku ada di ruangan mana? Aku datang untuk menjenguknya."Namun, Ariel hanya menatapnya dengan bingung."Kenapa kamu baru datang sekarang?" tanya dokter itu d

  • Kebohongan Suamiku Menjadi Kenyataan   Bab 7

    Owen tiba-tiba murka dan berseru, "Begini cara kalian melayaninya? Apa kalian lupa dia itu barulah nyonya rumah asli tempat ini!"Para pembantu menunduk dan tidak berani menyahut. Hanya Bi Nina yang paling tua berbicara dengan tergagap, "Tuan, kamu yang mau Nyonya introspeksi diri. Makanya, kamu ambil semua barang-barangnya dan menyuruhnya hidup dengan standar yang paling sederhana. Kami juga cuma ikuti perintahmu."Ekspresi Owen langsung membeku dan seluruh tubuhnya gemetar. Dia menunjuk ke noda darah di dinding dan bertanya, "Kenapa ada bercak darah di dinding?"Bi Nina menghela napas dan menjawab, "Tuan, aku pernah beri tahu kamu bahwa Nyonya membenturkan kepalanya ke dinding, tapi kamu suruh kami untuk mengabaikannya."Tangan Owen yang mencengkeram kusen pintu mulai gemetar. Dia tidak berhenti menggeleng dan matanya dipenuhi kepanikan.Aku berdiri di luar kerumunan dan memperhatikan Owen yang berlagak khawatir dengan acuh tak acuh.Suasananya tiba-tiba menjadi hening. Untuk sesaat,

  • Kebohongan Suamiku Menjadi Kenyataan   Bab 6

    Ketika aku tidak sengaja mengetahui alasan Owen membohongiku, aku benar-benar mengira hatinya sudah berubah karena Arina.Waktu itu, aku merasa menyesal karena pria yang dulunya begitu lembut, perhatian, dan mencintaiku itu ternyata hanya sedang bersandiwara. Dia berpura-pura menunjukkan semua kasih sayangnya kepadaku, tetapi kenyataannya dia adalah orang yang hina dan busuk sampai ke akar-akarnya.Namun, apa yang kudengar sekarang? Ternyata, dia juga memiliki nilai moral yang normal? Ternyata, dia juga memiliki rasa malu? Ternyata, dia dengan beraninya berselingkuh di depanku karena tahu aku tidak akan meninggalkannya?Namun, dia yang jelas-jelas mengetahui perbuatannya salah, tetapi masih melakukannya justru membuatku merasa lebih jijik daripada hanya sekadar jahat. Owen mengira dia sudah menjelaskan maksudnya dengan sangat jelas, tetapi Arina tetap bersikap keras kepala."Tapi, apa kamu benar-benar mau melihatku menikahi orang lain tanpa melakukan apa-apa? Kita jelas-jelas saling m

  • Kebohongan Suamiku Menjadi Kenyataan   Bab 5

    Namun, itu hanyalah mimpi yang timbul dari obsesiku sebelum aku meninggal. Owen sama sekali tidak tahu aku telah meninggal.Setelah mati, rohku melayang keluar dari tubuhku. Aku melayang sangat lama tanpa tahu harus pergi ke mana. Saat aku berjalan tanpa tujuan, pemandangan di sekitarku tiba-tiba berubah.Aku melihat Owen yang sedang duduk di samping ranjang Arina di rumah sakit. Dia memperhatikan Arina yang perlahan-lahan siuman. Air mata menggenang di matanya dan dia tidak berhenti mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan. Owen yang terlihat berantakan dan berlinang air mata memeluk Arina. Dia terlihat seolah-olah baru saja diselamatkan dari bencana. "Syukurlah, kamu baik-baik saja. Untung saja aku nggak perlu menanggung rasa sakit karena kehilanganmu lagi, Rina."Melihat mata Owen yang berkaca-kaca, Arina membalas pelukannya dan menjawab, "Kak Owen, aku baik-baik saja. Aku masih ada di sini. Kamu nggak akan pernah kehilangan aku. Kita akan selalu bersama."TV di dalam ruangan mas

  • Kebohongan Suamiku Menjadi Kenyataan   Bab 4

    Setelah itu, Arina mengeluarkan pisau yang selalu dibawanya ke mana-mana dan menusukkannya ke bahunya. Dalam sekejap, darahnya mengucur deras. Kemudian, dia melempar pisau itu ke samping kakiku dan bergegas maju untuk mencoba merebut putriku. Kami pun saling mendorong hingga ke samping jendela.Arina berteriak, "Kak, kembalikan anak itu! Meski kamu mau bunuh diri, kamu juga nggak boleh bawa anak itu pergi bersamamu!""Apa-apaan kamu!" Aku berusaha mati-matian untuk melepaskan diri darinya.Suara pergulatan kami makin nyaring dan putriku menangis ketakutan. Melihat Arina hendak merebut putriku, aku pun mengangkat kakiku untuk menendang Arina.Namun, Owen tiba-tiba muncul dan menendangku hingga aku jatuh ke lantai sebelum merebut putriku dariku."Kayla! Beraninya kamu menyentuh Rina!"Kepalaku membentur sudut dinding dan terasa sangat sakit seperti ditekan oleh sebuah gunung. Sepertinya, ada sesuatu yang pecah. Mungkin itu adalah tumornya. Kata dokter, jika tumor itu pecah, aku akan mati

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status