Short
Bunga Gugur, Rindu Pun Usai

Bunga Gugur, Rindu Pun Usai

Oleh:  SanarTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
11Bab
10Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Aku pernah mencoba menggoda tunanganku yang tanpa tergoda oleh nafsu duniawi sebanyak 999 kali. Bahkan saat aku berdiri telanjang bulat di hadapannya, dia hanya akan bertanya apakah aku kedinginan. Awalnya, aku mengira dia hanya taat pada aturan dan baru akan menyentuhku setelah menikah. Namun, pada hari jadi kami, aku justru menemukan bahwa diam-diam dia telah memesan kamar di hotel terkenal di kota ini. Malam itu, aku datang ke ruang VIP dengan penuh harapan. Namun, aku justru menyaksikan dia dan teman masa kecilnya berciuman mesra di tengah sorakan orang banyak, seolah dunia hanya milik mereka. Setelah berdiri semalaman di depan pintu kamar, akhirnya aku menyadari satu hal, dia memang tidak mencintaiku. Setelah keluar dari hotel, aku menelepon rumah. "Ayah, aku nggak jadi menikah dengan Nathan. Aku ingin menikah dengan Darius!" Teh di mulut ayah langsung menyembur keluar. "Putriku Sayang, putra Keluarga Russell itu beberapa tahun lalu mengalami kecelakaan. Katanya, bagian bawah tubuhnya nggak berfungsi. Kalau kamu menikah dengannya, bukankah itu sama saja dengan menjadi janda hidup?" Aku menjawab dengan putus asa, "Punya anak atau nggak, sudah nggak penting lagi bagiku."

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Aku pernah mencoba menggoda tunanganku yang tanpa tergoda oleh nafsu duniawi sebanyak 999 kali. Bahkan saat aku berdiri telanjang bulat di hadapannya, dia hanya akan bertanya apakah aku kedinginan.

Awalnya, aku mengira dia hanya taat pada aturan dan baru akan menyentuhku setelah menikah. Namun, pada hari jadi kami, aku justru menemukan bahwa diam-diam dia telah memesan kamar di hotel terkenal di kota ini.

Malam itu, aku datang ke ruang VIP dengan penuh harapan. Namun, aku justru menyaksikan dia dan teman masa kecilnya berciuman mesra di tengah sorakan orang banyak, seolah dunia hanya milik mereka.

Setelah berdiri semalaman di depan pintu kamar, akhirnya aku menyadari satu hal, dia memang tidak mencintaiku.

Setelah keluar dari hotel, aku menelepon rumah. "Ayah, aku nggak jadi menikah dengan Nathan. Aku ingin menikah dengan Darius!"

Teh di mulut ayah langsung menyembur keluar. "Putriku Sayang, putra Keluarga Russell itu beberapa tahun lalu mengalami kecelakaan. Katanya, bagian bawah tubuhnya nggak berfungsi. Kalau kamu menikah dengannya, bukankah itu sama saja dengan menjadi janda hidup?"

Aku menjawab dengan putus asa, "Punya anak atau nggak, sudah nggak penting lagi bagiku."

...

Mendengar ucapanku, ibuku segera merebut telepon dan bertanya, "Rebecca Clark, bukankah dulu kamu sangat menyukai anak-anak? Kenapa sekarang jadi seperti ini?"

Ibuku tahu bahwa setiap tahun aku selalu menyumbangkan buku dan mainan untuk anak-anak di panti asuhan, yang menunjukkan bahwa aku memang sangat menyukai anak-anak.

Kemudian, ibuku menurunkan suaranya dan menjelaskan, "Putra Keluarga Russell itu, kabarnya terluka di bagian bawah tubuhnya, dia mungkin nggak bisa punya keturunan. Selama bertahun-tahun ini, nggak ada satu pun wanita yang mau menikah dengannya! Dulu dia sudah berkali-kali datang melamar, tapi kamu sendiri yang menolaknya, 'kan?"

Mendengar itu, aku menatap foto pria dalam album ponselku, bahunya lebar, kakinya jenjang, dan wajahnya sangat tampan.

Kupikir, meskipun dia hanya bagus di luar, itu masih lebih baik daripada menikahi Nathan Hart yang hatinya hanya dipenuhi oleh teman masa kecilnya itu.

Mengingat suara-suara yang kudengar semalaman tadi, hatiku terasa seperti disayat pisau.

Ayahku menyadari ada yang tidak beres dari nada suaraku, lalu bertanya hati-hati, "Kalau begitu, kapan kamu akan benar-benar putus dengan pacarmu yang suka kehidupan religius itu? Biar kita bisa atur waktu untuk bertemu dengan putra Keluarga Russell."

"Tiga hari lagi. Setelah semua urusanku selesai, aku akan segera pulang dan bertunangan dengan Darius."

Usai keluar dari hotel, aku kembali ke apartemen yang telah kutinggali bersama Nathan selama enam tahun.

Aku teringat semalam, saat kami saling memandang dari kejauhan di tengah kerumunan. Wajah Nathan tampak sedikit terkejut melihatku di sana. Dia mengerutkan alis, lalu menggandeng tangan wanita itu dan kembali duduk.

Mawar, sampanye, lantunan lagu cinta dari piano, serta makan malam romantis dengan cahaya lilin... Enam tahun bersama, tidak pernah sekalipun dia membawaku ke tempat seperti itu.

Aku pun berbalik dan pergi. Teman-teman dekat Nathan juga ada di sana, aku tahu soal pemesanan hotel itu dari unggahan salah satu dari mereka.

Sebelum pergi, aku masih sempat mendengar suara siulan mereka yang disertai tepuk tangan. "Kalian berdua benar-benar pasangan serasi, akhirnya setelah sekian tahun kalian bisa bersama!"

"Ayo, ayo, semuanya bersulang! Kita doakan pasangan baru ini, semoga cinta mereka berakhir bahagia dalam ikatan pernikahan!"

Aku hanya bisa tersenyum pahit dalam hati. Selama enam tahun aku mendampingi Nathan, teman-teman dekatnya bahkan tidak tahu hubungan kami. Namun, mereka semua justru sangat tahu kedekatan Nathan dengan wanita itu.

Perasaan pedih menyusup ke dalam hatiku.

Hari ini adalah hari jadi kami yang keenam. Awalnya aku begitu gembira saat tahu dia memesan hotel, aku mengira akhirnya kami akan melewati batas untuk pertama kalinya. Namun, kini, semua kegembiraan itu berubah menjadi racun yang menyiksa batinku.

Sesampainya di rumah, aku melihat seorang kurir mengantarkan kue hari jadi kami tepat pukul dua belas malam. Di atas kotaknya tertempel kartu ucapan, dengan tulisan tangan Nathan yang familier, [Aku berharap bisa selalu bersamamu setiap hari.]

Kurir itu tersenyum penuh rasa iri sambil berkata padaku, "Nona, pacarmu sungguh baik sekali. Dia memesan kue paling mewah di toko kami dan berpesan harus mengantarkannya tepat waktu. Bahkan dia menulis kartu ucapannya sendiri!"

Aku membuka pintu dan meletakkan kue itu sembarangan di atas meja. Ternyata, Nathan masih mengingat hari jadi kami yang keenam. Namun, apa yang dilakukannya malam ini?

Aku menjatuhkan diri ke sofa dengan lemas dan memandangi ruangan yang kosong, tanpa sadar mataku mulai memerah.

Setiap sudut ruangan menyimpan jejak kehidupan kami berdua. Namun, tunanganku justru memesan hotel hanya untuk tidur semalam dengan wanita lain.

Melihat kue itu sekarang hanya membuatku mual dan muak.

Aku duduk di sofa cukup lama, sampai lupa waktu. Tiba-tiba, pintu apartemen terbuka.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
11 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status